𝑳𝒊𝒎𝒊𝒕𝒍𝒆𝒔𝒔 || (𝔻𝕣𝕒𝕔𝕠 𝕩 𝕣𝕖𝕒𝕕𝕖𝕣) - ♡

ᥴꫝꪖρ𝕥ꫀ𝕣 6

♔ maap banyak typo nya ಥ‿ಥ

AIDAN POV

"Hei Bangun, sudah jam 6. Kau tak mau tertinggal kereta 'kan?" Tanyaku mengguncangkan badannya perlahan.

"Enghhhh, lima menit lagee" balasnya mengigau tak jelas.

"Bangun yaaa, pacarku yang cantik dan manis sejagat rayaaa" bujukku mengelus pipinya.

Akhirnya, ia pun terbangun dengan rambut acak-acakan, dan muka panda yang lucu. Imutnyaaa.

"Cepatlah, jika kau ingin berdandan tanpa terburu-buru" ujarku mencium keningnya, lalu mengacak-acak rambutnya.

Ia pun tersenyum, "Terimakasih atas transfer energi yang kau berikan. Aku akan mandi sekarang" balasnya.

(Name) POV

Setelah selesai mandi, aku berpakaian yang casual, lalu keluar kamar dan menuju ke bawah.

Aku melihat Aidan dan Hermione sedang mengobrol, "Morning Hermione" sapaku.

"Morning (Name), lama sekali kau" balas Hermione.

"Biasalah! Anak cantik harus dandan duls" jawabku mengibaskan rambutku.

"Iya deh, pacarku yang cantik sejagat raya" sahut Aidan mencubit pipiku.

"Hei! Berhentilah berbucin! Kita harus segera berangkat!" Timpal Blaise menjitak kepalaku.

Aku mendelik sebal, "IRI BILANG BOS!"

***
"Hey Pansy, liburan kau kemana saja?" Tanyaku basa-basi.

"Ah, tidak kemana-mana. Kalau kau?" Tanya Pansy balik.

"Sama kok, hanya bermain di Manor saja" jawabku mengidikkan bahu.

Ia hanya mengiyakan dan menganggukkan kepala. Tiba-tiba Blaise datang dan duduk di hadapan kami, bersama Draco.

"Dari mana saja kalian?" tanyaku.

"Bukan urusanmu, diam saja" balas Blaise dingin.

"Ish! apasih?! Sok dingin sekali! mau menandingi dinginnya Draco? Tak akan bisa bambank!" Balasku menggelepak kepalanya.

Kulihat seringaian keluar dari mulut Draco. Aku yakin ia senang aku membelanya, kami pun melanjutkan perjalanan di kereta.

"Anak anjing, contoh anak anjing. Bukannya ngebela kakak lo ye" balas Blaise kesal.

***
Keesokan harinya dikelas, aku duduk dengan Pansy. Seperti biasa, kami belajar tentang DADA. Aku dan Pansy sedang menggibah ria, cewe ga gibah ga normal ges. Aku juga melihat beberapa anak menerbangkan burung kertas, aku senang saja melihatnya.

Tak berselang lama, burung kertas itu terbakar. Kami menoleh kebelakang, dan melihat babi pinky sialan. Professor Umbridge. Ia adalah guru DADA baru, dan diutus oleh kementrian. Entah apa maksud orang-orang kementrian mengirim orang dalam nya kesini. Menurutku sangat tak berguna, lebih baik professor Lupin saja yang mengajar di tahun ketiga kami. Astaga, dia adalah salah satu guru Hogwarts favoritku.