Jensoo💙
Happy Reading
•
•
#Jennie SideFive Days Later…
Kumasuki ruangan kamar Lim bersama seorang suster. Lim sudah sadar sejak semalam. Dan sejak semalam pula wajah Jisoo tampak seperti matahari terbit. Ia selalu tersenyum dan tertawa renyah. Aku senang melihatnya ceria seperti itu. Itu lebih baik daripada wajah sedihnya beberapa hari lalu. Meskipun kebahagiaannya muncul karena pria itu.
“Selamat pagi Tuan Park, Jisoo-ssi.” Sapa Suster dengan ceria.
Aku ikut tersenyum di belakangnya meskipun pemandangan di hadapanku sangat menyakitkan. Jisoo berdiri lalu menggengam tangan Lim. Mereka tampaknya sedang berbicara akrab.
“Pagi.” Balas mereka bersamaan.
“Bagaiamana perasaanmu Tuan Park?” tanyaku pada Lim.
“Sedikit nyeri di kepalaku.” Balasnya pelan.
Kulihat Jisoo tak pernah melepas pandangannya sedikitpun dari Lim, tangan mereka juga selalu bertautan.
“Apakah kau merasa mual?” tanya Suster.
“Tidak,” balas Lim dengan gelengan kepala.
“Dia bilang dia seolah baru bangun dari tidur yang sangat panjang.” Canda Jisoo, ia berbicara seolah padaku tetapi menatap Suster.
Lim tersenyum lalu menatap Jisoo.
“Ya, aku mungkin masih tertidur panjang kalau tidak mendengar isakan seorang gadis, belum lagi ia mencuri ciuman dari bibirku.” Ucap Lim dengan ringan, ia menikmati sikap jahilnya pada Jisoo.
Jisoo merenggut lalu menatap Lim kesal.
“Aishhh! Kau sudah janji tidak mengatakannnya pada orang lain.” Cibir Jisoo.
Kutatap mereka dengan dalam. Ia bersikap begitu manja pada pria itu. Apa kau sengaja melakukannya Kim Jisoo ? Kau berhasil menyakiti hatiku sekarang.
“Wahh! Jadi sekarang zaman mulai berubah. Bukan lagi pangeran yang membangunkan putri tidur tapi putri yang membangunkan pangeran.” Ucapku tajam menyindirnya lalu menatap Jisoo yang kini seperti sedang menelan duri ikan.
Ia menatapku dengan terkejut seolah ia baru sadar aku ada di sini. Wajahnya tampak sedikit pucat.
“Ya, begitulah.” Balas Lim.
“Kau kenapa?” tanya Lim pada Jisoo.
“Gweanchanna.” Balas Jisoo dengan senyuman.
“Pulanglah Jisoo-ya, kau butuh istirahat. Lingkaran hitam di bawah matamu sudah mengalahkan panda di China.” Ucap pria itu lalu mengusap lembut pipi Jisoo. Kulihat Jisoo tersipu malu.
“Aku akan pulang nanti,” balas Jisoo pada pria itu.
“Cha! Tuan Park, kami akan melakukan pemeriksaan fisik padamu. Tidak akan lama, hanya sepuluh menit. Setelah itu kau bisa menghabiskan waktu dengan tunanganmu.” Ucap suster lalu mengedipkan matanya menggoda mereka berdua. Rasanya muak sekali melihat wajah tersipu Jisoo.
Suster mengeluarkan alat pemeriksaan tanda-tanda vital. Ia mulai melingkarkan manset pada lengan atas Lim. Kulirik Jisoo yang kini tengah menatap Lim. Mereka tak pernah melepas pandangan satu sama lain. Lim sesekali menyingkirkan anak rambut yang menghalangi pandangan Jisoo.
Rasa sesak di dadaku membuatku ingin segera pergi dari ruangan ini. Rasanya sakit sekali, beberapa hari ini aku sudah menanggung sakit saat pria itu belum sadar. Dan ketika ia sadar, rasa sakit jauh lebih dalam dari sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After Midnight (Short Story)✔️
FanfictionJensoo GxG ____ Egois... Penasaran . . "Tapi aku sadar bahwa aku punya seorang yang mencintaiku. Dia juga setia menungguku."