30.pergi

2.5K 477 87
                                    

Makasih banget buat kalian yang udah nemuin book ini dan baca book ku serta feedback berupa vote dan comment
Makasih banyak ✨✨✨


Where's my reader's???

Where's my reader's???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Winter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Winter..."

"Eh Kak,, masuk Kak"

Kiana mengangguk dan masuk ke dalam kamar Winter yang tidak serapi biasanya.

Banyak kotak yang berisi buku-buku dan juga barang lainnya, lalu ada koper besar di sudut lemari Winter.

Kiana duduk di ranjang Winter tangannya ikut meraih beberapa baju Winter untuk dia lipat.

"Yasa nangis dikamar bungsu" Winter menaruh beberapa jaketnya di ranjang dan menatap Kiana dengan tatapan sendu.

"Kakak masih ga ngerti kenapa kamu justru milih pergi diem-diem begini dek, ini ga adil banget buat Nata" Winter menatap Kiana berkaca-kaca. Mendengar nama laki-laki itu membuat hatinya sedikit nyeri.

"Begini lebih baik Kak, aku gamau aku justru jadi beban Nata"

"Kamu yakin dengan kaya gini bener-bener bakalan berakhir baik?"

Winter meletakkan hoodie terakhirnya di dalam koper dan duduk di dekat Kiana. Winter tidak yakin, dia tau keputusan yang dia ambil sangat penuh keegoisan tapi hanya ini satu-satunya cara agar dia bisa berpisah dengan Nata.

Setelah liburan semester kemarin orangtua Winter memutuskan untuk kembali ke London negara kelahiran ayahnya.

Winter sudah mencoba untuk tinggal di sini tapi itu tidak mudah, Winter bukan tipe anak perantau sungguhan. Pun selama ini Winter lebih banyak menghabiskan waktunya di rumah daripada di kosan apalagi semenjak Yasa yang kini punya pacar dan juga Nata yang sedari dulu selalu sibuk.

Winter bukan anak manja yang harus selalu bergantung tapi dia anak rumahan yang selalu nyaman ada bersama orang-orang ramah di rumah nya karena itulah Winter tidak punya banyak teman selain anak-anak kosan.

Kosan sembilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang