Hidup sebagai satu-satunya pewaris di keluarga tidaklah mudah. [Name] bahkan harus selalu didampingi oleh seorang bodyguard sejak duduk di bangku kuliah, karena banyaknya percobaan pembunuhan yang menghantui dirinya.
Nanami Kento, salah satu lulusan...
Dulu sempat 1 sekolah sama [Name] pas SMA, jatuh cinta pada pandangan pertama sama [Name]. Pernah sekelompok bareng di salah satu mapel (isinya 2 orang doang sih). Bertepuk sebelah tangan karena insecure sama bodyguard [Name] yang sebelumnya, yaitu Nanami Kento. Sebentar banget interaksi pas SMA, karena [Name] mesti pindah sekolah gegara ancaman pembunuhan di kelas 3 SMA.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
------
3rd Person POV
"Gojo Satoru, aku tahu bagaimana sifat anakku. Pasti dia yang memintamu untuk mengatakan ini kan? aku mendengar suaranya tadi dan menurutku dia dalam keadaan sehat, sampaikan saja dia untuk bersiap-siap sekarang."
Gojo melirik kearah [Name] yang sudah terlihat pasrah, karena gadis itu tahu ayahnya pasti memaksanya tetap bertemu dengan Naoya.
Tak berapa lama terdengar suara sambungan telpon ditutup satu arah, tanda kalau Ayah [Name] sudah menetapkannya, hari itu [Name] harus menemani Naoya dan tak boleh ada kalimat penolakan.
------
Pukul 09:50, Pak Ijichi mengabarkan kalau lelaki penerus perusahaan Zenin itu sudah ada didepan pintu kediaman [Name].
Miwa membuka pintu dan mempersilahkan Naoya masuk kedalam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dimana calon istriku?" ucapnya sambil matanya melihat ke sekitar ruang tamu, mencari keberadaan wanita pujaannya.
Miwa sempat mengernyitkan dahinya saat mendengar kalimat 'calon istriku' keluar dari mulut Naoya, karena itu merupakan informasi baru baginya.
[Name] yang baru saja masuk ke ruangan bersama Gojo yang setia membuntuti sedikit terkejut, karena Naoya datang lebih cepat dari waktu yang dijanjikan.
Tidak seperti yang ada di pikiran seorang Gojo Satoru, penampilan Naoya bukan seperti yang ia lihat di beberapa kesempatan sebelumnya. Biasanya Naoya terlihat rapi dengan setelan jas dan sepatu pantofelnya yang mengkilat, tapi tidak hari ini, ia memakai pakaian yang sangat casual.