Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
━━━━ 𝘁𝗲𝗻𝗱𝗲𝗿-𝗵𝗲𝗮𝗿𝘁𝗲𝗱 公子 ━━━━
"Tidak apa-apa."
Kurang jelas untuk siapa dia berbisik一pada dirinya sendiri atau padamu yang kini semakin pucat.
Childe tak benar-benar akrab akan yang namanya kelembutan, namun gerakannya sarat kehati-hatian kala membaringkanmu di bawah teduh pepohonan besar.
Yang pertama kau amati adalah netra biru laut miliknya memandangi lukamu dengan teliti. Darah yang keluar dari sobekan kulit mewarnai pakaianmu menjadi kemerahan. Beruntungnya, walau luka itu dalam, letaknya bukan di bagian vital.
"Biar kutangani dulu," ia berucap tanpa berani membalas tatapan matamu yang terlihat hangat di tengah kondisi genting. Mengapa pula kau tersenyum manis kendati kesakitan? Childe tidak cukup peka untuk mengerti.
"Kau gemetar."
Sewaktu Childe melilitkan kain pada bagian tubuhmu yang terluka, kau menyaksikannya menahan napas beberapa kali. Dia amat waspada, penuh kasih, dan itu pemandangan yang menyenangkan seandainya sekarang kesadaranmu tidak menipis.
"Jangan melakukannya lagi," Harbinger berambut oranye bersuara, "tidak perlu membahayakan diri ... untuk melindungiku."
Meski ekspresinya serius dan nada bicaranya sedikit menakutkan, kau paham betul bahwa Childe sesungguhnya sedang khawatir.
"Ajax," kau memanggil lirih, dan ia akhirnya memandangmu dengan keringat yang terus membasahi kening. "Aku takkan mati karena ini, tenanglah."
Mungkin cuma perubahan kecil, namun raut muka Childe berangsur melunak. Kau sangat berharga. Mustahil dia membiarkan pengalaman buruk ini terulang.
Oh, demi Archon, yang Childe inginkan hanyalah menjadi lebih kuat.
