di siang hari yang tidak cerah, karena saya mengetik chap ini saat malam hari, terdapat pasangan yang sedang asik nongkrong di Gra*media, alias toko buku.
oke, sekarang kita perkenalkan saja [name] [surname] dan kaito kuroba.
alias mc dan heroine di fanfic ini.
[name], kita sebut saja begitu, seekor—
eh maaf salah, seorang gadis otaku biasa yang hebatnya bisa mendapatkan hati kaito kuroba.
iya, mereka pacaran.
kaito, sebut saja begitu, seorang anak pesulap terkenal, dan sangat terkenal karena dia mewarisi seluruh trik sulap ayahnya yang sudah meninggal.
entah pelet apa yang di pakai [name], sehingga dia bisa mendapatkan lelaki se sempurna kaito
tapi, oh tetapi, tak ada manusia, ataupun makhluk gepeng yang sempurna, karena yang sempuran hanyalah tuhan.
oke, kembali lagi ke alur cerita.
di siang hari yang gelap karena saya mengetiknya pada malam hari, kaito dan [name] sedang asik hunting buku.
[name] doang sih, kaito dipaksa ikut soalnya.
kaito yang panas karena melihat sang kekasih yang terlalu asik hunting buku, mulai merengek tak jelas.
ayo author, stop senyum senyum, fokus jalal
"[name]-chan~"
"hmm?"
mendengar jawaban ketus dari [name], ia berinsiatif untuk mengajak pulang.
"pulang yuk!"
"g"
kasihan, di balas singkat sekali.
"oh, ayolah~ aku lelah berdiri menunggumu mencari buku"
"ya sudah, pulang duluan saja"
"gak gitu yang ku maksud sayang~"
terlihat wajah [name] yang sedikit tersipu.
mau bagaimana sikap dan sifatnya yang pendiam dan selalu mengacuhkan keadaan, tetap saja, dia juga mencintai kaito.
walau gak kelihatan.
dasar wibu.g
dasar tsundere.
"hee~ lihat kau tersipu"
"diam saja kau sialan"
"ututu, kasar sekali pacarku ini"
untung saja, toko bukunya sedang sepi, jadi adegan itu tak terlihat.
yang lihat hanya karyawan toko.
kasian jadi nyamuk.
"ayolah, kita pulang, nanti ku belikan es krim"
"aku bukan anak kecil, kuroba-san"
kasihan, sungguh kasihan nasib kaito.
dipanggil pakai marga nya saja.
"ka-i-to, bukankah kita sudah sepakat untuk memanggil nama depan, bby?"
astaga, makhluk macam apa lagi yang tuhan berikan pada [name]
'sudah cukup, aku tertekan' batin [name]
"ha'i, kaito"
"nah, begitu lebih baik"
"ya sudah, ayo pulang"
"kau ini, kekeuh sekali ingin pulang, kaito"
/garis estetik
saya tidak tau istilah kekeuh di bahasa indonesia itu apa
lebih tepatnya, lupa
/garis estetik lagi
"ya karena aku bosan melihat buku-buku ini"
"itu kau, aku tidak"
yah, memang itu konsekuensi membawa pecinta buku garis keras ke toko buku.
kau harus ekstra sabar menunggu.
"ya sudah, aku duluan saja"
tidak, kaito hanya bercanda
"bye bye anak pungod"
keluar dah, sifat +62 nya
"astaga, aku hanya bercanda dan kau menganggapnya serius? huwe hidoi~ (╥﹏╥)"
"aku tidak peduli kaito-san, aku hanya mementingkan buku-buku koleksi ku"
semakin sakit hati lah kaito.
ternyata posisi nomor satu di hati [name],
tentunya selain keluarga dan agama,
ternyata di isi oleh buku.
"oke lah, aku akan menunggu"
setelah mendengar kalimat itu dari sang pacar, [name] segera dengan cepat memilih buku yang ia inginkan.
yap, dari tadi [name] hanya iseng menjahili kaito.
karena kaito sendiri sering membuat [name] naik darah.
"aku sudah selesai, ayo pulang"
"yatta"
tbc
08.05.2021
23.16
500kata
pisau_jeff
KAMU SEDANG MEMBACA
magic hour v2 || k.kaito [✔]
Losowehanya sepenggal kisah, dimana dua insan saling mencintai menikmati jam-jam berharga di hidup mereka . . warning! -occ -tidak mengikuti alur anime & manga -disini kaito hanya manusia biasa yang penuh dengan dosa . . . . [fanfic ini saya buat spesial...