Mei menatap langit-langit kamarnya dengan perasaan hampa. Rindu dan sakit sukses menciptakan pilu di ujung hatinya. Ia tidak habis pikir, mengapa keduanya bisa bekerja sama menghancurkan bahagia yang sudah ia rangkai sejak kemaren. Hari ini benar-benar tidak menyenangkan bagi dirinya.
Terjebak dengan masa lalu memang bukan keinginannya, tetapi ia tidak bisa menyangkal. Kenangan demi kenangan datang dengan sendirinya, menyuruh pergi pun tiada guna, karena pikiranya sendirilah yang mengajak bercengkrama.
Pagi sempurna dengan mentarinya, meski ia tidak sempat menyaksikan dengan jelas bagaimana kemunculan sang baskara yang sudah siap menyapa dunia dengan hangatnya.
Mei ketiduran setelah shalat subuh, padahal ia ingin sekali mengikuti kajian online yang di adakan oleh pesantrennya, namun apa daya, ia tidak sampai hadir karena kantuk sungguh mengganggunya.
Ia tidak menyesal sama sekali, karena melihat kondisinya yang kacau, konsentrasi belajarnya akan terganggu. Mei memang seperti itu, jika ada masalah yang menimpa dirinya, dampaknya akan meremukkan secuil harapannya.
GebySeptiana_
Kak Mei...Satu pesan masuk dari Geby, membuyarkan lamunannya. Geby Septiana adalah adek kelas Mei. Mereka sangat akrab, bahkan jauh sebelum pertikaian itu terjadi, dan Geby adalah salah ponakan seseorang yang saat ini meracuni pikiran Mei, tak heran jika banyak orang mencurigai bahkan menentang kedekatan keduanya. Satu teori lagi, ayah Geby adalah sahabat ayahnya Mei, dan waktu kecil Mei pernah di rawat oleh ayahnya Geby, karena orang tua Mei sibuk bekerja.
RonaMeccaRa_
Ada apa?GebySeptiana
Apakah kak Mei, Chttan sama kak Dev?RonaMeccara_
Tidak, memangnya kenapa?
GebySeptina_
Lagi online soalnya.RonaMeccaRa_
Kamu saja yang chatt.GebySeptiana_
Ini lagi chattan.RonaMeccaRa_
Tolong tanyain kabarnya.GebySeptiana_
Kenapa tidak tanya sendiri saja Kak Mei. Lebih enak dan rindunya segera terbayar..
.
.Semoga terhibur kawan...
Maap kalau belepotan bahasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
kita tetap menjadi teman kan?
Teen FictionYa, kita akan tetap menjadi teman, meski keadaan pernah membuat kita renggang. Kita akan tetap menjadi teman, meski beberapa hari lalu, waktu membuat kita tidak tenang. Kita akan tetap menjadi teman, dan mengambil keputusan untuk tidak lagi melibatk...