Capek, Na

1.6K 154 14
                                    

Jana POV

Kekesalan Jana terhadap Harsa sudah tidak bisa dibendung lagi. Janjinya tidak ia tepati kali ini. Ia bilang akan pulang cepat, tapi nyatanya tidak.

Kekesalan Jana juga bertambah mengingat ini pertama kalinya Harsa tidak datang di peringatan kematian Mama.

Ia rasa, Harsa sudah melupakan sosok Mama dikehidupannya. Padahal, ia dan Harsa sangat dekat dengan Mama.

Kekesalan itulah yang menyebabkan ia mendiamkan Harsa, kembarannya. Jana juga tidak bodoh untuk menyadari bahwa Papa nya cukup kecewa dengan Harsa.

Papa mungkin tidak ingin anaknya tahu apa yang dia rasakan. Papa juga berusaha memaklumi keterlambatan Harsa kali ini. Mengingat ini kali pertama nya terlambat.

Tapi tidak menutup kemungkinan bahwa, Papa cukup kecewa dengan Harsa. Jana pun kesal mengapa Harsa lebih mementingkan Rama daripada acara Mama.

Begitu pentingnya kah acara di rumah Rama? Sampai-sampai melupakan acara keluarga yang sangat penting untuk mereka bertiga.

Kekecewaan Papa begitu besar sampai kediaman yang terlihat di wajahnya.

Harsa POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harsa POV

Kebingungan menyelinap didalam pikiran Harsa. Di satu sisi dia merasa bersalah kepada Papa dan Jana, tapi disisi lain dia harus bisa meluruskan semua yang dia perbuat.

Keputusan yang dia pilih kali ini memang cukup berani. Satu langkah besar dia ambil kali ini. Dia harus meluruskan semuanya, walaupun hanya kediaman yang akan dia dapat. Ia terima segala konsekuensi atas perbuatannya kali ini.

Perlahan tapi pasti, ia berjalan ke kamar Papa nya. Ia ketuk pelan pintu kamar Papa nya.

Tok! Tok! Tok!

"Pa.."

"Masuk"

Harsa membuka pintu kamar Papanya. Terlihat sosok Papa nya yang sedang terbaring di kasur sambil menonton TV yang ada dikamarnya.

"Pa.."

"Hm.." jawab Papa tanpa mengalihkan pandangannya ke TV

"Pa, Harsa minta maaf ya, karena telat tadi dateng nya." ucap Harsa menundukkan kepalanya

"Kamu kenapa gak dateng di acara Mama?" tanya Papa yang mulai melembut

"Harsa tadi mainnya sampai jam lima doang, Pa. Abis itu, Harsa nganterin temen Harsa ke rumahnya. Tiba-tiba dijalan motornya mogok, jadi Harsa ke pom bensin dulu buat ngisi bensin.

Terus pas nyampe rumah Ayah Jo, kok pada sepi. Harsa kira belum dimulai acaranya. Harsa masuk terus nanya ke Ayah Jo, Ayah Jo bilang udah selesai dari tadi. Abis itu Harsa pulang kerumah." ucap Harsa panjang lebar

Papa hanya bisa menghelan nafas saat mendengar anaknya bercerita.

"Sa, Papa gak papa kalo kamu main sama temen kamu. Tapi, satu yang harus kamu tahu. Acara Mama ini, acara yang bikin kita masih bisa nginget Mama, Sa.

- 𝐑𝐞𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 - [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang