RR satu

10 1 0
                                    


" Cie dilihatin terus tuh sama aa" bisik Ica saat melihat ada laki² yang sedang memperhatikan sahabatnya.

" Ih apaan sih ca, ngawur kamu, kan disini ga cuma aku aja siapa tau dia lagi liatin tuh cicak yang nemplok di tembok" tunjuk cewek itu pada tembok belakang.

" Ciyee yang malu²"

" Ca apaan sihh"

"Kayaknya tuh orang kepelet deh sama Lo ra"

" Ayo cepet udah mau bel" kata gadis itu pergi meninggalkan sahabatnya

" TUNGGUIN WOI SENSI AMAT DAH" teriak sahabat gadis itu

Gadis itu adalah Nara Nareswari. Putri bungsu dari pasangan Arya Handoko dan Elma hartati dan adik kesayangan rion ferdian, Dan sahabat Nara yaitu Clarisa Saputri.

Nara dan Ica sudah bersahabat dari masih piyik sampai sekarang. Mereka selalu bersama-sama dan saling menjaga satu sama lain.

Tak jarang mereka bertengkar perkara masalah sepele, kadang juga mereka marahan tapi cuma beberapa menit saja Dan yah itulah persahabatan mereka.

Tak jauh dari meja tersebut ada sosok laki² yang sedang memperhatikan seorang gadis yang telah pergi meninggalkan kantin.

Dia adalah Erlangga Adi Pangestu. Putra sulung dari Ardi Pangestu dan Ida Wardani dan kakak kesayangan si kembar Viko Pangestu dan Vika  Pangestuti.
Dan para sahabatnya yaitu Pablo Pramono dan Fauzan Fadillah.

"Ngga lo liatin siapa sih Sampek segitunya" kata temen

" Palingan arek ayu" celetuk Pablo

"Oh Lo lagi liatin si Nara? Lo suka? Apa cinta? Eh jangan tikung gue dong ngga Nara itu pacar halu gue." Cerocos Fauzan.

" Jan Kowe ga iso meneng to? Wong Lanang kok lamis" kata Pablo dengan bahasa daerahnya.

Sedangkan yang ditanya hanya diam dan begitu tenang memakan cikinya sambil melihat perdebatan yang ada di depannya.

" Eh sibangsat ditanyain malah diem bae,  gimana?"

"Apa?" Masih dengan bersantai ria teman-teman.

" Tadikan gue tanya sama Lo soal si Narr.."

Tinggg...Tinggg....

"Ga" jawab Erlangga dengan padat singkat dan jelas teman-teman.

" Ayok kelas udah bel" kata Erlangga lagi dan pergi meninggalkan sahabatnya.

" Ya Allah ampunilah hamba mu ini ya Allah, aku lelah, aku letih dan lesuuuuu dengan sikap mu" memelaskan wajahnya agar terlihat begitu melas.

"Hi gilo aku" celetuk Pablo pergi meninggalkan Fauzan.

" Eh tunggu napa main ninggalin gue aja lo..eh gilo tuh artinya apa?" Tanya Fauzan kepo.

" Gilo tuh artinya Lo itu ganteng" jawab Pablo menahan tawa.

" Oh jadi Lo mengakui dong kalo gue ganteng, haaaa akhirnya setelah sekian lama gue nunggu ada juga yang bilang gue ganteng kecuali bonyok gue" cerca Fauzan.

" MAK AKHIRNYA ANAKMU DIBILANG GANTENG SAMA AA PABLO MAK" teriak Fauzan lari ke kelas.

Bahkan banyak orang yang menatap Fauzan aneh. Fyi mereka ada jalan dikoridor sekolah.

' isin aku' batin Pablo menahan malu.

' tuh orang kesambet ya'

' ga tau kayaknya iya deh, eh panggil anak rohis yuk buat ruqiah dia'

' dasar aneh'

' Manusia ga ada akhlak'

' gue yang bukan temennya aja malu apa lagi temennya'

'iya sama'

' dih malu-maluin anjir'

'itu siapa sih?'

' itu si Fauzan anak kelas sebelah kayaknya.'

' oh temennya si Erlangga bukan?'

'iya itu temennya'

' manusia ga ada otak'

' kak Fauzan ganteng deh '

'eh iya ganteng banget'

'eh kalian jangan halu deh ka Fauzan itu pacar gue ya'

' ih orang ka Fauzan itu calon suami gue kok Lo kali yang halu'

' si Pablo kuat ya punya temen malu maluin kyk gitu'

' iya ya hahahahaha'

Begitu lah omongan para siswa yang melihat tingkah Fauzan yang begitu membuat Pablo malu setengah mati.

' untung konco' batin Pablo lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ruang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang