Jensoo💙
Happy Reading
•
•#Jennie
Aku baru saja memasuki ruanganku saat teleponku berbunyi, suara Suster Park terdengar dari seberang telepon. Ada operasi dadakan, aku salah satu tim dokter yang ditugaskan. Dengan cepat kulepas jam tangan dan semua benda yang menempel pada tubuhku agar tidak terlalu merepotkan ketika memasuki ruang operasi nanti. Aku segera berjalan menuju ruang operasi.
Di jalan menuju ruang operasi aku bertemu Suster Park, ia segera memberikanku baju operasi. Kubelokan tubuhku ke arah ruang sterilisasi. Segera kuganti kemeja dan celanaku dengan baju operasi. Setelah melakukan prosedur pencucian tangan yang memakan banyak waktu, aku meluncur menuju ruang operasi.
Di sana terlihat tim dokter sudah bersiap pelaksanaan operasi. Kulihat dokter Kim berdiri di samping meja operasi. Ia mungkin sedang bersiap memotret bagian tengkorak pasien. Aku menduga telah terjadi pembengkakan cairan di otak pasien. Karena dari laporan yang diberikan Suster Park, pasien mengalami kecelakaan parah.
Kulihat pasien adalah seorang pria, wajahnya tak terlalu terlihat. Tiba-tiba jantungku berdetak tak tentu, aku tak tahu apa yang terjadi padaku. Kugelengkan kepalaku menghalau perasaan anehku, aku memantau layar EKG untuk memastikan irama jantung pasien. Pikiranku sudah kembali terfokus pada pasien. Tapi entah mengapa aku merasa orang ini tak asing bagiku meskipun aku tak mengenalnya sebelumnya.
****
“Keluarga Tuan Park Lim ?” suara suster Park terdengar keras sekali.
“Saya… saya tunangannya!”
Suara seorang wanita terdengar begitu familiar di telingaku. Dengan cepat kuangkat kepalaku dan menatap siapa wanita itu.
DEG!
Detik berikutnya yang kurasakan adalah jantungku berdetak kencang. Seolah seseorang baru saja meremas jantungku dengan keras, rasanya sakit sekali. Kutelan ludahku dengan susah payah dan menajamkan kembali penglihatanku.
Kim Jisoo?
Benarkah itu dia? Aku tidak mungkin melupakan suara dan wajahnya. Tidak sekalipun. Kukerjapkan mataku lalu berjalan mendekati mereka. Aku terus berjalan dengan pandangan masih tertuju pada Jisoo. Ia masih belum menatapku, ia masih berdiri dengan cemas di depan Suster Park.
Bisa kulihat dandanannya lusuh sekali, rambutnya tak terikat dengan rapih, matanya bengkak seolah ia habis menangis semalaman. Dan itu membuat hatiku sakit sekali.
Mengapa ia menangis?
Mengapa ia ada di sini?
Mengapa ia mengatakan ia tunangan pria di dalam sana?
Dan pria itu… pria yang baru saja kami –aku- selamatkan adalah tunangannya?
“Kim Jisoo?” panggilku pelan seolah tak percaya dengan apa yang keluar dari bibirku.
Jisoo dan Suster Park menolehkan kepalanya dengan cepat ke arahku. Kutatap Jisoo yang kini membulatkan matanya menatapku. Ia tampak tercekat melihatku. Kulihat matanya menatapku dengan khawatir. Aku tahu ia merasa khawatir untuk pria di dalam ruang operasi.
“Jennie?” ucapnya pelan.
“Eoh dokter Kim kau mengenal Nona Jisoo? Nona Jisoo, dokter Kim dan tim dokter yang melakukan operasi untuk tunangannmu.” Ucapan Suster Park semakin membuat Jisoo menatapku.
Ia menatapku seolah ia mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam. Seolah aku baru saja menolong hidupnya –menolong seseorang yang penting dalam hidupnya. Ia tak menatapku seperti dulu. Tak seperti dulu. Ini bukan tatapan seorang Kim Jisoo padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Midnight (Short Story)✔️
ФанфикJensoo GxG ____ Egois... Penasaran . . "Tapi aku sadar bahwa aku punya seorang yang mencintaiku. Dia juga setia menungguku."