10

32 1 0
                                    

Saat aku mulai tak percaya . Tak lama setelahnya kau meminta bertemu . Ku persilahkan kau ke rumah dan bertemu dengan ayahku .

" Ada apa mas tumben ke sini " ucapku

" Ada yg ingin mas bilang " ucap nya

"Oh iyya mas , silahkan masuk ayah ada di dalam " ucapku

Aku mengantar mas Dani masuk ke rumah dan mempersilahkan nya untuk duduk . Di dekat ayahku .

" Yah... Ini ada mas Dani" ucap ku

" Oh nak Dani . Silahkan duduk . Din buatkan minum untuk nak Dani dan ayah yaa " ucap ayah

Aku mengangguk dan membuatkan teh hangat untuk ayah dan mas Dani .

Aku menyajikan kedua teh tersebut di atas meja . Lalu aku duduk di sebelah mas Dani .

" Maksud kedatangan saya kesini . Saya ingin pamit om . Saya akan bekerja sebentar lagi " ucap Dani

Kedua orang tuaku hanya mendengarkan .

" Maaf loh . Bukan maksud ayah gimana . Tapi ayah dari pihak perempuan juga ingin mengetahui keseriusan nak Dani dengan putri kami . Kira2 nak Dani ini serius atau tidak dengan anak saya " ucap ayah

" Demi Allah saya serius om . Tapi untuk saat ini saya ingin bekerja dahulu " ucap dani

" Nak Dani tau sendiri bukan di kampung kita tradisi nya bagaimana . Jika ada yang melamar dulu dan pihak perempuan menolak itu adalah hal yang tidak baik " ucap ayah

" Saya berjanji om setelah saya pulang berlayar saya akan segera meminang anak om " ucap Dani

Ucapan mas Dani yang bersungguh sungguh pun aku tetap tak bisa menerima . Orang lain saja mampu melamar walaupun sedang dalam kondisi sulit keuangan . Kan hisa saja tidak pakai acara .

Toh tradisi di kampung kami cukup mudah hanya membawa orang tua dan beberapa jajanan pasar sederhana pun sudah bisa .

Aku merasa mas Dani seperti menunda Nunda pertunangan kami 😞. Jikalau kata orang tuaku mungkin saja orang tuanya atau saudara nya tidak setuju dengan hubungan kami

Not A Promise ( Kapan Lamar Aku ?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang