Eighth

353 27 13
                                    

        "Gue duluan, ya Rai."

        "Hah! Kok gue ditinggal?" Protes gue.

        "Gue mesti les. Udah telat iniiiii!" Kata Azka. "Harusnya tuh tadi lo bareng Tira ae."

        "Tira kan mau beli rujak dulu. Tau sendiri tuh anak kalo udah berurusan sama rujak nggak inget waktu." Keluh gue. "Ya udah, deh. Sana pulang."

        Azka mengirim sinyal minta maaf dengan tangannya dan menyalakan motornya. Yah, Azka selalu bawa motor ke sekolah.

        Gue berdiri nunggu angkot. Tch, lama banget...Oke, ayo baca FF dulu.

        Akashi x Reader

        "[Name]," he called.

        "What." You said. 

        "Go home with me."

        You narrowed your eyebrows. "Are you kidding me? I don't want to."

        "You should."

        "Then why should i, Akashi?" You said, annoyed by him. You saw him let out a little smirk and leaned down to whisper in you ear.

        "Because i'm absolute and i know you love me, of course."

        "Belum pulang lo?"

        Gue menoleh kesal. "Menurut lo?" Ganggu aja. Lagi fangirling juga.

        Faris menghela napas, "mau bareng gue nggak?"

        "Nggak." Jawab gue cepat. Bukannya langsung pergi, Faris malah mematikan mesin motornya dan berdiri di sebelah gue.

        Hell, entah kenapa pertanyaan Faris barusan bikin gue agak....de ja vu sama ff tadi. 

        "Lo kenapa sih?"

        "Kenapa apaan?" Gue mengerutkan dahi.

        "Karena Rachel?"

        Checkmate.

        Entah kenapa di kepala gue ada yang bilang begitu.

        "Rachel? Emang Rachel kenapa?" Tanya gue.

        Faris menghela napasnya lagi, "Rachel itu, ternyata kesepian. Jadi gue mau temenin dia."

        "Dia suka sama lo, kan."

        !!!!!! KECEPLOSAN!!!!

        "Mungkin." Balas Faris. "Emang kenapa?"

        "Nggak."

        "Cemburu?"

        .....WTF!?

        "H-hah?! Ya nggaklah, ngapain!"

        Faris tertawa, "salting tuh."

        "Berisik!" Gue nimpuk dia pake buku. Faris malah makin ngakak. ......Ini pertama kalinya gue liat dia ketawa.

        Tiba-tiba ada angkot yang berhenti di depan gue. "Ayo neng, cepetan!" kata supirnya.

        "Iy-"

        "Nggak, Pak, nggak naik." Potong Faris. Si supir angkot segera menjalankan angkotnya.

        "FARIS! Sialan banget sih lo!" Bentak gue. Tapi ngeliat dia ketawa malah bikin gue mau ketawa juga.....

        "Lo pulang sama gue." katanya, menaiki motornya.

        "Gue nggak mau-"

        "Naik."

        Gue menghela napas, "Give. Me. Fu*king. Reason. Why. Should. I."

        Faris menyeringai kecil. "Kenapa? Karena gue yang nyuruhlah."

        "FARIS!"

        Rasanya hari ini gue ngeliat sisi lain dari Faris.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

        Yak, sisi lain dari Faris mulai terkuak :v Nggak, Faris nggak berkepribadian ganda kok.

        Gara-gara UTS, jadi ketinggalan 2 episode Kuroko No Basket Season 3.....

        Sampai jumpa di chapter selanjutnya :D (kalo dapet ide....)

        

2D in 3DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang