-* 06

1.4K 230 13
                                    

"Noona!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noona!"

Jisung menoleh melihat pemuda itu berlari ke arahnya lalu berjalan tepat di sampingnya. "Jangan panggil aku seperti itu, tidak lucu jika ada orang yang mendengarnya," ucap Jisung membuat Minho cepat-cepat menutup mulutnya.

"Aku lupa, Noon-"

Ucapannya terpotong kala melihat Jisung yang menatapnya tajam. Meskipun mata bulat itu terlihat lucu, jika sedang marah tetap saja akan menyeramkan. Minho sudah cukup kenyang di tatap kesal oleh Jisung lima tahun lalu.

"Hehe, maafkan aku. Ngomong-ngomong Ssaem pulang sendirian kah?"

Jisung mengangguk sebagai jawaban tanpa berniat membalas tatapan muridnya itu. Mereka terus berjalan di sepanjang Koridor yang sepi. Sudah biasa bagi Jisung untuk pulang paling akhir karena memang ia tak ingin berdesakkan dengan para murid-muridnya di Koridor sempit ini.

"Kalau begitu pulang bersamaku saja."

Jisung menoleh, "Aku bawa mobil."

"Hmm yasudah aku ikut di mobilmu." Minho mengeluarkan ponselnya lalu menelpon seseorang. "Hallo Ahjussi? Untuk hari ini aku pulang bersama guruku, jadi tidak usah menjemput."

Jisung ingin menegur Minho tapi akan terlihat tidak sopan jika mengganggu orang yang sedang ber telepon.

"Ah Appa sudah pulang? Bilang saja aku ada kegiatan ekstrakurikuler. Gomawo ahjussi."

Minho tersenyum lalu menatap Jisung yang juga menatapnya. "Aku masih rindu eomma, jadi aku akan bermain di rumahmu dulu. Bukankah kau sudah lama menungguku main?" Tangan kekarnya sedikit menarik pinggang Jisung membuat pemuda itu membulatkan matanya.

"T-tanganmu  ... Lepaskan, ada CCTV disini."

Minho melepaskan tangannya dari pinggang ramping Jisung lalu memutarkan tubuhnya mencari letak CCTV, dan benar saja ada dua CCTV yang tertempel di dinding. "Huft, padahal aku suka pinggang Noona." Sedihnya lalu meraih tangan Jisung dan menariknya berjalan sedikit cepat.

Jisung tidak bodoh, ia juga cepat dalam menangkap arti dari setiap ucapan. Tapi tubuhnya selalu saja membeku jika ia terkejut, hingga kini dirinya hanya pasrah di tarik oleh Minho.

***

Minho menyandarkan punggungnya di sofa milik Jisung. Di sampingnya ada Jihyo yang setia mengelus rambut Minho saat pemuda itu fokus memakan cemilan manis yang Jihyo sediakan.

"Eomma, dia buka lagi anak kecil." Jisung yang baru datang setelah mengganti pakaiannya lantas merebut cemilan di tangan Minho.

"Noona! Itu milikku!" Minho yang ingin merebut segera di tepis tangannya oleh Jisung. "Eomma, lihat!" Adu Minho pada Jihyo.

"Dia eomma ku, Bocah!" Kesal Jisung lalu memakan rakus cemilannya.

Jihyo yang gemas hanya bisa mengusak rambut Minho. "Berhenti memanggilnya Noona, Minho. Akan lebih bagus jika kau memanggilnya Hyung."

[✔︎] Find you again |ᵐⁱⁿˢᵘⁿᵍ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang