5.

71 9 3
                                    

Sorot mata semua orang yang ada di ruangan itu saat ini sedang melihat empat anak baru dengan warna surai yang beragam.

Dingin.

Itulah yang dirasakan oleh ke-4 anak itu....
Sorot pandang yang diberikan kepada empat ini seakan pertanda bahwa mereka tidak akan bisa masuk lagi ke tempat ini...
Yaa, walau mereka sudah diterima sih...

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hening.

Tiada satu pun berbicara.

Atau setidaknya memecahkan keheningan ini.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"WOAAAAAAAAAAAH, KITA DAPAT ANGGOTA BARU, AKHIRNYAAA!!! SETELAH SEKIAN PURNAMA KAMI MENUNGGU!!", Kata seorang yang tiba-tiba saja memecah keheningan ini, dengan tidak elitnya, tentu saja.

"HEY, SIAPA NAMAMU??!, WAH, KAU TINGGI SEKALI YAA!!, HUUUU~ MATAMU ITU SANGAT TAJAM YA, SAAT MELIHAT NYA SAJA, AKU MERASA- UH!, INTINYA SANGAT MENGERIKAN DEH!", Sambung orang itu sambil melompat-lompat di depan ke-4 anak baru itu.

"HEY, NOYA!, HENTIKAN ITU!", Daichi angkat bicara.

"Ah, aku minta maaf, dia ini orang nya agak berlebihan semangatnya...", sambung Daichi.

"A-ah, Daijoubu...", Yamaguchi.

.
.
.
.

"Ngomong-ngomong, aku belum memperkenalkan diriku yah...

Perkenalkan! Namaku NISHINOYA YUU!!, AKU ADALAH ORANG YANG PALING BERPENGARUH DI TEMPAT INI! HAHAHAHA!!", Perkenalan yang sungguh tidak elit.

"Ahahaha, sekali lagi aku minta maaf ya, atas kelakuan makhluk satu ini", ucap seseorang yang memiliki surai abu muda yang tiba-tiba saja datang ke hadapan ke-4 anak itu.

"Ah, iya, perkenalkan, namaku Sugawara Koushi, yoroshiku~!", ah, jadi itu nama orang ini.

"Hei, heii, Sugawara-San, aku belum siap memperkenalkan diri tauu", Nishinoya nyolot.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tuk!

Melayanglah pukulan andalan seorang Sugawara Koushi kepada Nishinoya Yuu...
Semoga saja jurus ini dapat menyadarkan seorang Nishinoya...

"AAAAAGH, ITTAI!!", Nah kena kan kamu.

"Jangan diulangi lagi ya, N-O-Y-A~"

"H-HA'I!!"
.
.
.
.
.
.
.
Krieet

Tiba-tiba suara pintu wc terbuka mengalihkan atensi semua orang dari ke-4 anak baru kepada laki-laki yang baru saja menyelesaikan tugas alam nya.

"Eh?"

Bingung, laki-laki botak itu hanya bisa ikut terdiam sambil menoleh ke kanan kiri.

"Hng? Daichi-san, siapa ke-4 bocah ingusan yang ada di sana?
Apakah mangsa baru kita?"
Ucap laki-laki itu dengan nada kasar ehm, yang seperti terlalu dibuat-buat.

"HEY, APA KAU TAU RYU, MEREKA ADALAH ANGGOTA BARU KITA ORAA!!"

"Oh, oke... APA?! KAU SERIUS?! MARI KITA BERI KABAR INI KE KIYOKO-SAN! DIA PASTI SANGAT SENANG"

Ah, selamat berjuang untuk kalian ber-4 yang baru saja masuk^^

"Kalian berdua tidak perlu memberi tahu aku"

Datanglah seorang wanita berambut hitam memakai kacamata, terlihat sangat cantik.

"Ah, salam kenal, namaku Shimizu Kiyoko, salam kenal~"

"Ha'i, salam kenal Shimizu senpai!", Hinata membungkuk memberi hormat pada yang tua.

Terlihat, makhluk botak, ah, maksudnya Tanaka sedang menatap tak suka pada Hinata, menatapnya tajam seakan memperingatkan sesuatu.

'Eh, aku berbuat salah?', batin Hinata.

"Jangan kalian khawatirkan orang itu ya, dia memang suka begitu...
Salam kenal, Ennoshita Chikara", seorang lagi yang mengenalkan diri nya pada mereka.

Ke-4 anak itu mulai bercengkrama dengan orang yang ada di sana, sampai suara pintu terbuka yang nyaring menginterupsi kegiatan perkenalan itu.

"Eh? EHH??!!"

Ugh, suara nya bisa memekakkan telinga.

"Oh? Yachi-san? Dari mana saja kau?"

"A-ah, aku baru saja datang karena terlambat tadi"

Yachi menatap heran ke-4 anak baru itu.

"Ano.., mereka siapa ya?"
Tanyanya dengan tangan yang menunjuk ke arah objek yang di pertanyakan.

"Nee, mereka adalah anggota baru di sini", Nishinoya menjawab.

"Souka..., Yachi Hitoka desu..., Yoroshiku~"

"Y-yoroshiku", ke-4 anak menjawab serempak.

Noya melihat penampilan Yachi yang agak berantakan seperti habis berkelahi, dia ingin bertanya, namun ada anak baru yang belum mengetahui apa yang terjadi.

"Nee, Yachi-san, kenapa baju mu kotor begitu?", Hinata.

Seketika yang tadi nya ramai dan berisik, tiba-tiba menjadi sangat sunyi, suasana nya menjadi canggung.

Entahlah apa yang terjadi, Hinata pun bingung.
Bertanya dalam hati, apakah dia melakukan kesalahan?
Atau apa?

"Ohh itu, tadi aku baru saja dikejar anjing orang˙˚ʚ('◡')ɞ˚˙, begini deh jadinya".

"Kau baik-baik saja? Apa ada yang terluka?"

"Kurasa tidak, hehe", Yachi menjawab dengan tertawa canggung.

Lagi, suasana nya tetap saja canggung.

Sebenarnya apa yang terjadi sih?
Perkara Hinata menanyakan apa yang terjadi kepada Yachi, bisa menjadi masalah besar?

Ingin rasanya Hinata koar-koar, tapi dia sadar untuk tidak melakukan itu sekarang.

Sedangakan teman-teman nya yang lain dari tadi hanya diam, seperti mayad, tidak ada sama sekali niat membantu.


Keheningan masih saja berlanjut sekitar 2 menit.

Rasanya hanya untuk bernafas saja susah.

Sedangkan perkumpulan manusia yang sedang terjebak di dalam keheningan dahsyat ini celingak celinguk melihat satu sama lain.

Sumpah, kalau gini jadinya Hinata ga akan bertanya hal seperti tadi.
Lagian emang masalah ya, bertanya keadaan seseorang?.


"Ehm, kenapa kalian masih diam saja? Ayo bergegas sebelum coach Ukai datang!", Muak dengan suasana canggung, Daichi buka suara.

"A-ah, baik Daichi-san"

"H-ha'i!"

"Hm"

"Ya, baiklah"












TeBeCe

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Good MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang