2. Kebahagiaan

1 1 0
                                    

Gadis bernama Rapunzel itu tersenyum bahagia sambil membawa surat yang digengamannya.

Bukan bukan surat panggilan orang tua karena ia bolos atau nakal disekolahnya. Akan tetapi surat yang membuat ayah dan bundanya bangga kepada Rapunzel.

Ketika Rapunzel sampai didepan rumahnya ia tidak menemukan ayah dan bundanya. Rapunzel pun mengerti bahwa ayah dan bundanya sedang bekerja, maka dari itu Rapunzel tetap menunggu kehadirannya.

Selang beberapa menit ayah dan bundanya pun datang sambil membawa barang bekas dan daganganya. Ayah memang bekerja sebagai pemulung yang mengambil barang bekas dijalan maupun tempat sampah, sedangkan sang bunda berdagang kue kecil-kecil sambil berkeliling. Rapunzel tetap bersyukur dengan hidup sederhananya, asalkan keluarganya tetap bahagia. Ketika orang tuanya duduk Rapunzel pun menghampirinya.

“Ayah bunda” tanya Rapunzel semangat. Dan keduanya hanya tersenyum mendengar ucapan sang putri. “Sayang maaf ya, bunda belum masak buat kamu. Tapi bunda masih ada sisa kue dagangan bunda. Unzel mau tidak” kata sang bunda menawarkan.

“Unzel mau bunda, kebetulan unzel laper hehe” balas Unzel sambil memegang perut ratanya. “Oh iya bun yah Unzel punya kejutan buat ayah sama bunda. Tunggu ya” lanjut Unzel sambil berlari kearah kamarnya lalu kembali dihadapan ayah dan bundanya.

“Ini surat dari kepala sekolah buat bunda sama ayah” ucap Unzel memberikan surat tersebut. Ayah maupun bundanya saling pandang. Padahal putrinya itu tidak pernah buat kesalahan disekolahnya.

Dan akhirnya ayah bertanya “Unzel tidak buat kesalahankan disekolah?” Rapunzel hanya menggelengkan kepalanya sambil mengunyah kue buatan sang bunda. “Lalu kenapa Unzel dapat surat dari kepala sekolah” Tanya sang bundanya lagi.

“Ayah bunda, Unzel tidak pernah buat kesalahan disekolah, tapi Unzel dapat beasiswa di SMA Starla Internasional.” Ayah maupun bundanya terkejut, lalu membuka surat yang diberikan oleh sang putri.

Dan ternyata ucapan sang putri benar. “Ayah dan bunda bangga sama kamu Unzel” kata keduanya.

Setelah memberikan kabar bahagia itu pun ayah maupun bundanya saling diam. “Unzel mau tetap masuk sekolah di SMA Starla Internasional” tanya sang ayah. “Iya ayah, Unzel mau lanjut sekolah di SMA Starla Internasional.” jawab Unzel penuh keyakinan.

Lalu sang bunda hanya tersenyum walaupun dihatinya ia bimbang sama kondisi keuangannya. “Baiklah jika putri ayah mau sekolah di SMA Starla Internasional.” ucap sang ayah yakin.

Story Hara (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang