Lima ; 5

40 6 5
                                    

Lelaki yang datang bersama ibu si pemilik warung adalah Aska, aku sedikit terkejut. Ingat hanya sedikit. Tidak terlalu aneh bagiku ketika Aska berada di sana, warung itu memang berada dekat sekolah tetapi bukan sekokah ku.

Sepertinya Aska sedang mampir dan sarapan di sana bersama teman lamanya, warung ini memang dekat dengan sekolah lama Aska, SMA BRADIPTA.

Aska pun mengajak ku untuk berangkat ke sekolah bersama, sedangkan motor ku di tinggalkan di warung, itu karena Aska yang menyarankannya, ia memberitahu ku bahwa nanti ia akan meminta tolong temannya untuk membelikan bensin.

***

"Makasih ya" ucap ku.

"Santai aja" jawab nya.

"Sorry banget, gue jadi ngerepotin"

"Yaelah, santai aja kali" balas nya.

"Oke deh, kalo gitu gue masuk kelas dulu ya. sekali lagi makasih ya, sebagai ganti nya gue bakal traktir lo" ucap ku.

"Siap!"

Aku pun meninggalkan Aska dan masuk ke dalam kelas ku. Ketika aku memasuki kelas, aku di sambut heboh dengan pertanyaan Zio.

"Leovaaaa" panggilnya.

"Kenapa?" tanya ku.

"Gimana motor nya? bisa?"

"Bisa, tadi kebetulan ketemu Aska. Kok lo bisa tau?" 

"Tadi Fasya kasih tau gue, tapi pas gue nelfon lo handphone nya ga aktif"

"Masa sih?" aku pun langsung mengecek handphone ku.

"Oh iya, lowbatt ternyata. Kenapa hari ini gue ceronoh banget si"

"Lebih tepat nya tiap hari kali!" sindir Zio.

"Ehhh tunggu - tunggu, tadi lo bilang lo ketemu Aska, maksud nya lo nebeng dia?"

"Ya iya" jawab ku.

"OMG BIG NEWS!!"

"Gausah lebay"

"Gue harus sebar berita itu di group kita!"

"Engga usah Zio, ngapain si?"

"OMG! Leova, lo ini harus nya seneng bisa dekat dengan waktu sesingkat itu sama Aska. Dia tuh setau gue susah banget deket sama orang baru"

"Rumor" balas ku.

"Gue serius tau, beneran deh"

"Masa si?" tanya ku.

"Iya, suer!"

"Ga mikirin juga si gue" jawab ku.

"Yaelah, lo gak asik nih"

"Gimana lo aja deh Zio cantik"

"Kantin yuk!, mau chuanki deh" ajak Zio.

"Ngidam lo aneh kalo pagi" balas ku.

"Iya nih dedek nya agak lebay" jawab Zio sambil mengeluskan perutnya.

"Astagfirullah, udah gila" jawab ku sambil berjalan ke luar kelas, setelah menyimpan tas ku.

Aku dan Zio pun bergegas ke kantin. Di tengah perjalanan menuju kantin Zio menyuruh ku untuk pergi lebih dahulu ke toilet karena tiba tiba perutnya terasa mulas.

Aku pun berjalan ke kantin sambil memakai airpods di telinga sebelah kanan ku, memutarkan lagu kesukaan ku.

Sesekali ada beberapa adik kelas dan kaka kelas yang menyapa ku ramah. Aku tidak tahu bagaimana cara mereka mengenalika karena memang fakta nya aku tidak terlalu mengenal mereka. Hanya bisa mengetahui bahwa mereka adalah adik atau kaka kelas ku.

Mungkin wajah manis ku ini membawa ku ke dalam zona kepopuleran di dalam lingkungan sekolah.

Ketika aku melewati ruang koperasi sekolah, ada salah satu murid laki - laki dengan seragam setelan putih dan abu - abu memanggilku. Aku yakin dia memanggilku walaupun dia tidak menyebut nama ku, karena hanya aku yang kebetulan melewati koridor ini.

"Hey" panggilnya. Aku pun memberhentikan langkah ku, dan berbalik arah kepada nya.

"Iya?" tanya ku.

"Kalo boleh tanya kelas 11 ada di lantai berapa ya?"

Sekolah ku ini memang di bangun dengan jumlah 4 lantai termasuk lantai dasar.

"Kelas 11 itu di lantai 3, emang nya 11 apa?"

"11 IPS 1" jawab nya.

11 IPS 1 adalah kelas Aska, aku mengetahui itu dari Zio. Waw terdapat 2 murid baru yang sama tampan nya di dalam kelas yang sama.

Baru saja aku mengakui ketampanan Aska, aku terkejut dengan pemikiran ku.

"Nanti pas naik tangga lantai 3, pas banget kelas nya di sebelah kiri tangga" jawab ku.

"Oke, makasih ya"

"Btw, nama lo?" tanya nya kepada ku.

"Leova" balas ku.

"Makasih Leova" ucap nya kembali.

"Sama - sama. Yaudah kalo gitu gue duluan ya, mau ke kantin" jawab ku kepadanya.

Aku tidak menanyakan balik siapa namanya, tidak terlalu penting bagi ku.

Apakah Zio yang sampai duluan di kantin? seperti nya tidak.

Aku pun melanjutkan perjalanan ku ke kantin.

***

Ketika aku sampai di kantin, aku langsung memesan 2 porsi chuanki untuk ku dan juga Zio. Ternyata Zio masi berada di toilet. Aku mencari tempat kosong sambil menunggu chuanki yang ku pesan datang.

Ketika aku sudah duduk di tempat yang ku temukan, tak lama Zio pun datang. Tidak seperti awal ketika ia mengajak ku ke kantin, raut wajah nya berubah seperti orang yang sangat ketakutan. Bibir pucat dan juga mata cantik nya yang sebentar lagi akan mengeluarkan air mata nya.

Zio pun berjalan dengan tergesa - gesa tidak seperti biasa nya, bukan lagi Zio yang ceria dengan senyuman manis nya.

"Zio lo kenapa?" tanya ku kepada Zio.

"Engga, gue gapapa ko" balas nya.

"Beneran?" tanya ku kembali untuk memastikan.

"Iya serius gapapa" jawab nya meyakinkan ku.

"Yaudah, lo makan dulu nih. Mumpung masih panas, gue pesen minum dulu" Zio pun mengangguk menjawab ku.

Aku berjalan ke tempat di mana penjual jus berada, karena biasanya ketika makan chuanki Zio selalj meminum jus jambu biji, menurutnya itu adalah perpaduan yang pas.

Aku mengantri dengam tenang sesekali melihat notifikasi di handphone ku. Aku terkejut ketika tiba - tiba salah satu orang menepuk pundak ku dari belakang. Dan memanggil nama ku, awal nya aku berpikir ia adalah Aska.

"Leova!" ucap nya.

Aku pun menoleh ke belakang, ternyata ia bukan Aska melainkan murid laki - laki yang bertemu dengan ku di koridor. Ngomong - ngomong hari ini aku belum bertemu Aska. Sejak kapan aku memikirkan nya.

"Eh, hai" jawab ku.

"Sendirian aja nih?" tanya nya.

"Engga kok, sama temen"

"Oh gitu, btw nama gue Jeffrey"

"Okee, salam kenal ya Jeffrey" jawab ku.

"Gue duluan ya, temen gue udah nungguin" lanjut ku.

"Oke, bye!" balas nya.

Tiba - tiba ada beberapa murid memasuki kantin mereka berteriak bahwa ada kecelakaan di depan sekolah kami.

"ADA YANG KECELAKAAN WOIII, TRAGISSS!!!"

Aku pun tidak menghiraukan itu, namun aku sempat berpikir seberapa tragis nya sampai - sampai membuat murid sekolah menjadi ricuh membicarakannya.

***

Jangan lupa voment! 🦙

Tentang Aku dan Aska : ᴏɴ ɢᴏɪɴɢ ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang