• • •
Bangchan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Walau jarak ke rumah mereka sudah tidak terlalu jauh, tapi Bangchan cukup kalut melihat wajah panik Lisa.
Sejak mendapat telepon tadi, Lisa belum berhenti menangis. Bangchan merasa, rasa takut yang Lisa rasakan wajar, karena ia sedang kehilangan seorang anak.
Saat mobil sampai dan berhenti di pekarangan rumah Lisa. Tanpa menunggu lama, Lisa langsung melepas sabuk pengamannya dan keluar dari mobil dengan berlari.
Mengikuti Lisa yang sudah masuk ke dalam rumah. Bangchan hanya dapat mendengar setengah penjelasan dari mama Irene.
"--- main keluar dari siang, terus nggak balik lagi sampai sekarang. Luca nggak pernah pergi sampai semalam ini." Kata mama Irene.
Tangis Lisa bertambah nyaring, dan sebelum Bangchan dapat bertanya kronologi lengkapnya, ponselnya berbunyi.
"Ck. Halo kenapa Hoon?"
"Pelaku terlihat lagi. Team B dapat rekaman CCTV, dan orang dengan ciri-ciri pelaku terlihat siang tadi di area blok A Greensea Residence."
Blok A Greensea Residence. Informasi ini sudah membuat otak Bangchan berputar dengan berbagai skenario.
Melihat Lisa yang masih sesenggukan. Bangchan berbalik keluar dari rumah dan segera memasuki mobilnya.
"Saya ke markas sekarang juga."
Dengan itu, Bangchan memutuskan panggilan. Dan segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
• • •
Pintu ruang II dibuka dengan sedikit keras. Semua orang yang ada di dalam ruangan mengalihkan atensi mereka pada Bangchan.
"Sudah dilakukan seluruh pemeriksaan. Sindikat ini melakukan perdagangan orang, dengan target sasaran mereka anak di bawah usia 10 tahun. Kebanyakan korban dari golongan menengah ke atas." Ucap Younghoon.
"Jadi benar jika mereka terakhir terlihat di Blok A Greensea Residence?"
"Ya kapten. Sesuai perintah kapten, penyelidikan lapangan saat ini di alihkan ke team C." Kata Taeyang.
Dengan wajah tegas, Bangchan membaca seluruh isi laporan dan melihat rekaman CCTV.
"Apa tidak terlihat jika mereka membawa anak kecil?" Tanya Bangchan.
"Kami sudah memeriksa seluruh rekaman, dan mereka hanya terlihat memasukkan sesuatu ke dalam mobil. Tapi kami tidak dapat memastikannya." Jawab Taeyang.
"Sebenarnya ada CCTV di dekat rumah mu yang bisa menjadi petunjuk, sayangnya CCTV itu rusak." Tambah Younghoon.
Bangchan mengepalkan tangannya. Menghela napas berat dan memijat pelipisnya, dia menenangkan diri. Harusnya Bangchan bisa berpikir dengan kepala dingin sekarang.
TOK TOK!!
Terdengar suara pintu terbuka, dan seorang pemuda dengan agak tergesa masuk ke ruangan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lalisa's Daily || ft. Boys
FanfictionOneshot - short story lalisa dengan para cogan nya . . . Warning!! Bertabur crackship :')