chap 9

332 42 10
                                    

IU sempat bingung namun ia segera membalasnya.
'Baru saja aku mau tidur.'
Sesaat setelah terkirim ia memukul-mukul kasur yang tak bersalah itu.
'Baiklah. Selamat tidur kalau begitu.' HP gadis itu kembali berbunyi. Lalu terlihat pesan dari Suga di paling atas barisan notif.
"A!!" Dia kaget. "Tenang Jieun, itu hanya sebuah pesan, biasa saja. Kau sudah terbiasa kan dengan pesan-pesan seperti itu, bahkan orang lain lebih manis dari ini." Gumamnya pada diri sendiri. "Tak usah ku balaslah kalau begitu!"
IU pun tertidur tanpa membalas lagi pesan Suga.

Sementara Suga di dorm tadi ketika membaca pesan dari IU yang tak biasa seperti ketika mereka membuat lagu, ia tersenyum, karena lelaki itu pikir mungkin IU seperti itu karena mendalami perannya sebagai istri. Sehingga Suga pun menanggapinya sebagai suami. Dan ya hanya itu, saat pesan terakhirnya tak dibalas oleh IU pun ia tak masalah dengan itu dan segera pergi beristirahat.

-_-_-_-_-_-_-_-
Terlihat sepasang kekasih duduk disebuah balkon menghadap ke danau. Seorang lelaki dengan baju hitam sedikit ketat memperlihatkan dada bidangnya dibalut dengan cardigan coklat dan celana hitam panjang dengan kaki terpasang sendal hitam, duduk di sebelah wanita cantik dengan gaun casual panjang berwarna ungu pastel rambutnya terurai kepalanya bersandar pada sang lelaki. Tatapan lelaki itu entah kedepan menghadap danau, kemudian ia berkata, "Yeobo," sapanya pada sang wanita.
"Hmm," wanita itu hanya bergumam.
"Menikahlah sungguhan denganku?" Tanya si Lelaki dengan pandangan masih lurus.
Sedikit terkejut membuat wanita itu duduk tegak untuk melihat wajah sang kekasih.
Merasa diperhatikan, lelaki itu pun berbalik menghadap si wanita dan tersenyum memperlihatkan semua gusinya dan berkata, "Bercanda!"

"Jieun, Bangun!" Terdengar suara seseorang membangunkannya.
Si wanitapun terbangun dari mimpinya.
"Oh sial, tak di mimpi atau pun kenyataan tetap bercanda!"
"Apanya?" Tanya sang manager yang membangunkannya tadi.
"Tidak ada!"

Sementara si lelaki yang ada di mimpi IU tadi pun terbangun tiba-tiba. Katanya ketika kita terbangun dari tidur itu berati sebelumnya kita ada di mimpi orang lain. Mungkin juga seperti itu, tapi entahlah teori hanyalah teori. Lelaki itu adalah Suga, ia terbangun dari tidurnya dan merasa sedikit aneh. Ia pun teringat IU dan bermaksud menanyakan perihal 'Pernikahan' mereka. Ingin menelpon, tapi takut menganggu akhirnya hanya bisa berkirim pesan.
'Selamat pagi, IU ssi. Apa kau ada waktu hari ini?'
Setelah mengirim pesan Suga pergi ke dapur, kebiasaanya ketika setelah bangun tidur dan mengecek HPnya, dia pasti pergi ke dapur mencari sesuatu yang bisa di makan, namun sebelum itu ia membuat Ice Americano terlebih dahulu untuk menyegarkan tubuhnya. Meskipun rambutnya masih berantakan, karena barusan hanya cuci muka dan gosok gigi saja.

'Entahlah, aku akan liat jadwal dulu, tapi jika itu penting aku bisa membuatkan jadwalnya.'
Suga membaca balasan pesan dari IU sambil menyeruput kopi dingin di tangannya.

'Ini tentang pernikahan kita, sebenarnya aku ingin membahasnya tanpa kru WGM, tapi jika kau sibuk, bisa lewat telpon saja, atau jika itu tidak mungkin lewat pesan pun tak apa.'

IU membaca pesan dari Suga sambil siap-siap di lokasi syuting.
"Hmm, kenapa dia tak mau ada kru WGM?!?? Aduhhh jangan membuatku berpikir yang iya-iya... Kau bukan sedang mengajaku ngedate kan?!" Batin IU tak karuan.

Setelah mengecek jadwalnya hari ini ternyata ia full sampai malam tak ada waktu. IU mendesah pasrah tak bisa menerima ajakan Suga.

'Maaf Sugassi, jadwalku hari ini padat, bagaimana kalau besok? Aku ada cukup waktu untuk besok.'

'Ah, begitu rupanya IUssi, tak apa ko. Sayang sekali besok  dan jadwalku seminggu ini padat sekali. Ya sudah, jam berapa kira-kira bisa aku bicara denganmu?'

"Jadi, dia yang sibuk, hah, rupanya memang tak mungkin kita bertemu kalau bukan karena jadwal syuting." IU berkeluh kesah sendiri.

'Akan kuhubungimu nanti begitu aku ada waktu Suga ssi.'

'Baiklah.' Balas Suga singkat yang kemudian ia lanjutkan aktivitasnya di ruang latihan bersama member lain.

Malampun tiba...
Suga baru saja selesai mandi dan sepertinya ia akan menuju ke studionya membuat lagu ketika HPnya bergetar menerima panggilan dari kontak bernama 'IU sunbae'.

"Anyeonghaseoyo Sunbaenim."
"Mwo? Sudahlah jangan memanggilku Sunbae kalau hanya kita berdua yang bicara panggil saja IU atau Yeobo?! Hahaha"  IU mencoba mencairkan suasana, ditambah ia tak suka jika Suga masih menjaga jarak seperti itu.
"Ne, yeobo."
"Mwoya?" IU malah jadi salting padahal dia sendiri yang mengusulkan. Kalau saja Suga melihat tingkah laku Sunbaenya saat ini, Suga pasti menahan tawa. IU menggoyangkan badannya karena baper dipanggil yeobo.
"Kau kenapa IUssi?" Tanya managernya.
"Apaan sih kepo!" Jawab IU ketus pada managernya namun terdengar juga oleh Suga.
"Ne, kepo?"
"Mian, bukan begitu maksudnya."
"Kau sedang bersama orang lain?"
"Managerku. Jangan salah paham."
"Ee??" Suga tak mengerti salah paham apa tapi ia tak begitu ambil pusing. "Ah tapi benar juga, aku sedang kepoin kamu."
"Ih, apaan sih.." IU makin salah tingkah.
"Iya soal pernikahan, jadi kamu mau konsepnya gimana Sunbae, eh Yeobo?" Suga yang langsung to the point.
"Hmm, kalau aku sih yeobo, aku yang sederhana aja, gaun pengantinnya ga usah mahal-mahal tapi mau outdoor di alam terbuka gitu terus sedikit aja yang diundang hanya keluarga dan sahabat dekat biar kerasa sakral gitu."
"Persis sama..daebak!" Suga kaget karena pemikirannya begitu sama dengan IU.
"Oh iya?" IU pun ikut terkejut.
"Tapi ini kan pernikahan variety show, jadi menurutmu kita pakai konsep seperti apa, kau kan sering ikut variety show, jadi ku percayakan semua padamu."
"Ah kau benar. Kita bisa pakai konsep outdoor juga kalau gitu. Oh iya katanya minggu ini kita syuting fitting gaun yeobo?"
"Kau benar Yeobo, kalau begitu sampai nanti minggu ya."
"Ung. Oh iya kau sedang apa?"
"Di studio mengecek beberapa lagu. Kau sendiri?"
"Aku sedang di jalan menuju rumah."
"Hati-hati di jalan ya yeobo!"
"Ne, yeobo!"
Begitu telpon di tutup IU senyum sekaligus merinding dari tadi saling memanggil yeobo serasa pasutri. Suga pun begitu ia bergidik ngeri akan dirinya sendiri sampai bisa mengucapkan hal seperti itu.

Hari fitting gaun pun tiba mereka janjian bertemu di sebuah cafe dengan shooting crew tentunya.

Apa yang terjadi selanjutnya??? Tungguin ya.. aktif komen ya.. aku akan kabulkan permintaan klian yang bisa ku kbulkan.. tentunya..

TelepathyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang