a little bye bye

24 4 0
                                    


"Beruntungnya aku menemukan si manis di balkon Pinky Land. Bukan di Jembatan Ancol...

...canda Ancol, h3h3" -Adul Kucingporn.

.
.

Ini Minggu pagi. Pinky Land dipenuhi oleh ribuan anak-anak, tapi tidak untuk theater tempat Off menjual tiket.

Theater selalu sepi di pagi hari. Tapi Off tetap harus menjualnya, meskipun tidak ada lebih dari setengah pengunjung Pinky Land yang bahkan mau menoleh ketika Off panggil.

Mereka bukan sombong, bukan. Namun sepertinya ada yang salah dengan tingkah laku Off yang sangat tidak fokus dengan pekerjaannya sekarang.

Cuacanya tidak begitu panas, tapi dia selalu mengelap keringatnya, sesekali dia tampak gelisah.

Dan anehnya lagi, sedari tadi dia tidak menawarkan tiket untuk orang yang berlalu lalang didepannya, tapi dia malah menawarkan tiket itu untuk sekelompok orang yang baru saja menapakkan kaki dijalan VIP. Jelas saja tak satupun orang yang akan menengoknya, apalagi membeli tiket itu. Off bukanlah pekerja VIP.

Tapi Off, ada apa dengan pengunjung VIP? Kenapa kau tidak fokus?

"Off! Kau sedang apa?" Joss yang baru keluar dari bar berteriak ke arah Off.

Off menyipitkan matanya, untuk apa pagi-pagi sudah ke bar? untuk membantu Singto menyiapkan menu?
Entahlah.

Off menggeleng, melangkahkan kakinya mendekat ke Joss. "Kau tidak mengurus jalur VIP?"

"Tidak. Aku mau libur hari ini, semalam aku lelah membereskan bar karena ulahmu dan teman tajirmu. Biarkan Luke yang mengurus kerjaanku" Joss melirikkan matanya ke Luke yang sepertinya sama sekali tidak kerepotan dengan banyaknya pengunjung. Joss bangga dengan teman masa kecilnya itu.

"Ya tatapilah dia terus. Aku tak tau harus bagaimana menjelaskan padamu kalau kau ini sudah teropsesi padanya" Off sedikit berjinjit untuk bisa mengalihkan pandangan Joss dari Luke.

"Dia akan menikah Off"

Off melotot. "Hah?"

"Aku sudah pernah bilang padamu kan, keluarga Luke bukanlah orang miskin seperti kita. Luke memiliki keluarga yang kaya, dan dia bekerja bersama kita disini hanya untuk membantu kita Off, membantu" Joss merasa kaki-kakinya mulai keram. Dia duduk sebentar di bawah pohon tempat biasanya para pedagang berjualan, disusul oleh Off yang tampaknya ingin tau lebih lanjut tentang Luke. Teman yang baru ia kenal selama 6 bulan.

"Dia selalu menyumbang ke bar Singto, menemaniku bekerja bahkan menggantikanku, menraktir kita setiap malam senin dan malam rabu, memangnya kau tak pernah heran dari mana dia mendapatkan semua uang itu? Kau tau, dia bahkan memberikan semua gajinya kepadaku, Off!" Joss menjelaskan dengan sedikit emosi.

Off memang pernah berfikir seperti itu, tapi Off tidak pernah tau Luke sekaya itu. Off mulai mengelus punggung temannya yang berotot itu. Berharap bisa menyalurkan ketenangan.

"Dia.. " Joss memandang Luke lagi.

"..dia akan menikahi nona Ramida. Sahabat karib dari keluarga Phunsawat yang kemarin ada di bar. Nona Ramida bahkan ada bersama Luke saat mencari Gun" Joss tertawa sedikit. Entah, menurut Off tak ada sedikitpun kata-kata yang lucu dari cerita ini, kecuali bagian mereka ternyata berteman selama 6 bulan dengan orang yang bisa dibilang terkaya di Inggris.

Sun-Sweet: Once Upon I GazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang