Beberapa catatan percobaan pembunuhan terhadap [F/N] [L/N] :
01 Januari 20xx
Percobaan penusukkan oleh orang tak dikenal di foodcourt Kampus.
04 Desember 20xx
Percobaan pembunuhan dengan cara mendorong dari lantai 2 salah satu kedai kopi di Tokyo.
06 April 20xx
Percobaan pembunuhan dengan obat penenang dosis tinggi yang dicampurkan ke minuman.
10 Februari 20xx
Percobaan pembunuhan didalam kolam renang rumah pribadi [name].
Flashback
Nanami's POV
"Menurutku, malah akan lebih aman kalau nona [name] meminta keluar kota."
Aku menoleh kearah Geto yang duduk tepat disampingku, satu tangannya memegang segelas kopi dan membauinya sebelumnya meminumnya sedikit.
"Kita tidak punya jaminan kalau orang bernama Toji ini akan punya kesempatan mengikuti sampai luar kota." Ujarku, tatapan mata lurus kearah tembok putih yang sejak tadi menampilkan beberapa slide rupa Toji dari infocus.
Ruangan kedap suara yang ada di kantor perusahaan keluarga [name] ini memang selalu jadi tempat kami berdua membahas kasus percobaan pembunuhan, terlebih Tuan [nama Ayah] meminta Geto untuk memberikan informasi mengenai lelaki yang mencoba membunuh [name] waktu itu.
"Atau begini saja—"
Aku menoleh kearah Geto, ia tampak meletakkan gelas yang berisi setengah kopinya diatas meja dihadapan kami.
"—hubungi aku ketika kau melihat lelaki bernama Toji ini, aku akan segera mengirimkan bantuan darisini untuk membantumu melumpuhkan orang ini."
Aku sempat terdiam sebentar, pikiranku mengawang ke [name]. Menyadari kalau hal ini sama saja membuat [name] secara tak langsung dijadikan umpan membuatku kesal setengah mati. Kedua tanganku menyilang didepan dada. "Terimakasih atas tawaranmu Geto-san, tapi biar kuurus sendiri lelaki bernama Toji ini."
Geto beranjak dari kursinya, satu tepukkan pelan kudapat dipundak.
"Sudah kuduga, kalimat itu pasti akan keluar dari lulusan bodyguard no.1 di Tokyo."
Flashback End
﹏﹏﹏◈﹏﹏﹏
3rd Person POV
Toji masih mengingatnya, eratnya genggaman tangan [name] di salah satu lengan Nanami. Ditambah senyum manis dari gadis itu, sepertinya memang bisa membuat tiap lelaki dengan mudahnya mengorbankan nyawa untuknya. Toji berdecih kesal, ingin sekali cepat menyelesaikan misi dan kembali kerumah sambil menikmati hidup dengan uang hasil pekerjaan kotornya. Namun orang diseberang telepon mengatakan "Tidak, belum saatnya. Sekarang bukan waktu yang tepat."
"Apa bedanya kalau salah satu dari mereka pada akhirnya toh akan mati juga" ucap Toji sebelum memutus sambungan telepon. "Mau kulakukan nanti atau sekarang, sudah dipastikan salah satu dari mereka pasti akan mati kok."
Jendela mobil dibukanya, ponsel sudah diletakkan kembali didalam saku celana. Satu batang rokok diselipkan dibibir setelah dinyalakan cepat dengan korek api. Kepulan asap keluar dari mulutnya diikuti dengan rasa nikotin yang mulai menempel dibibir.
"Kento, bisa tidak kalau pelan-pelan saja jalannya?" ucap [name] dengan genggaman erat dilengan.
Nanami yang berjalan disebelahnya berhenti melangkah, satu tangannya yang lowong menyangga punggung [name].
![](https://img.wattpad.com/cover/267336476-288-k305509.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gojo x Reader x Nanami | Bodyguard (Modern AU) -SLOW UPDATE-
ФанфикHidup sebagai satu-satunya pewaris di keluarga tidaklah mudah. [Name] bahkan harus selalu didampingi oleh seorang bodyguard sejak duduk di bangku kuliah, karena banyaknya percobaan pembunuhan yang menghantui dirinya. Nanami Kento, salah satu lulusan...