00

192 46 235
                                    

- Cewek Antagonis -


Gadis berkucir kuda lengkap dengan seragam SMA itu baru saja turun dari bus kota yang telah ia naiki.

Melangkahkan kaki hingga ia bisa melihat gerbang kebanggaan sekolahnya yang berdiri kokoh dihadapannya.

SMA PURNAMA

Nama itu terpampang jelas disana. Langsung saja ia melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Memasang wajah datar tanpa ekspresi memang kebiasaan gadis itu.

Namanya Kezia Magnova.

Ia terkenal dengan sebutan 'Cewek Antagonis' disekolah karena wajahnya yang sangat persis dengan pemeran antagonis difilm-film.

Tidak pernah tersenyum apalagi tertawa. Ia juga tidak memiliki teman satupun. Selain karna tidak ada yang mau berteman dengannya, Zia juga tidak ingin memiliki teman.

'Selagi bisa sendiri kenapa harus bergantung pada orang lain?' itulah motto hidup seorang Kezia Magnova.

Zia melihat mading sekolah. Ia ingin melihat namanya berada dikelas mana. Mata tajamnya menelusuri setiap kertas yang tertempel disana. Mencari namanya yang tersempil diantara nama siswa dan siswi lainnya.

Kezia Magnova - 11 IPA 1

Setelah mengetahui letak kelas, ia beranjak menuju kelas barunya. Tahun lalu saat ia kelas 10, Zia berada dikelas IPA 2. Dan sekarang ia berada dikelas IPA 1, kelas unggulan yang berisi murid berotak genius.

Zia memang bukan murid yang sangat pintar, tapi ia mampu masuk peringkat 10 besar. Bagi Zia itu sudah lebih dari cukup, karena itu semua hasil kerja keras Zia selama ini tanpa campur tangan orang lain atupun contekan. Mungkin karna itu pula ia bisa naik ke kelas IPA 1.

Saat ia hendak menuju kelasnya, ada gerombolan siswa-siswi yang memadati koridor. Orang-orang itu berkumpul membentuk lingkaran sambil menonton... aksi bullying.

Zia berdecak kesal lalu memecah gerombolan manusia itu, "minggir!" sentaknya, membuat orang yang tadinya menghalangi menjadi memberi jalan untuk Zia.

Saat sudah berada didepan, ia bisa melihat jelas bahwa Jerry dan gengnya sedang membully salah satu anak culun disekolah ini. Dengan cacian bahkan bermain fisik. Itu sudah biasa bagi mereka yang melihat ini, geng Jerry itu memang suka membuat onar dan suka membully kalangan yang lemah.

"Kenapa lo ga ngerjain PR gue, hah?!" gertak Jerry kepada cowok berkacamata itu.

"Ken lupa, maaf" jawab orang yang bernama Ken itu dengan menunduk.

"Bego! Kenapa bisa lupa?! Awas aja ya sampe gue dihukum gara-gara lo!" Jerry menendang Ken dengan tidak manusiawinya.

"argh sakit. Maafin Ken" lirihnya sembari meringis kesakitan.

Zia yang melihat itupun lagi-lagi berdecak kesal. Lalu dengan santainya ia berjalan menghampiri geng Jerry dan Ken.

"Kalo mau ngebully jangan disini, lo ngehalangin jalan gue" ucap Zia santai.

Jerry dan empat temannya menatap Zia dengan tercengang. Begitupun dengan Ken yang menatap takut-takut kearah cewek yang bersuara itu.

Jerry dan temannya menyingkir sedikit memberi jalan untuk Zia. Gadis itu maju dua langkah namun langkahnya terhenti karena masih ada Ken yang tersungkur didepannya.

"Lo juga minggir, culun!" ucap Zia pedas membuat Ken langsung berdiri dan memberikan celah Zia untuk lewat.

"Lemah" ucap Zia pelan tapi mampu terdengar oleh Ken. Setelah mendapat jalan, gadis berwajah datar itu langsung melanjutkan langkahnya yang terhenti akibat ulah manusia-manusia berotak cetek itu.

KenZiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang