Elementer bersandar pada peron-peron sarang tawon, pijakanmu mulai melayang dengan lancang membangun fondasi egomu sendiri dengan asbes dari teronton.
Sejak sore hari bermain dengan bayang-bayang tuas gergaji, sabtu sampai minggu menggulung permadani, kembali ke hari senin dilaksanakan konferensi asongan dermaga pelita tak punya hak asasi.
Mengecap semua rasa dari kecap asin sampai paprika busuk bau tengik. Mencuatnya ratu kebiri yang menggembala domba di galaderi yang ditumbuhi daun-daun timun suri dimana ada dia yang berdiri dengan mata menelisik.
Matamu mengerling nakal, bukan pada semboyan lautan berlian melainkan pada zamrut yang ditanam pada lahan kosong yang menyongsong hingga melenceng ke serambi pos ronda tempat para puan menjajakkan peran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Keranjang Isi Pena
PoesiaDipinggiran kota, tukang cukur kue cucur samping simpang air mancur menghias tembok-tembok peninggalan nenek moyang mereka dengan cat-cat warna terang senada dengan koran-koran hasil adiknya memilih di kelas saat akan membeli poster kaligrafi di gal...