Sebuah kamar jaemin melihat tubuh nya sedang tidur dengan di selimuti dan seorang datang membuka pintu kamar jaemin bersmirk kecil melihat jaeminMenarik ikat kepala jaemin menutup mata nya menarik kebelakang dan menarik tangan kebelakang membuat tersebut hanya teriak-teriak tidak menentu
"Kau bahkan belum kehilangan perjakaan mu!" Bisik nya kuping jaemin membuat sedikit merinding air mata sudah turun rasa ketakutan nya
Tangan besar tersebut mendorong kepala jaemin hingga dagu nya mengenai bantal kepala "tapi kau bisa melukis pria yang sedang bercinta dengan detail itu."
Tangan pria tersebut memasukan jari nya ke dalam mulut nya jaemin sampai air liur jaemin keluar. "Beri tahu aku..."
Tangan satu pria nya mulai turun ke punggung jaemin "...kau menahan nafsu mu..."
Dan menarik celana jaemin kem kebawah sampai pantat jaemin terlihat ."Dan melihat nya , kan dari awal hingga akhir..."
Sebuah menjolan dari luar celana pria itu."binggul yang bergerak keatas kebawah , tangan yang meraba sana sini..."
Pria tersebut melilatin pantat jaemin mengeluarkan liur. "Lidah yang menjilatin kulit."
Pria tersebut membuka penutup mata jaemin. "Dan semua belaian nya." Hela nafas jaemin naik turun dia menghadap belakang melihat sosok yang dia benci selama ini yaitu Jeno yang sedang smirk kecil
Jeno menarik rambut jaemin sampai keatas , dengan jaemin berusaha melihat wajah Jeno dengan jelas sedangkan Jeno tersenyum menyeramkan."sekarang , dari semua yang telah ku sebut kan tadi mana membuat bergairah?" Tanya Jeno
"Aghhh." Jaemin bangun dari tidur nya dengan wajah keringatan sama juga dengan wajah memerah dia sadar apa yang barusan dia mimpikan nafas naik turun kepala di taro dengkul nya
"... tuan" paggil anak kecil lucu yang berkepang dua dengan menatap seorang depan tersenyum manis kepada yang dia panggil tuan
Tuan tersebut menatap anak kecil tersebut membalas senyuman nya. "Coba anda lihat! Indah sekali bukan?" Kata anak kec tersebut dengan menunjukan sebuah daun berwarna kuning cerah sambil memperlihatkan kepada nya
"Daun ini untuk mu." Anak kecil tersebut menaruh daun di buku sang tuan
"Benar daun nya indah." Jawab sang tuan dengan tersenyum manis kepada anak kecil tersebut
"Terimakasih tuan." Setelah mengatakan tersebut anak kecil tersebut pergi meninggalkan tuan nya , kembali bermain dengan teman-temannya
Fwip
Tuan tersebut menyingkirkan daun tersebut dari buku nya dengan wajah datar nya dia bangun berdiri untuk melanjutkan melihat-lihat
"Permisi, apakah kamu Hwang renjun? Tuan terpelajar?" Tanya seorang belakang nya Hwang renjun melirik kebelakang siapa yang memanggil nya
Ya itu Jeno dengan pengawal nya
Sebuah rumah Hwang renjun dengan dua orang saling berhadapan yaitu Hwang renjun dengan Lee Jeno dengan tangan Lee Jeno memutar-mutar cangkir tersebut
"Mengapa putra dari keluarga Lee yang terhormat datang berkunjung ke tempat Kumuh seperti ini?" Tanya renjun menatap Jeno sedang meminum teh buatan renjun
"Kebetulan ku membaca puisi tulisan yang kau tulis , tuan Hwang." Jawab Jeno dengan santai sambil meminum teh, mata nya menatap arah renjun "aku tidak dapat menahan diri karena keindahan puisi tersebut." Lanjut nya
Renjun menatap ke arah Jeno dengan sedikit binggung."puisi saya?dimana tuan." Jawab renjun sedikit tidak mengerti
tap!!
Jeno menaruh cangkir ke meja."Aku mendapatkannya dari pelayan perkerja untuk ku dan saat ini." Tatap Jeno berubah serius arah renjun "mungkin kau mengenal seorang bernama 'Na-jaemin' " lanjut nya
renjun mengeserkan dagu nya dengan berfikir."oh, ya mengenal nya saya yang mengajarin membaca dan menulis."
"dia mengikuti ku kemana saja, saya pernah melihat nya melukis sesuatu yang aneh dan vurgar sebab itu saya menegurnya." Kata renjun dengan sedikit wajah mengingatnya
terlihat smirk kecil dari Jeno."begitu.."
Jeno berdiri dan mengambil salah satu buku masuk dalam rumah renjun."kau bilang kau yang mengajar kan membaca dan menulis."
dengan menbuka halaman buku."bolehkan aku bertanya apa yang kau lakukan Desa ini?" Tanya Jeno mulai mendekati lagi arah renjun
renjun melihat arah Jeno."aku yang mengajarkan huruf pada anak-anak sini."
"Ahh, rupa nya kamu pengajar huruf." Jawab Jeno dengan sedikit nada tenang
"ya, saya menganggap sebagai hiburan, karena mereka anak petani dan orang-orang tidak terpelajar lain nya."
di tarik buku tangan Jeno dengan Jeno smirk sinis."..terkadang saya jenuh sama rutinitas mengajar saya , tapi saya membiarkan saja." lanjut renjun
"..."
".. mereka di takdirkan menjadi petani , akan lebih bagus saya mengajarkan mereka tanaman dan gunungan."
tatap dinggin Jeno." kau memberikan batasan bagus, tuan." kata Jeno
"..telah memikirkan masa depan anak-anak itu, kau benar-benar pria berkarakter, haha." Lanjut Jeno dengan tawa dinggin nya
Jeno mengambil cangkir dan lalu menaru lagi cangkir itu di meja."tapi itu memalukan tuan , mempunyai bakat unik, nilai-nilai moral dan pandangan jauh kedepan nya.."
"hanya menjadi guru pedesaan , bagaimana negeri ini dimasa depan." sekali lagi Jeno meminum teh dengan wajah dinggin nya
"Sebenar nya saya menunggu waktu tepat untuk datang." jawab renjun dengan menatap arah Jeno
Clikkk
Cangkir Taru oleh Jeno."haha 'waktu tepat' kau bilang " tanya Jeno dengan tawa garing nya
"Wahai tuan baik hati seberapa hebat engkau , akan sangat sulit untuk mu bersinar jika tidak ada dukungan."
"... izin kan aku untuk membantu anda." smirk wajah Jeno kegembiraan dalam hati dalam maksud tersembunyi dalam kata-kata nya tersebut
renjun mengigit bibir bawah nya berfikir apa yang kata Jeno benar, dia harus apa? setuju permintaan Jeno atau apa?d dia sangat binggung satu sisi inggin sekali maju dan dia gamau sia-sia bakat nya
hallo maaf ya up nya lama soal waktu sibuk dan belum sempet dan aku up nii semangat dong buat up kadang suka males gtu hehe maaf kalau typo ya semoga bisa sampai S2 ya amin
KAMU SEDANG MEMBACA
Painter Of The Night Versi Nomin
ActionOn going update setiap hari Jumat 3 eps Judul: Painter of the Night Pengarang: Byeonduck Genre: Yaoi, Romance, •°• Na jaemin pria cantik yang suka gambar hubungan seksual antar lelaki. Gambarnya tiba ke tangan seorang tuan tanah, Lee Jeno yang terke...