iii. diluc

1.2K 202 14
                                    

━━━━𝘀𝗲𝗿𝗲𝗻𝗶𝘁𝘆ディルック━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

━━━━
𝘀𝗲𝗿𝗲𝗻𝗶𝘁𝘆
ディルック
━━━━

Déjà vu.

Badai kemarin membuatmu menghabiskan petang dengan membantu Adelinde membersihkan lantai mansion yang dikotori debu. Sama seperti sebelumnya, duo Moco dan Hillie cukup banyak memancing emosi si kepala pelayan. Gadis-gadis tersebut tampaknya sampai kebal kena omel Adelinde.

Walau kau berniat segera kembali ke rumahmu di kota Mondstadt, berbaring di ranjang serta tidur lebih awal, hujan yang mengguyur menghalangimu mewujudkannya. Kau perlu berdiam di Dawn Winery hingga waktu yang belum dipastikan.

Tentu saja, sebagai apresiasi, Adelinde telah menyediakan ruangan untukmu beristirahat. Dia juga membawakan makanan dan pakaian ganti yang nyaman.

Kau sekilas menatap jendela besar dalam kamar. Tetes air di luar kian deras berjatuhan.

Suasananya asing dan sedikit sunyi di sini. Selain embusan napas Diluc yang mengenai lehermu, kau tidak ingin menaruh atensi pada hal di sekitar. Tidak saat punggungmu menyentuh dadanya, dan kau menarik kesimpulan bahwa ia merupakan pria yang sesuai dengan vision Pyro miliknya.

"Apa masih dingin?"

Suara Diluc terdengar lembut, kontras dengan penampilannya yang sering menipu orang. Kau menghening sebentar, lalu menggeleng.

"Kau hangat," sahutmu sembari menggambar bentuk-bentuk abstrak menggunakan jari di lengannya yang kokoh. Dengan jarak terpangkas dekat, masuk akal bila suhu tubuh sang lelaki mencegahmu menggigil.

Diluc hanya menggumam. Tangan yang melingkari pinggangmu samar-samar memeluk semakin erat. Jika dipikir matang-matang, Diluc tidak seratus persen membenci hujan petir malam ini.

𝗯𝗲𝗮𝗺𝗶𝗻𝗴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang