Kok iri?

1.6K 177 1
                                    













Pagi ini tidak ada yang bisa dilakukan oleh Harsa dan Jana selain menonton TV.

Yudi menyuruh mereka membersihkan rumah yang biasanya tidak pernah dilakukan oleh keduanya.

Semua pekerjaan sudah mereka selesaikan. Tiba-tiba Jana mendapat telfon dari seseorang.

"Halo,kenapa Jen?"

"Lu nyusul ga?"

"Nyusul kemana?"

"Wardobu situ"

"Yaudah, gue ajakin Harsa ya?"

"Iye, sekeluarga juga boleh"

Jana menanyakan perihal rencananya itu kepada Harsa.

"Sa, ikut ga ke Wardobu?" tanya Jana.

"Gas lah! Gue siap-siap dulu bentar" ucap Harsa.

Harsa segera naik ke lantai atas untuk berganti baju. Jana hanya menyemprotkan parfum yang ada dikamarnya untuk bersiap. Jana sempat kekamar mandi sebentar untuk buang air. Dia langsung mengambil kunci motor yang ada diatas meja makan tanpa menunggu Harsa.

Jana berspekulasi kalau Harsa sudah dijemput Rana, karna tadi Rana memberi pesan kalau dia ikut juga ke Wardobu. Harsa yang baru turun dari bawah meneriakkan nama Jana berulang kali tapi tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.

"Ini orang kemana sih? Masa orang ganteng ditinggalin begitu aja, mana gak ada kendaraan lagi!" misuh Harsa.

Tidak ada kendaraan yang bisa ia pakai saat ini. Mobil dipakai oleh Yudi yang sedang kerja dikantor. Motor Harsa sedang dibengkel karena lampu sein motornya tidak menyala. Motor Jana sudah dipakai oleh pemiliknya. Akhirnya ia memutuskan untuk jalan kaki dari rumah ke Wardobu.

Letak Wardobu memang tak terlalu jauh dari rumahnya. Sinar matahari yang sangat terik membuat Harsa meneteskan keringat cukup deras dan itu sedikit membuatnya pusing.

Belum ada satu makanan yang masuk ke perut Harsa. Membuka mata di jam 10 pagi membuat Harsa kehilangan mood makannya untuk sarapan. Ia lebih memilih makan di jam makan siang.

Wardobu hari ini terlihat sangat ramai oleh tawa dari mereka bertiga. Rana sudah pulang karena ditelfon Om Dira untuk pulang karena urusan keluarga. Yang tersisa hanya Jana,Jendra,Jinan.

Mereka sedang menertawakan Jinan yang tidak bisa mengedipkan matanya. Tawa mereka mengalun di keheningan Wardobu. Kedekatan mereka terlihat seperti adik dan kakak yang bahagia menertawakan sesuatu yang hanya dimengerti oleh mereka.

Banyak hal yang hanya dimengerti oleh mereka bertiga. Sebagai kembaran, Harsa merasa sedikit ragu untuk mendekat. Ia bingung jika hanya berkumpul dengan tiga orang itu. Walaupun sudah dekat, entah mengapa ada rasa yang berbeda jika melihat saudara kita lebih dekat dengan orang lain dibanding kita.

Bukan karena ada masalah diantara Harsa dan Jana. Jana yang memang lebih pendiam kalau disamping Harsa. Harsa yang punya rasa tidak enak kalau menggangu Jana lebih jauh.

Harsa akhirnya memutuskan untuk pulang kerumah. Dengan langkah gontai, ia berputar arah dari Wardobu menuju rumahnya.

Sesampainya dirumah, Harsa melihat sang Papa yang sudah pulang dari kantor.

"Baru pulang pa?" tanya Harsa.

"Iya, baru aja masuk" ucap Yudi.

Anata Kara Kurushimi O Ubaeta Sono Toki
Watashi Nimo Ikiteyuku Yuuki Ga Waite Kuru
Anata To Deau Made Wa Kodoku Na
Sasurai-Bito
Sono Te No Nukumori O Kanji Sasete

Kala itu mampu kulepaskan kepedihan dari hatimu
Semangatku pun bergelora menapaki jalan hidup ini
Sebelum bersua denganmu, kesepian aku berkelana
Biar kurasakan hangatnya jemarimu

Ai Wa Itsumo Rarabai
Tabi Ni Tsukareta Toki
Tada Kokoro No Tomo To
Watashi O Yonde

Cinta senantiasa meninabobokkan
Tatkala lelah dalam perjalanan
Ingatlah diriku sebagai teman hati

Shinjiau Koto Sae Dokoka Ni Wasurete
Hito Wa Naze Sugita Hi No Shiawase Oikakeru
Shizuka Ni Mabuta Tojite Kokoro No Doa O Hiraki
Watashi O Tsukandara Namida Fuite

Bahkan hati yang saling percaya terlupa entah di mana
Mengapa orang-orang mengejar kebahagiaan yang telah berlalu
Pejamkan matamu perlahan dan singkapkan jendela hatimu
Raih tanganku dan usap air matamu

Ai Wa Itsumo Rarabai
Anata Ga Yowai Toki
Tada Kokoro No Tomo To
Watashi O Yonde

Cinta senantiasa meninabobokkan
Tatkala engkau lemah
Ingatlah diriku sebagai teman hati

Ai Wa Itsumo Rarabai
Tabi Ni Tsukareta Toki
Tada Kokoro No Tomo To
Watashi O Yonde

Cinta senantiasa meninabobokkan
Tatkala lelah dalam perjalanan
Ingatlah diriku sebagai teman hati







Hai!

Maaf kalo jarang update. Hari ini ada bonus saking lamanya aku ga update. Aku lagi buntu banget sama jalan cerita book ini. Jadi maaf kalo aku jarang update atau gimana.

Book ini kayaknya bakal slow-update jadi maaf banget kalo jarang update. Kalo kalian mau, kalian bisa request alur ceritanya mau kaya gimana. Nanti siapa tau ide-ide kalian bisa ada di book ini.

~Ais

- 𝐑𝐞𝐥𝐨𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 - [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang