chap 5

343 44 2
                                    

Beberapa hari setelah pertemuan di toko alat musik...

Di gedung Big Hit, seluruh anggota BTS ada di dorm. Tak terkecuali Suga dan Jin, mereka sedang di kamar dengan memegang masing-masing hpnya.

Terdengarlah bunyi bell pintu ditekan.
"Ah, siapa lagi??" Jin menggerutu seseorang menganggunya. "Yoongi ah, bisa kau.." belum selesai ia bicara sudah dapat jawaban.
"Gak bisa!" Potong Suga.
"Yak, gimana kalau kita taruhan? Menurutmu itu siapa?"
"Siapa lagi? Kalau gak Jungkook ya Taehyung atau Jimin?"
"Kalau gak ya itu Namjoon atau Hoseok?"

"Hyungg!!!" Suara dari luar terdengar.
"Aku menang! Apa hadiahnya?"
"Apanya yang menang sepakat saja belum!?!"
"Tadi kan tebakan hyung Namjoon atau Hoseok dan tebakanku maknae line! Jadi aku yang menang!"
"Baiklah, karena aku yang kalah aku yang akan membuka pintu!" Jin berjalan menuju pintu dengan mulut penuh dengan sumpah serapah karena kesal terhadap Suga dan sarannya sendiri.

Pintu pun terbuka..
"Jika kau belum mandi, jangan berani menyentuh kasurku!" Jin langsung menyela saat Jungkook baru saja mau duduk di kasur Jin.
"Ish.." kemudian ia berniat pindah ke sisi samping kasur Suga.
"Kasurku juga!!" Si pemilik kasur langsung mencegahnya.
"Ahh.. kalian hyung yang menyebalkan!!!" Jungkook terlihat kesal.
"Duduk saja di sofa!" Perintah Jin yang langsung dituruti Jungkook.
"Goodboy!" Puji Suga.
"Hyung!!"
Sontak kedua orang pemilik kamar itu menoleh bersamaan karena merak sama-sama lebih tua dari si Maknae.
"Hehehe!! Ini menyenangkan!!" Jungkook bersorak seperti anak kecil yang sedang senang.

Sedangkan kedua hyungnya sudah memberi tatapan tajam karena kesal dengan tingkah si maknae. "Ada apa kau kemari?! Kalau ingin bermain pergi ke Taehyung atau Jimin saja sana!!"
Jin kembali mengoceh.

"Ah matta!" Sepertinya Jungkook baru ingat tujuannya. "Suga hyung jadi kita pergi besok malam ya, aku sudah cek jadwal dan besok malam dan esok harinya kita kosong. Ya, ya ya??"
"Apa yang kau bicarakan?" Suga bingung dengan yang dibicarakan Jungkook.
"Kurasa kau sudah lupa. Pokoknya ikut saja denganku besok ya ya ya??"
"Gak mau, aku mau tidur, aku kurang tidur beberapa hari ini Jungkook ah!!"
"Ya sudah kalau begitu aku akan pergi dan hyung bisa tidur sekarang tapi setelah hyung menyetujuinya."
"Andwae Jungkook ah!!"
"Kau tahu aku baru saja dari gym dan belum mandi?"
"Arra,"
"Kalau kau tetap tidak mau, maka tanpa mandi aku akan tidur bersama kalian dari kasur Sugahyung ke kasur Jinhyung. Kasur kalian paling berrrrrrrsssssih dan rapi. Aku suka.."
"Yakk, kenapa aku jadi kena juga!?!??!"
"Kalau begitu bujuklah Suga hyung!"
"Yak, Min Yoongi, apa susahnya bilang iya,"
"Jinhyung, aku tuh butuh istirahat!!"
Jin memberinya isyarat tubuh dengan mengedip-kedipan matanya. Awalnya Suga melihat itu aneh tapi kemudian ia mengerti.
"Baiklah!" Jawaban Suga yang akhirnya membuat si Maknae pergi meninggalkan kamar itu karena telah puas.

------
-Sugassi, hari ini kita bertemu jam berapa- IU
Suga kaget mendapat pesan seperti itu. Ia pun ingat kejadian beberapa hari yang lalu. Ya itu janjinya pada Jungkook.
-Jadwalmu beres jam berapa?- Suga
-Sekarangpun aku sudah nyantai di apartemen.-IU
-Baiklah, kalau begitu 1,5 jam lagi aku dan Jungkook menjemputmu.-Suga
-Baiklah. Tapi tungguu.. memangnya kau tahu rumahku??"
-Ah.. matta. Kalau begitu aku tunggu langsung di caffe ya.-
-Baiklah.-IU
Merekapun bertemu di caffe.
Pelayan caffe pun datang menghampiri mereka...
"Silahkan mau pesan apa?" Tanya si waitress.
Saat Suga mau menyebutkan pesanannya di dahului oleh IU.
"Ice Americano 2, kau apa Jungkook?"
"Yaaa... Ottoke??" Suga sedikit kagum dengan tebakan IU.
"Akupun sama." Jawab Jungkook.

Jungkook tak bisa berhenti tersenyum dan tersipu malu, karena senang bisa minum kopi dengan idolanya.
"Suga ssi, terima kasih hadiahmu."
"Ne?? Ah, iya sama-sama!"
"Ah, matta, aku juga punya hadiah untukmu, sunbaenim! Ini!!" Jungkook memberika sebuah bingkisan berukuran cukup besar. Saat itu mata Jungkook tertuju pada gantungan tas IU.
"Shooky?!"
IU tersenyum menanggapinya.
"Ku kira kau memberikan hadiah apa hyung ternyata gantungan kunci. Ahh kau ini bagaimana masa kau mendapat banyak loyalty hanya memberikan gantungan kunci sih hyung, membuatku malu saja!! Kartu aja blackcard tapi..."
"Bukan begitu Jungkookssi, ini hanya.." IU mencoba menyela omongan Jungkook karena tak enak pada Suga, tapi kemudian IU terdiam tak melanjutkan kata-katanya saat Suga memegang tangannya dan menggelengkan kepalanya memberi isyarat pada IU untuk membiarkan Jungkook berbicara semaunya. Toh bagi Suga omongan Jungkook tak kan menyakitinya.

Menerima skinship dari Suga seperti itu membuat IU sempat merasakan hal aneh pada hatinya.

"Udah selesai ngomongnya?" Tanya Suga.
"Ne," jawab Jungkook.
"Ya udah, duduk!"
"Ne!" Dan seketika Jungkook langsung duduk seperti anak kecil yang patuh orang tuanya.
IU tersenyum melihat hal itu, "ah, kiyowo!" Komennya.
"Iya, lucu kan dia!! Uri egi!! Aigoo!!"
"Hyung, berhentilah memperlakukanku seperti bayi!"
"Ah, baiklah! Tapi tolong ambilkan handphoneku itu!" Dan seperti biasa Jungkook langsung patuh seperti anak kecil.
Sesaat kemudian IU dan Suga saling menatap dan tersenyum melihat tingkah Jungkook.

Waktu mereka pun habis dengan sendirinya, dengan Jungkook yang menanggapi cerita IU, sesekali Suga menanggapinya juga tapi tak seantusias Jungkook. Suga malah lebih banyak terlihat sibuk dengan handphonenya sendiri, dari ekspresi wajahnya kita bisa simpulkan seperti yang selalu Seokjin katakan jika melihat kondisi saat ini, seperti ingin segera pulang dan menuju kasur kesayangannya. IU pun sempat beberapa kali melihat ekspresi Suga dan seakan ingin menyapanya namun selalu terhalang oleh Jungkook. Beberapa saat sebelum pertemuan mereka berakhir, Suga melihat wajah Jungkook yang sedang tertawa bahagia bisa mengobrol dengan IU, tak sadar sebuah senyum tersungging dari bibirnya pertanda ia pun bahagia melihatnya. Tanpa disadari IU yang melihat Suga tersenyum tulus melihat Jungkook itu pun ikut tersenyum melihatnya. Entah apa yang ia rasakan, mungkin itu reflek.

Mereka pun berpisah dengan IU yang pulang sendiri dijemput managernya. Sedang Suga pulang bersama Jungkook.
 
"Kamsahamnida sunbaenim atas saran dan waktu luangnya!"Jungkook membungkuk pada IU.
"Aniyo, aku yang berterima kasih pada kalian sudah diberi banyak hadiah."
"Kamsahamnida," Suga pun membuka mulutnya untuk pamit.
"Mungkin akan menyenangkan jika kita bisa berkolaborasi lagi."
"Tentu saja, sunbaenim itu pasti menyenangkan."
"Sampai jumpa!"
"Sampai jumpa sunbae!" Jawab Jungkook sedang Suga hanya tersenyum dan mengbungkuk saja.

Mereka pun berpisah...
"Hyung, aku tak percaya ini.. makasih hyung karena kau membuatnya nyata..." Jungkook memeluk Suga karena senang.
"Iya, Jungkook ahh, sudah kau malah membuatku sesak." Suga tak tahan dipeluk Jungkook yang badannya lebih besar dari dia.

Ring ring ring.. tiba-tiba handphone Suga berdering...
Ia pun mengangkatnya..
"Oppa, odiya?"
"Aku di jalan menuju dorm. Wae?"
"Ku pikir kau di apartemenmu, ini kan jadwal kosongmu. Sia-sia saja aku pergi kesini."
"Mwo??? Neo, odiya?? Solma, jgn bilang kau di apartemenku?"
"Majja, aku di apartemenmu."
"Tunggulah, aku akan kesana."
"Sudahlah, jika kau sibuk tak usah."
"Aniya, tunggu!"
Tutt tut tuttt telponpun terputus.
"Jungkook ah, antar aku ke apartemenku, sekarang! Lebih cepat lebih baik! Tapi ingin safety first."
"Hyung kalau mau aman ya lambat saja santai. Gak ada yang namanya cepat tapi aman kecuali f1!!" Jawab Jungkook sambil mempercepat laju kendaraannya.
"Yaaa!!! Jungkook ahh bukan seperti ini!!" Suga ketakutan dengan laju jalan mobil yang Jungkook kemudikan.
Sedang si maknae hanya tersenyum girang melihat raut ketakutan hyungnya yang menurutnya lucu.

Sesampainya di apartemen Suga. Suga yang baru saja tiba tidak melihat siapapun yang ia kenal di depan pintu apartemennya lebih tepatnya tak ada siapapun.
"Kau dimana?" Tanya Suga pada si penelpon tadi.
"Di apartemen oppa."
"Tak ada siapapun di depan apartemenku!"
"Jadi kau pikir aku menunggumu di depan pintu?? Oppa lupa kau pernah memberi tahu sandimu..." Jawab si wanita sambil berjalan ke pintu apartemen Suga. Lalu dia pun membukanya dan menemukan sang pemilik sedang berdiri di depan pintu dengan ponsel ditelinganya. Lalu si wanita cantik itu tersenyum dan melambaikan tangannya pada Suga.

Suga yang menyadari hal itu pun tersenyum dan mendekati wanita itu, kemudian memeluknya.

Siapakah wanita itu???

TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang