🍂Bab 4🍂

1.9K 305 29
                                    

Kiara dibawa ayahnya ke tempat mewah. Bertingkat empat dengan halaman yang begitu luas. Masih menatap tak percaya bahwa ayahnya akan membawa ia bekerja untuk rentenir kembali. Dilihat dari seberapa kaya rumah rentenir ini Kiara mulai bisa menyimpulkan bahwa ayahnya meminjam uang tidak lah sedikit.

Apa pinjaman kali ini hanya semata-mata untuk menyelamatkan wanita itu agar tidak masuk penjara. Kenapa? Kenapa ia yang harus jadi korban. Kiara mendengar kemarin ayahnya harus membayar denda sebesar 1 miliyar untuk membebaskan wanita sialan itu dari tuntutan hukum. Dan dengan teganya ayahnya memberikan ia lagi sebagai alat untuk melunasi hutangnya.

"Janji padaku, ayah akan menceraikan wanita itu ketika aku bekerja di sini," ucap Kiara, ia harus memastikan lagi omongan ayahnya tadi bukan lah kebohongan. Jika ia harus bekerja selama bertahun-tahun di sini dan melihat mereka berpisah itu tak masalah bagi Kiara. Itu yang ia inginkan. Perceraian mereka. Ia rindu ayahnya saat mereka masih tinggal berdua tanpa sosok pengganggu seperti wanita rubah itu.

Rafael terlihat tersenyum samar. Ia mengusap kepala anaknya, berusaha meyakinkan Kiara agar percaya pada ucapanya.

"Ayah janji akan menceraikan Wanda. Sekarang jika kamu sayang ayah. Turuti semua perintah Tuan Dirgan. Ayah akan berusaha mencari uang untuk melunasi hutang ayah. Kau jangan khawatir ayah pasti akan segera kembali menjemputmu lagi."

Kiara tersenyum mendengarnya. Dengan wajah polos gadis itu mengangguk lalu memeluk tubuh ayahnya dengan erat. Tanpa menyadari sebuah kemalangan akan terjadi sebentar lagi pada hidupnya. Dan lebih menyedihkan kemalangan itu disebabkan oleh ayahnya sendiri.

"Aku sayang Ayah. Cepat kembali dan kita bisa hidup berdua lagi. Bahagia seperti dulu."

Rasanya ada hantaman keras yang sulit di ungkapkan dalam hatinya. Jika Kiara tahu bahwa ia hanya membohongi nya saja. Gadis ini pasti tidak akan memeluknya seerat ini. Rafael menghela napas berat, balas memeluk tubuh Kiara dan mengecup puncak kepala putrinya dengan lembut. Menyalurkan kasih sayang meskipun dibalik keputusan berengsek ini ia tetaplah seorang ayah yang menyanyangi putrinya.

Sebenarnya ia masih ragu akankah keputusan ini adalah yang terbaik? Mereka sudah tinggal bersama, Rafael juga yang merawat dengan tangannya sendiri sejak gadis ini masih menjadi bayi sampai sebesar sekarang.

Dari dulu Rafael banting tulang bekerja untuk membelikan susu untuk Kiara. Tetapi setelah sebesar ini ia malah akan melempar tubuh putrinya untuk di santap lelaki bajingan.

Tetapi sekali lagi. Hati nurani Rafael sudah tertutupi cinta butanya pada Wanda. Sehingga ia tidak berpikir lagi untuk menghentikan rencana ini.

"Ayah juga menyayangimu. Ayah akan berusaha lebih keras mendapatkan uang. Ketika semuanya sudah selesai ayah akan langsung menjemputmu pulang dari sini."

"Baik Ayah."

Lalu pelukan mereka terputus saat pintu terbuka dan di sambut oleh Mahesa yang terlihat tenang menatap keberadaan Rafael dan Kiara.

Kiara memperhatikan Mahesa. Lelaki ini sepertinya tidak jauh beda usianya dengan sang ayah. Wajahnya juga terlihat tampan. Apa lelaki ini adalah orang yang meminjami ayahnya uang?

"Selamat malam. Saya membawa Putri saya Kiara."

Mahesa mengangguk mengerti. Wajah rupawannya terlihat semakin tampan saat bibir itu tersenyum.

"Baik, Anda sudah menepati janji. Dan sekarang Anda boleh pergi."

Rafael tidak beranjak. Ia menatap putrinya dengan penuh rasa cemas lalu menatap Mahesa dengan wajah memohon.

"Tolong jangan sakiti putri saya."

Ungkapan Rafael membuat Mahesa terkekeh.

"Anda bisa tenang karena Tuan Dirgan tidak punya hak untuk itu. Beliau hanya ingin sedikit bermain dengan Nona cantik ini."

Devil Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang