2- Boneka

81 14 42
                                    

"Ini kotak makannya, makasih ya nasi goreng spesialnya enak kayak yang buat juga spesial." Ucap Rendi sambil tersenyum kepada Riska.

Riska menghentak-hentakkan kakinya karena salting alias salah tingkah ketika melihat Rendi tersenyum.

"Lo kenapa?" Tanya Rendi.

"Biasalah penyakitnya kambuh." Jawab Lola, sahabat Riska.

"Ih Lola diem!"

"Kalau mau bucin tau tempat dong gais, jangan didepan jomblo. Nggak sopan." Gumam Lola.

"Lo iri?" Tanya Rendi.

"Idih ogah!" Jawab Lola.

"Masa?" Tanya Rendi sekali lagi.

Lola hanya mengangguk.

Rendi tersenyum tipis lalu ia menatap Riska dan mencium pipi Riska cukup lama. Membuat wajah Riska merah padam. Ia syok dan malu karena Rendi tiba-tiba mencium dirinya.

Rendi sengaja melakukan itu agar Lola iri melihat orang bermesraan.

"Anjir mata gue udah nggak suci lagi." Ucap Lola sambil menutup matanya dengan kedua tangannya.

Setelah 10 detik Rendi menjauhkan wajahnya dari wajah Riska.

Bruk

Riska pingsan ditempat setelah Rendi mencium pipinya dengan waktu 10 detik.

•••

"Riska itu masih polos ren, jadi jangan Lo cium sembarangan nanti dia syok." Tutur Lola.

"Ya, lagian cuma di pipi doang."

"Terserah Lo deh! Pokoknya kalo Lo kayak gitu lagi, gue pukul wajah jelek Lo!"

Rendi melototkan matanya. "Orang ganteng gini jelek katanya! Rabun mata Lo?"

Lola memperlihatkan kaca mata bulat yang ia pakai. "Gue emang udah rabun ya."

"Dahlah."

Lola melihat Riska yang mulai bangun dari pingsannya. "Noh pacar Lo udah bangun."

"Ya thanks udah bantuin." Balas Rendi.

"Y."

"Gue cabut dulu ya, bye."

Riska membuka kedua kelopak mata nya, pemandangan pertama yang ia lihat hanya Rendi.

"Gue dimana?" Tanya Riska.

"Di UKS." Jawab Rendi.

Wajah Riska tiba-tiba memerah ketika mengingat kejadian tadi.

"Lo kena flu ya?" Tanya Rendi.

"E-enggak kok."

"Tapi kok wajah Lo merah gitu ya?"

"Aku juga nggak tau." Jawab Riska.

•••

"Halo Rendi!" Panggil Agatha, ketua kelas 11 IPA 1, sekelas dengan Rendi dan Riska.

Rendi yang tadinya fokus dengan ponselnya terkejut dengan panggilan dari Agatha.

"Apa?"

Agatha mengeluarkan boneka kelinci berwarna pink yang lucu dan menggemaskan dari balik badannya lalu ia memberikan boneka itu ke Rendi.

"Apaan nih?" Bingung Rendi.

"Ini buat Lo, dari gue loh." Ucap Agatha dengan tersenyum lebar.

Rendi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue gak ultah loh?"

"Emang kalo dapat hadiah harus ultah dulu ya?"

"Enggak juga sih." Jawab Rendi.

"Udah terima aja!"

Rendi menerima hadiah yang diberikan oleh Agatha. "Oke thanks ya."

"Asik diterima! Gue bakal liat Rendi tiap hari hihi." Batin Agatha dengan senang.

•••

"Buat apa ya boneka?" Ucap Rendi sembari berjalan pelan menuju ruang kelasnya.

"Rendi!" Riska memeluk Rendi dari belakang membuat Rendi menghentikan langkahnya.

"Kenapa meluk? Kangen ya?" Cibir Rendi.

"Iya, Riska kangen banget sama Rendi."

Riska melepaskan pelukannya lalu matanya tertuju kepada boneka kelinci yang Rendi pegang.

"Asik Rendi beliin boneka buat Riska!" Riska merebut boneka yang Rendi pegang.

"Eh itu bukan buat Lo Riska."

Riska menatap Rendi dengan tajam. "Buat selingkuhan Rendi ya?"

"Bukan!"

"Lah terus buat siapa?"

"Buat gue!"

Riska mengerutkan keningnya. "Masa cowok main boneka sih?"

Rendi terdiam. "Ya udah buat Lo aja deh."

Riska tersenyum gembira. "Asik boneka dari Rendi, makasih ya sayang."

Rendi membelakkan matanya ketika Riska memanggilnya 'sayang'.

"Coba ulang lagi dong!" Seru Rendi.

Riska menggelengkan kepalanya. "Nggak mau!"

"Sayang gitu loh."

"Nggak mau, wle." Riska menjulurkan lidahnya.

Agatha melihat Riska dan Rendi dari kejauhan dengan tatapan tidak suka.

"Awas aja ya Lo Riska." Geram Agatha.

•••

Jangan lupa voment🙂






Mantanku SuamikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang