a Baby!

1.3K 116 2
                                    

Hatinya tak tenang, kakinya terus bergerak mondar-mandir di depan ruang operasi sudah sekitar delapan jam lebih Dokter tak kunjung keluar membuat Doyoung semakin gelisah. Taeil duduk seraya menautkan tangannya, mulutnya terlihat mengucapkan sesuatu, bisa ditebak Taeil sedang berdoa untuk keberhasilan operasi ini.

Tak selang berapa lama lampu depan ruang operasi sudah berubah warna yang menandakan operasi Wendy sudah selesai. Dokter juga sudah memberikan informasi kalau operasi berjalan dengan lancar. Tentu saja Doyoung senang bukan main, Taeil juga terlihat begitu sumringah mendengar kabar tersebut. Namun hal lain yang Dokter sampaikan, rahim Wendy sehat namun masih terlalu lemah diusianya yang terbilang matang. Dokter menyarankan untuk kedua pasangan suami ini menjaga dan mengawasi kandungan Wendy selama beberapa bulan.

"Hyung kita akan mempunyai anak!" Doyoung memekik senang sesaat keluar dari ruangan dokter.

"Hyung ayo kita ke ruang rawat menunggu Wendy siuman" tanpa basa-basi Doyoung menarik pergelangan tangan Taeil.

Keduanya masuk kedalam ruang inap yang hanya ditinggali oleh Wendy seorang diri, pemilik paras cantik itu masih memejamkan matanya yang dipastikan masih terpengaruh obat bius. Doyoung memeluk lengan Taeil dan menyenderkan kepalanya pada kepala Taeil.

"Hyung terima kasih sudah mewujudkan mimpiku" Taeil membawanya untuk duduk disofa, merangkul dan mengusap kepala Doyoung.

"Mimpi kita" Doyoung terlonjak kaget, jadi selama ini bukan hanya dirinya yang ingin?

"Kau serius?"

"Tentu, anak itu hasil dari milik kita berdua jadi itu merupakan keturunan kita bukan?" Taeil menunjukan wajah teduhnya, Doyoung mengangguk antusias dan terus bersyukur karena Ia bisa memiliki seseorang seperti Moon Taeil.
.
.
.
Jari lentik Wendy menunjukkan pergerakan, Doyoung yang merasakan gerakan itu langsung terbangun untuk memastikan apakah Wendy sudah sadar atau belum. Sedari kemarin malam Doyoung menggenggam tangan Wendy sambil mengucapkan terima kasih pada wanita cantik itu, sampai akhirnya Ia tertidur. Sebelumnya Doyoung juga sudah bertanya apakah Taeil cemburu atau tidak, dan jawabannya adalah cemburu tapi Taeil percaya pada Doyoung sehingga pria itu tidak khawatir sama sekali.

"Aku akan memanggil dokter" Ujar Doyoung setelah melihat Wendy yang membuka matanya perlahan.

Setelah pemeriksaan dari Dokter, Wendy sudah terlihat lebih baik walaupun wajahnya masih pucat. Doyoung menyuapi Wendy karena Ia dan Taeil melarang wanita cantik itu untuk makan sendiri apalagi Wendy baru saja melaksanakan operasi.

Lagi-lagi Doyoung meminta Taeil untuk membawakan banyak hal untuk Wendy, yang sebenarnya sudah ditolak namun Doyoung memaksa dan selalu berkata 'Ini hanya hal kecil yang bisa aku berikan, sedangkan kau akan memberikanku dan Taeil hal yang sangat luar biasa.' Wendy juga tidak keberatan jika Doyoung menyentuh perutnya yang masih rata, tak jarang Wendy terkekeh mendengar kata-kata yang Doyoung ucapkan untuk bayi yang ada didalam perut Wendy.

Masa pemulihan Wendy berakhir setelah kurang lebih 10 hari, Taeil meminta wanita itu untuk tinggal di apartemen lama yang dulu Ia dan Doyoung tinggali. Taeil dan Doyoung akan sewaktu-waktu melihat keadaan dari calon anaknya, tidak lupa Taeil juga memberikan asisten pribadi untuk menjaga Wendy.

"Hyung?" Doyoung memeluk Taeil dari belakang, sesaat tiba di mansion.

"Yes bunny?" Taeil membalikan tubuhnya untuk menghadap suami manisnya.

"Kiss me" Doyoung memayun-manyunkan bibirnya. Bukannya mencium Taeil justru gemas sehingga malah memainkan pipi Doyoung.

"Hyung!" Doyoung merengek, Taeil tahu kalau suaminya sedang ingin dimanjakan. Padahal didepan Wendy, Doyoung sangat terlihat gentle tapi kalau bersamanya sisi manjanya muncul.

Hello Baby!! [Moon Taeil x Kim Doyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang