00 ; Prolog

1K 136 13
                                    

Kalau bisa milih, sebenernya Audrey gak mau ngurus persiapan acara pekan olahraga bareng ketua OSIS di sekolahnya. Bukannya diskusi, yang ada cuman adu mulut sama-sama ingin menang.

Lagipula guru penanggung jawabnya mikir apa waktu menyatukan Bae Audrey sama Park Sunghoon yang sama-sama keras kepala? Walaupun gitu, Audrey tetep nganggap dirinya masih bisa jinak sedikit, kalau Sunghoon udah sebelas duabelas kaya batu.

"Heh denger ya! Pokoknya gue gak mau tau, lo yang jadi pembuka acara pake pidato lo!"

"Tapi lo yang disuruh sama Pak Bambang buat jadi pengurus acara pekan olahraga, ya udah pasti lo yang buat pidato buat pembukaan."

"Heh kutu kupret, lo ketua OSIS, malu banget kalau gue yang pidato, lo cuman diem di sebelah."

"Gue gak ada salah, ngapain malu?"

"Malu lah! Udah semestinya lo malu!"

"Gak ada alasan buat gue buat malu, kecuali kalau adu argumen sama lo kaya gini di tengah lapang, baru gue malu. Bisa-bisanya gue adu argumen sama gorila kaya lo yang gak punya otak."

"Anjing!"

"Astaga, udah-udaaah!" Sunoo selaku wakil ketua OSIS akhirnya angkat suara, sedari tadi mendengar adu argumen dari dua orang di depannya ini cuman bikin telinga dia sakit.

"Bisa gak sih ketua OSIS nya ganti jadi lo, Noo? Sumpah kalau lo ketua OSIS nya gue dengan senang hati ngurus acara ini." Audrey menatap Sunghoon sinis.

"Ya gak bisa, gue yang menang pemilihan kenapa Sunoo yang jadi ketua OSIS?"

"Ya setidaknya ketua OSIS kita bisa bersahabat sama semua murid, gak kaya lo, semua orang gak disapa, ngejawab sapaan mereka juga enggak. Situ artis emangnya?!"

"Gak tau, Mama.. Sunoo pusing.." Sunoo menutup kedua telinganya, sumpah jika ia terlalu lama di sini sepertinya gendang telinganya akan pecah.

"Final dari gue! Lo yang pidato buat pembukaan acara, gak ada tapi-tapian! Gue pergi! Rapat beres!" Audrey membuka pintu ruangan OSIS dengan kasar dan pergi dari sana.

Sunoo menggeleng-gelengkan kepalanya, tatapannya beralih dari pintu kini menuju Sunghoon yang sedang memijat pelipisnya.

"Bisa-bisanya gue harus ngurus acara pekan olahraga sama Audrey."

"Sebenernya kalau lo mau ngalah, gak akan serumit ini sih, Hoon."

"Lo pernah denger seorang Park Sunghoon ngalah kalau pendapatnya gak ada unsur kesalahan?"

"Y-ya gak ada, tapikan dia cewe, Hoon. Lembut dikit deh kalau bisa?"

"Gak bisa, gak ada sangkut pautnya sama gender, toh argumen dia gak diperkuat sama apapun, jadi buat apa gue mengiyakan pendapat dia?"

"Gak semua orang bisa pidato di depan umum, Hoon."

"Ya kalau emang itu alasannya, tinggal bilang. Bukannya adu argumen sama gue."

"Tapikan sekarang lo udah tau?"

"Gue gak terima alasan yang dikasih sama orang lain, harus dari dirinya sendiri." Sunghoon bangkit dari duduknya dan menggulung seragam putihnya sesiku.

"Kemana?"

"Rooftop, spaneng otak gue habis adu argumen sama gorila." Setelahnya Sunghoon keluar dari ruangan OSIS, menyisakan Sunoo yang duduk sendirian disana.

"Ya Tuhan, kuatkan Sunoo buat ngeladenin mereka berdua. Kuatkan gendang telinga Sunoo juga yaa.."




























LACUNA FT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

LACUNA FT. PARK SUNGHOON
©SYBL, MAY 9TH 2021

LacunaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang