63. You did a good job captain

1K 96 12
                                    

Makasih banget buat kalian yang udah nemuin book ini dan baca book ku serta feedback berupa vote dan comment

Makasih banyak ✨✨✨



Where's my reader's???

Where's my reader's???

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

















"Eh pada tau ga sih Kiana yang IPK nya paling tinggi katanya hamil loh"

"Beritanya udah berbulan-bulan lalu sih makanya tu anak jarang bimbingan di kampus lagi"

"Ya ga heran si anjirr pacarnya aja ga bener gitu"

"Katanya mereka udah pacaran dari SMA"

"Bangsatt!!" Kiana menahan tangan Haris yang ingin menjumpai beberapa perempuan yang berada dalam toilet.

"Kita pulang aja yuk" Kiana membawa tangan Haris untuk pergi dari sana. Haris yang melihat terlihat begitu marah ingin sekali menghentakkan tangan Kiana dan kembali untuk memberi pelajaran pada mereka tapi Haris sudah berjanji akan berubah, dia tidak akan membuat Kiana kesulitan.

Kiana tersenyum melihat tautan tangan mereka, bangga pada Haris yang akhir-akhir ini terlihat sangat berusaha keras untuk berubah untuknya.

Setelah hampir sebulan tidak bertemu karena ayahnya Haris tidak menyerah selalu berusaha untuk meyakinkan kedua orang tua Kiana, terbukti dari ayahnya yang mengijinkan Haris untuk bertemu Kiana sekarang.

"Kamu mau makan dulu?"

"Nanti aja di kosan, ayah kasih ijin aku ke kosan buat nyamperin anak-anak" Haris menganggukkan kepalanya dan melajukan mobilnya. Kepalanya masih berusaha untuk meredam kemarahannya karena perkataan para perempuan yang ada di dalam toilet tadi, sangat marah mendengar mereka berkata seperti itu tentang Kiana.

"Jangan dipikirin lagi mereka ga penting buat hidup kita"

Haris meremat tangannya pada kemudi, "Maaf ya ini semua salah aku" katanya pelan.

Kiana tersenyum kecil dan menggelengkan kepalanya, "Kalau kamu bilang ini salah harusnya ini jadi salah kita berdua kan?,"

"Aku tau perbuatan kita salah, melanggar norma agama/kehidupan, kita ngecewain orang tua kita, perbuatan kita ga patut dicontoh tapi gak dengan menghakimi kita sesuka hati begitu, toh aku hamil sama pria yang jelas akan menjaga dan bertanggung jawab kita akan sama-sama bertanggungjawab atas kesalahan ini kita ga perlu penghakiman mereka yang ga tau gimana kehidupan kita Yis, karena yang aku tau kita berdua akan selalu ada untuk satu sama lain" Kiana menatap Haris dengan wajah lembutnya, matanya berkaca-kaca tapi hatinya bahagia.

"Jangan nangis,, aku udah janji ga bakal bikin kamu nangis lagi" kata Haris lembut.

"Kian, mungkin nanti makin banyak yang kita alamin yang ga pernah kita hadapin, aku mau kita saling memperbaiki yaa kita selalu sama-sama kuat buat ade bayi nya"

Kosan sembilan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang