3.

104 13 2
                                    

Ke-4 remaja dengan warna surai berbeda-beda sedang berjalan di sebuah jalan kecil pada sore hari dengan tenangnya.

Sampai ketenangan itu diganggu oleh si surai orange.

"ARGHH!!, AKU BINGUNG!", si surai orange memulai kalimat dengan ngegas.

Apa yang si surai orange itu bingungkan?
Tugasnya? Kegiatannya? Kageyama?.

"Hey, Hinata, tenanglah, apa yang kau bingungkan?", si surai hijau lumut menenangkan si surai orange yang memiliki nama Hinata tersebut.

"Kalian, tidak merasakannya?", Hinata bertanya balik.

"Umm, tidak", Yamaguchi.

"Gak", Tsukki.

"Boge Hinata boge!, apa yang kau bingungkan emangnya!, cepat beri tahu kami!!", memulai dengan gas penuh, itulah Kageyama👍🏻

'Dasar Kageyama, udah Hinata, sabar, kalau sabar cepat tinggi nanti' , batin Hinata.

"Huwaaa!, kalian ga perasan kah?, club yang kita datangi tadi pagi, menerima kita dengan mudahnyaaaa, pasti mereka mau nipu kita!!, dan kalian gak merasakannya!?, hahhh...", Hinata menjelaskan.

"Ah, Hinata, tidak baik menuduh bukan?, mungkin pak Ukai melihat sesuatu dari kita, yang tidak dia lihat dari orang lain, bukan?", Yamaguchi mencoba berpikir positif.

"Melihat sesuatu yang tidak dilihat di orang lain?, dengan menggunakan jawaban yang kubuat, dan kau mengikuti nya?", komentar Tsukki.

"I-itu, a-aku h-hanya i-ingin......"

"Boge Hinata boge!, kau meragukan club tersebut, apa kau tidak percaya ke ajaiban 'keadilan dengan membunuh'!?, begitu maksudmu hah!?", gas terus Kageyama👍🏼
Kata-kata Yamaguchi terhentikan berkat gas besar yang diberikan oleh Kageyama.

'Fyuh, aku selamat, terimakasih Kageyama', batin Yamaguchi.

Sedangkan Tsukishima tidak terlalu memerdulikan perkelahian Kagehina, namun sangat penasaran apa yang terjadi dengan Yamaguchi.

"Hey, bisakah kita tidak membicarakan ini?, jika kalian ragu, kalian bisa bertanya pada pak Ukai besok", jelas Yamaguchi.

Ya, mereka semua sebenarnya bingung, apakah club yang mereka masuki ini benar-benar sebuah club mafia baik.
Karena pak Ukai dengan mudahnya menerima mereka.
Tapi, jika ada keluhan, berarti mereka semua tidak percaya akan 'keadilan dengan membunuh', seperti yang dikatakan oleh Kageyama.

"Ngomong-ngomong apa kalian masih ingat apa yang dikatakan oleh pak Ukai tentang 'Good Mafia'?", tanya Kageyama.

Tsukki dan Yamaguchi mengangguk, tapi Hinata tidak paham.

"Good Mafia?, apa itu?, coba jelaskan kepada ku...", Hinata.

Kageyama pun mulai menjelaskan panjang lebar pasal 'Good Mafia' kepada Hinata.

"Sekarang paham?", Kageyama.

Hinata mengangguk
"Jadi, kakak mu seorang Good Mafia?, ah, maksudku mantan Good Mafia?", Hinata.

Kageyama mengangguk

"Tapi...., kakakmu kan perempuan, bagaimana bisa dia menjadi seorang mafia!, emangnya sehebat apa sih kakak mu itu? Sampai-sampai mendapat julukan Good Mafia", Hinata ngoceh.

Merasa kakaknya dihina, Kageyama pun marah kepada Hinata.

"Boge Hinata boge!, kalau iri bilang aja!, main ngejek aja!", Kageyama sambil memegang kepala Hinata.

"Haa!?, iri?!, aku kan nanya aja kags, sekarang lepaskan kepalaku cepat!", Hinata membela diri.

Selama KageHina berkelahi...
Mari kita lihat keadaan TsukkiYama...

Good MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang