Semenjak kejadian di klan Nebula berakhir, aktivitas kami kembali berjalan seperti biasanya. Kami tidak membahas lebih jauh tentang itu.
Miss Selena meminta agar ia di antar ke perkampungan penduduk terdekat, Lumpu telah kembali ke klan Nebula bersama dengan Kosong. Kalau Ali, dia kembali menyebalkan seperti yang dulu-dulu.
"Selamat tidur, Ra." Seli mengakhiri percakapan malam ini. Aku hanya tersenyum, mengangguk.
Besok hari minggu, libur. Karena di klan Bumi sedang pandemi, kami tidak bisa menikmati weekend di luar rumah. Bosan dengan kegiatan di rumah, pas sekali dengan hari libur, Seli memutuskan untuk 'menjenguk' Ou, menginap.
Dan sampailah malam ini. Eh, dan lihatlah Seli! aku selalu iri kepadanya di setiap petualangan, cepat tidur. Entahlah.
Baiklah, daripada tidak bisa tidur, lebih baik aku berjalan-jalan ke luar kamar. Aku pergi ke dapur untuk menenggak segelas air, lalu tidak tahu harus kemana, aku memutuskan untuk pergi ke lantai paling atas rumah Ilo.
Rumah balon terlihat di sekitar, pepohonan terlihat sejauh mata memandang, dan.. ah iya, bangunan tinggi itu, yang masih menyala disana, itu Tower Sentral klan Bulan, tempat komite, para pemimpin klan Bulan, mungkin juga tempat berkumpulnya Pasukan Bayangan.
Mataku menyapu pemandangan malam klan Bulan yang sepi, tenang, hingga pandanganku terhenti pada arah utara.
Belasan kilometer ke utara dari tempatku berdiri, Distrik Sungai-Sungai Jauh berada. Sejenak aku kembali teringat tentang Mata, ibuku.
Bulan purnama. Cahaya bulan yang remang, angin yang berembus menerpa kulit, apakah aku bisa berbicara kepada ibuku? Aku bergumam.
Aku terisak pelan, menyeka pipiku yang hangat oleh airmata, yang tanpa kusadari seseorang memperhatikanku sedari aku disini.
Kalian tentu bisa menebaknya. Ali. Si biangkerok itu, dasar menyebalkan. Perusak suasana!
Dua jam aku masih disana, tangisku berkurang, tapi aku masih merenung, sesekali sesenggukan. Hingga seseorang yang memperhatikanku tadi, kini menghampiriku.
"Ra, kamu kenapa menangis?" Suara khas milik Ali terdengar, raut wajahnya, aduh, aku tidak bisa menafsirkannya. Membingungkan. Aneh.
Aku kaget, aku langsung mengusap kedua pipiku cepat.
"Kenapa kamu disini, aku kira kamu sudah tertidur." Aku balik berbicara.
"Eh, anu, aku tadi melihatmu setelah dari dapur, aku ingin menghampirimu, aku pikir kamu mengantuk Ra, hanya ingin minum. Tapi saat aku ingin memanggilmu, sepertinya kamu tidak pergi ke kamar, lalu.. aku mengikutimu." Ali menjawab santai, sambil menggaruk rambut kusutnya.
"Dasar biangkerok, berarti dari tadi kamu disini, heh?!" Aku berseru.
Yang ditanya hanya mengangkat bahu. Dasar biang kerok.
"Ah, tapi sudahlah, biarkan saja." Aku memutuskan menjawab cepat, tidak akan selesai berurusan dengan Ali.
Aku melangkah mendekati pintu, hendak pergi ke kamar.
"Hey, kamu belum menjawab pertanyaanku, Ra. Kenapa kamu menangis?"
"Bukan apa-apa. Sudah larut malam Ali, lebih baik tidur saja. Lihatlah, wajahmu terlihat mengantuk." Aku mencoba mengalihkan pembicaraan, aku memang sudah mengantuk.
"Kamu tidak pandai berbohong Ra, kamu rindu ibumu, kan?" Ali tetaplah Ali, tidak akan menyerah sampai mendapatkan apa yang ia mau.
Aku hanya mengangkat bahu. Malas menganggapi.
Ali tetap melanjutkan, "Terlihat jelas tadi, aku memang tidak bisa mendengar ucapan-ucapanmu, tapi aku hanya menebak, cahaya hijau, semilir angin, sinar bulan. Itu interaksimu dengan ibumu, bukan? Seorang putri bulan yang mengeluarkan cahaya hijau dari matanya disaat bulan purnama muncul. Lihatlah, tapi kurasa kau tidak menyadarinya, Ra. Itu yang membuatku tahu."
"Kalau kau rindu, katakan saja. Eh, maksudku bukan berarti kau tidak boleh menangis. Kalau kau mau, kita bisa ke 'pintu' klan Nebula di Distrik Sungai-Sungai Jauh kalau kau mau. Kita ajak Seli tentunya, atau hanya berdua juga boleh." Ali menawarkan, dengan gurauan.
563.
!! Ada kesamaan nama dan tempat, sekali lagi hanya karangan untuk hiburan. Terima kasih..,
Kalau nggak nyambung nggakapa yak, wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tentang Raib, Seli dan Ali
Fiksi PenggemarHalo, semua. Ini cerita tentang mereka bertiga, Raib, Seli dan Ali. Ini cuma karangan aja yaa, untuk hiburan. Jangan bawa serius, wkwk. Semoga suka, kawan 🖐 Oh iyaa, komen yaa.. boleh kasih saran dan masukan✌