ii. xiao

1.5K 233 16
                                    

━━━━𝗽𝘂𝗿𝗶𝘁𝘆魈━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━
𝗽𝘂𝗿𝗶𝘁𝘆

━━━━

Kau semestinya tidak memikirkan Xiao ketika melihat bunga Qingxin di puncak pegunungan.

Ini hanya misi sederhana dari Adventurers' Guild. Kau ditugaskan memetik beberapa, kemudian kembali ke Pelabuhan Liyue dan memberikannya pada Lan.

Lantas, mengapa saat tangkainya berada dalam genggaman dan matamu memperhatikan kelopak putihnya, tanpa sadar kau malah membisikkan nama sang Yaksha?

Manusia tidak seharusnya meragukan kemampuan Adeptus. Dalam hitungan detik, sebelum kau memproses tindakanmu sendiri, muncul sekelebat hijau yang membawa angin bersama kehadirannya. Lalu, begitu matamu mengerjap, Xiao telah berdiri di hadapanmu dengan waspada.

"Aku di sini."

Xiao berencana menyiapkan senjata, tetapi terhenti sebab dia tidak menjumpai musuh apapun di sekitar. Meski bingung, Xiao diam-diam lega.

Terakhir kali kau memanggilnya, Xiao nyaris tak bisa menahan diri sebab kau hampir mati dikepung tiga ruin guard. Dadanya masih berdebar-debar mengingat memori tersebut.

"Ah."

Tawamu keluar, merasa bersalah sekaligus malu secara bersamaan. Sambil mengusap tengkuk, kau mencoba menjelaskan.

"Aku tengah memetik Qingxin, tapi tiba-tiba mulutku refleks menyebutmu," kau berucap, merunduk menghindari tatapannya, "ini bukan hal yang penting. Maaf, Xiao, kau boleh kembali."

"Qingxin ... kenapa?"

"Eh? Entahlah, aku memikirkanmu setiap melihat mereka," jawabmu seraya terkekeh dan menyodorkan setangkai bunga.

Mendapati alis Xiao berkedut, kau melebarkan senyum.

"Ucapan terima kasih karena kau selalu merespons panggilanku. Aku bakal mampir ke Wangshu Inn dan memasak almond tofu sebagai tambahan."

Manusia dan hadiah yang mereka persembahkan memang aneh. Tidak berarti ini keanehan yang buruk. Xiao justru agak menyukainya. Adeptus itu tetap menampilkan wajah tegas kendati ia menerima pemberianmu tanpa ragu.

(Kau seketika berseri-seri sehingga Xiao yakin ini keputusan tepat).

"Baiklah."

Tak usah cemas, dia pasti menyimpannya baik-baik.

𝗯𝗲𝗮𝗺𝗶𝗻𝗴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang