ᥴꫝꪖρ𝕥ꫀ𝕣 13

813 81 8
                                    

(Turn on the music)

Beberapa minggu berlalu. Keadaan (Name) sudah mulai membaik. Ia sudah bisa mengeluarkan suaranya meskipun kecil.

Dan... ia sudah mencintai Draco. Yap! Wanita itu sudah mulai melupakan Aidan, dan mencintai Draco. Karena Draco selalu menyemangatinya, dan selalu sabar menghadapi sikap (Name) yang kadang-kadang... sedikit manja?

Yah, setidaknya Draco sudah mencintai perempuan itu dari lama.

"(Name)..." panggil Draco menepuk-nepuk pipinya pelan.

(Name) menggeliat tak nyaman, lalu tertidur kembali. Draco menghela nafasnya saja.

"Love... wake up..." bisik Draco di telinganya, dan menusukkan jarinya pada pipi (Name).

(Name) menggeliat kembali, lalu membuka matanya. Ia melihat Draco tersenyum ke arahnya, masih dengan menusukkan jarinya pada pipi perempuan itu.

"Morning..." lirih (Name) dengan suara kecilnya mencubit lengan Draco.

"Aw!" Jeritnya kecil, dan hanya menyengir lebar padanya.

Kurang kerjaan banget ni orang.

"Kenapa...?" Tanyanya sembari mengucek matanya.

Draco mengusap-usap lengannya yang dicubit oleh kekasihnya itu. Sakit beneran cok!

"Ayo sarapan... ini sudah jam 7 Love," ujar Draco.

(Name) menganggukkan kepalanya samar, dan berdiri menuju ke kamar mandi Draco. Dengan cepat Draco menghampirinya. Wanita itu langsung menutup pintu kamar mandi, dan mengakibatkan kepala Draco terbentur oleh pintu. Rasanya?

Ah mantab!

"Love..." rengek Draco mengerucutkan bibirnya.

(Name) hanya tertawa kecil, dan memulai ritual mandinya.

***
(Name) meminum hot chocolate pemberian Draco di cangkir hijau muda kesayangannya.

Ya, hari ini (Name) bolos kelas dengan Draco untuk menghabiskan waktu bersama.

Aciee pacar baru niehh...

(Name) POV

Imut sekali sih...

Draco sedang berusaha mengunyah croissant yang kubeli tadi. Dia mengunyahnya dengan perlahan sesekali melirik ke arahku. Aku hanya menaikkan alis sambil menyeruput hot chocolate pemberian Draco.

"Ekhemm, aku tak menyangka kau akan datang dengan hot chocolate kesukaanku," dengan suaraku yang tipis.

Draco menoleh sambil tersipu. Ia cepat-cepat menelan croissant dengan cepat.

"Pelan-pelan saja, Dray.. haha," tawaku kecil sambil menepuk-nepuk punggung tangannya pelan.

"A-aku hanya ingin kau memulai hari dengan bahagia...?" Jawabnya agak gugup.

Imutnya...

Aku mengambil tisu dan membersihkan bekas croissant di bibir Draco. Ia terlihat sangat terpaku dan langsung membeku ditempat.

Draco terlihat kaget dan memundurkan kepalanya lalu terdiam dengan wajahnya yang memerah. Rasanya aku ingin sekali mencubit pipinya dan mengelus rambut pirangnya.

"Ah-emm.. Jangan tiba-tiba dong," katanya.

Oh astagaa. Aku gemas dengannya.

Kok tiba-tiba saja dia menjadi manja dan pemalu seperti ini ya?

Ahahaha, maaf yaa, Dray, hehe.

"SUMPAH, KAU INI KENAPA SIH?!"

Aku gemas dan akhirnya bertanya keras dengan serak kepada Draco, secara reflek sambil terbatuk-batuk.

Draco tersenyum kecil melihat tingkahku yang sedang menahan tawa yang sangat tidak ada akhlak.

"Karena kau cantik hari ini. Aku gugup. Sungguh," balas Draco menunjukan senyuman tipis di ujung bibirnya.

Jujur, aku benar-benar tak bisa menahan kupu-kupu di dalam perutku. Aku tersenyum manis dan menahan malu. Draco hanya menatapku gemas dan berkata,

"Hahhh, sekarang siapa yang malu-malu kucing? Hm?"

Ia tertawa melihat wajah merahku yang sudah seperti tomat.

"D-diam..." lirihku malu, dan menundukkan kepalaku menatap secangkir hot chocolate itu.

Draco semakin tertawa keras melihatnya. Astaga... hari ini sepertinya kita sedang... rada bermasalah? Mungkin...?

Heyyouuu gess ")
UP segini duls ya bund, don't forget
Votemen and comment 💚😿

Heyyouuu gess ") UP segini duls ya bund, don't forgetVotemen and comment 💚😿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam dari author yang masih banyak tugas☺️🤙😘

𝑳𝒊𝒎𝒊𝒕𝒍𝒆𝒔𝒔 || (𝔻𝕣𝕒𝕔𝕠 𝕩 𝕣𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣) - ♡Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang