Confess

1.4K 184 4
                                    

Lagu ini menjadi lagu bersejarah buat Yudi dan Aradita. Lagu ini menjadi saksi bagaiman Yudi menuntun arah mereka berdua menuju ke pelaminan. Sebelum tidur, Ara dan Yudi sering menyetel melodi indah ini sebelum Harsa dan Jana tidur. Lantunan lagu indah itu mengingatkan memori-memori indah dimasa lalu.

Kenangan yang tersimpan didalam lagu itu mengingatkan Harsa kepada Ara. Tetesan air mata hampir terjun bebas jika Yudi tidak menepuk punggung Harsa. Dengan perasaan rindu yang mendalam, Harsa tidak sanggup untuk sekedar membalikkan badannya kepada Yudi.

Bantingan pintu bergetar dirumah yang sedang terasa hampa itu. Harsa masuk kekamarnya dan menaruh tasnya cukup kasar. Kenangan itu terus berputar di otakanya seperti kaset rusak. Kekosongan yang terasa membuat dia cukup tersiksa.












Jana pulang dari Wardobu sekitar jam 6 sore. Ia menghampiri Yudi yang sedang menonton TV dan bertanya

"Harsa mana pa? Kok ga keliatan wujudnya?" tanya Jana.

"Dikamar. Abis dari mana Na?" ucap Yudi

"Oh, itu diajakkin Jendra ke Wardobu" jawab Jana

"Tumben si Harsa dikamar aja, emangnya dia gak turun?" tanya Jana lagi

"Main game kali sama Ranaja. Papa gak liat daritadi" jawab Yudi

"Yaudah, Jana keatas dulu ya pa" ucap Jana

"Iya,sana bersih-bersih" ucap Yudi








Jana memasuki kamarnya yang berada dilantai dua. Jana dan Harsa mempunyai kamar yang berbeda. Beranjak remaja, mereka sudah tidak ingin sekamar. Walaupun terkadang mereka suka tidur berdua jika sedang ingin, tapi itu sudah jarang sekali dilakukan keduanya karena mereka sibuk dengan urusan masing-masing.

Jana membuka pintu kamarnya dan segera membersihkan badan. Setelah selesai memakai baju, Jana mengetuk pintu kamar Harsa karena ingin mengecek apakah Harsa ada didalam.

Ceklek

Terlihat gumpalan selimut yang ada dikasur kembarannya. Jana langsung menutup pintu setelah melihat hal itu. Ia pikir mungkin Harsa lelah sehabis membersihkan rumah mereka. Jana pun segera menutup pintu dan turun kebawah.

Harsa yang tidak tidur itu langsung mendengus kesal. Ia tak habis pikir, bagaimana kembarannya hanya diam saja setelah meninggalkannya dirumah sendirian.

"Udah ditinggal, didiemin lagi. Bodo amat gue ngambek" ucap Harsa sambil mempoutkan bibirnya

Dia tuh nyadar gak sih! Batin Harsa kesal










Jana pun langsung menuju ke meja makan. Yudi sedang menghangatkan makanan yang dibuat bibi tadi siang. Jana langsung duduk di meja makan dan menyantap makanannya dengan tenang. Yudi terheran kemana anaknya yang berpipi gembul. Sejak Harsa kekamar, tak terlihat batang hidungnya sedari tadi.

"Jana, si Harsa belum keluar? Daritadi Papa gak lihat dia turun" ucap Yuta

"Iya. Tadi kayaknya masih tidur, Pa" jawab Jana

"Panggilin Harsa ya. Dia kayaknya belum makan dari tadi" ucap Yudi

Selesai makan, Jana langsung pergi ke kamar Harsa dan membuka pintunya. Masih terlihat gumpalan selimut yang menutupi tubuh kembarannya. Jana tersenyum saat dia melihat Harsa tergulung selimut yang dia gunakan. Dia terlihat sangat polos dan lucu saat tidur.
(Jana nyamperin Harsa dan dia ngeliat Harsa nutupin tubuhnya pake selimut.)

- 𝐑𝐞𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 - [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang