My Love Always for You

401 27 6
                                    

Written by: estelle301204

🎁🎁🎁

Sekitar pukul tujuh malam saat Nie Huaisang dan Jiang Cheng makan malam di apartemen mereka, Jiang Cheng tiba-tiba meletakkan sumpit dan menatap Nie Huaisang yang tengah makan.

"Kita putus," ucap Jiang Cheng dengan tatapan serius. Nie Huaisang menatap balik Jiang Cheng.

Seketika Nie Huaisang terdiam. Hatinya amat terasa sakit. baru pertama kali Jiang Cheng mengatakan 'putus' kepadanya. Padahal selama ini hubungan mereka baik-baik saja dan mereka pun saling melengkapi. Namun, entah ada apa Jiang Cheng pada hari ini mengatakan 'putus' kepadanya.

"Jangan bercanda, A-Cheng, habiskan makananmu nanti dingin loh." Nie Huaisang kembali makan sambil menunduk, matanya berkaca-kaca menahan tangis.

"Aku tidak bercanda, aku tidak mau membohongimu lagi. Kita tidak cocok," balas Jiang Cheng dengan tatapan kesal.

Nie Huaisang mencoba menjelaskan kepada Jiang Cheng bahwa selama ini hubungan mereka baik-baik saja.

"Kita cocok, A-Cheng. Buktinya kita punya makanan kesukaan yang sama," ucap Nie Huaisang yang tetap menunduk karena tidak mau Jiang Cheng melihatnya menangis.

"Apakah kamu tidak bosan mengatakan hal yang sama setiap hari, hah!" balas Jiang Cheng dengan kesal.

"Membayangkan masa depan denganmu saja bisa membuatku kesal setiap hari!" imbuh Jiang Cheng.

"Ba-bagaimana jika kita liburan bersama?" balas Nie Huaisang yang menatap Jiang Cheng dengan berkaca-kaca.

"Begitulah, kau sama sekali tidak mengerti yang aku inginkan," ucap Jiang Cheng lagi kali ini dengan pandangan dingin.

"Ka-kalau begitu bagaimana dengan janji kita bertemu dengan Dage minggu depan?" tanya Nie Huaisang dengan gugup.

"Tenang saja, aku akan menghubungi temanku. Aku akan mengenalkan mereka yang mungkin lebih cocok denganmu," ucap Jiang Cheng.

Nie Huaisang sontak langsung menangis, jalan ke dalam kamar dan mengunci pintu. Jiang Cheng yang melihat hal itu hanya bisa menghela napas pelan.

"Maaf, A-Sang, aku tidak punya pilihan lain selain ini," ucap Jiang Cheng dengan parau.

Jiang Cheng berniat mengetuk pintu kamar, tetapi ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk pergi keluar.

Keesokan harinya, Jiang Cheng membawa Nie Huaisang ke cafe untuk dikenalkan dengan temannya.

Saat seorang lelaki mendekati mereka, Jiang Cheng langsung berdiri dan menyambut lelaki tersebut, tetapi diabaikan. Dia menatap Nie Huaisang dengan datar.

"Aku sudah memiliki pacar. Aku berada di sini karena ibuku yang meminta. Jadi, bilang saja kalau kita tidak cocok," ucap lelaki tersebut dan langsung pergi meninggalkan Jiang Cheng beserta Nie Huaisang.

Nie Huaisang hanya bisa menunduk sedari tadi. Jiang Cheng mengelus kepala Nie Huaisang pelan untuk menenangkannya. Tatapan lembut dan sendu yang ditujukan kepada Nie Huaisang bisa menjadi bukti bahwa ia sungguh mencintainya dengan tulus. Akan tetapi, keadaan terus memaksa pasangan ini untuk terpisah oleh takdir.

"A-Cheng, bisakah beri aku satu kesempatan untuk bersamamu? Kumohon," ucap Nie Huaisang yang menatap Jiang Cheng dengan pandangan lesu. Jiang Cheng paham betul betapa hancurnya Nie Huiasang saat ini. Namun, ia harus kuat dengan pendiriannya, Nie Huaisang berhak bahagia meski tanpa dirinya.

"Tidak, keputusanku sudah final," sahut Jiang Cheng dengan tatapan tegas yang selalu menjadi ciri khasnya.

Datang seorang lelaki yang diatur bertemu dengan Nie Huaisang. Jiang Cheng menjulurkan tangannya untuk bersalaman, tetapi lelaki itu mengabaikan Jiang Cheng kembali seperti lelaki yang pertama.

Kumpulan Oneshoot Ulang Tahun Nie HuaisangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang