🍂Bab 1🍂

2.5K 371 16
                                    

Langit yang awalnya begitu cerah kini sudah berganti menjadi gelap. Terlalu cepat waktu berlalu. Namun itu membuat seorang gadis cantik yang sedang mengayuh sepedanya terlihat senang. Jika sudah malam seperti ini. Berarti waktunya ia mengistirahatkan tubuhnya dari pekerjaan melelahkan.

Sepeda itu terjauh ketika Kiara menghempaskanya dengan semangat di depan pintu pagar besi yang sudah berkarat.

Wajahnya semakin berseri ketika mengingat lagi bahwa hari ini adalah minggu malam, hari yang sangat disukai Kiara karena hanya hari ini ia bisa kembali melihat wajah tampan sang ayah.

Kiara terus berlari sampai ia membuka pintu rumah. Malam ini ia akan membuat sup jagung sepesial untuk ayahnya.

"Ayah."

Terlalu bersemangat, Kiara menjatuhkan tas ranselnya di kursi ruang tamu. Lalu menuju kamar ayahnya, belum sempat ia menjeritkan sebuah kerinduan dari pita suaranya. Langkah Kiara tiba-tiba terhenti. Dari balik pintu yang tidak menutup sempurna ia bisa mendengar perdebatan garang dari dalam. Sebenarnya bukan jenis perdebatan, lebih tepatnya hanya terdengar suara wanita yang kini tengah memarahi ayahnya.

Seketika emosi dalam diri Kiara kembali menguar. Ia selalu kesal ketika matanya mengintip di celah pintu kamar ayahnya. Terlihat wanita itu selalu marah-marah. Menunjuk kasar wajah sang ayah. Dan sebagai anak Kiara tidak menyukai hal tersebut.

Sebelum wanita itu datang. Kehidupan mereka awalnya baik-baik saja. Ayahnya sangat menyayangi Kiara. Beliau bahkan sangat peduli padanya. Namun setelah wanita itu datang, setelah wanita itu hadir menjadi istri ayahnya. Entah kenapa semuanya berubah. Kepedulian ayahnya terpecah untuk wanita itu.

Ayahnya bahkan rela kerja banting tulang hanya untuk memenuhi kebutuhan glamour istrinya. Dan tidak memedulikan ia sedikit pun.

Semuanya gara-gara wanita itu. Wanda, ibu tiri yang sangat Kiara benci. Kiara tidak bisa berbuat banyak ketika ayahnya sudah terlanjur buta akan cintanya. Akan obsesi gila ayahnya yang menginginkan wanita itu untuk menjadi istrinya. Tolakan Kiara pun tidak di dengar sedikit pun. Sampai saat ini Kiara masih tidak bisa menerima wanita itu menjadi ibu tirinya. Ia tidak akan pernah sudi menerima Wanda sebagai ibunya.

"Aku tidak mau tau, kau harus mendapatkan uangnya!"

Suara mereka masih terdengar beradu argumen. Kiara semakin menempelkan telinganya di celah pintu kamar yang sedikit terbuka. Mendengarkan apa yang sedang mereka debatkan sampai wanita sialan itu memarahi ayahnya hingga separah ini.

"Tetapi bagaimana bisa aku dapat uang sebanyak itu? Ini semua salahmu kenapa kau harus terlibat dengan mereka. Aku banting tulang begini bertujuan untuk membuatmu bahagia. Tapi kau malah..."

Rafael, lelaki itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Tak habis pikir mengapa Wanda harus berpura-pura menjadi selingkuhan seorang pengusaha batu bara di kota ini. Alhasil istri sang pengusaha tak terima dengan perselingkuhan mereka lalu melaporkan Wanda ke pihak polisi karena hampir semua uang yang dimiliki Wanda adalah uang milik istri sah. Alhasil jika tidak ingin di penjara Wanda harus membayar denda sebanyak 1 miliyar rupiah untuk pembebasan bersyaratnya.

"Aku sudah jelaskan padamu. Aku tidak berselingkuh aku mendapatkan uang itu sebagai gaji karena pria itu ingin bercerai dengan istrinya aku harus pura-pura menjadi selingkuhannya. Dan aku tidak tau akan terjadi seperti ini."

Helaan napas Rafael terdengar. Ia memijit pelipisnya pusing memikirkan masalah ini. Ia baru saja pulang dari luar kota berharap dapat kecupan mesra dari istrinya tetapi malah disuguhi dengan masalah besar seperti ini.

"Tolong aku Raf, kau tidak mungkin membiarkan aku mati di penjara. Kau mencintaiku kan." Wanda mulai bermain dengan tangis menyedihkannya memeluk tubuh Rafael sambil terisak. "Aku tidak mau jauh darimu."

Devil Beside MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang