Buku Catatan

1.5K 150 64
                                    


"Satoru!"

"Baik sensei"

Satoru bangkit dari tempat duduknya. ia mengambil langkah lebar untuk sampai di meja guru. Satoru dengan sigap mengambil lembar ujiannya. ia tersenyum saat melihat angka '100' tertera di pojok kanan atas kertas tersebut. 

"Good job Satoru!! Kau selalu mendapat nilai yang sempurna!"

Satoru hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawabannya. Ia tidak banyak bicara saat dipuji oleh Yaga. Satoru langsung kembali duduk dibangkunya. 

"Huh? Suguru?"

Dengan langkah lunglai dan badan yang lemas. Suguru mengambil hasi lembar ujiannya di meja guru tersebut. Ia bahkan tidak memperhatikan berapa nilai yang ia peroleh. 

"Kau ini ya, nilaimu sellu dibawah KKM. Sudah menjadi ketua geng motor, nilainya tidak pernah lulus, selalu membolos ke sekolah. Mau jadi apa kamu ini?"

"Mau jadi camat pak"

"MANA BISA?! KETINGGIAN ITU MIMPINYA!"

Suguru yang mendengar jawaban Yaga pun hanya mengernyitkan dahinya. 'Punya mimpi kok dibilang ketinggian, aneh sekali' batinnya.

"Bukan camat pejabat itu pak! Suguru mah ca-mat 'Calon Mati'. Iya gak sug?" Sukuna

"Hmm..hmmm.. iyaa iyaa"

"Sukuna kau juga! Nilaimu juga selalu dibawah KKM. Tidak jauh beda dengan Suguru"

"Bacot sayang"

Yaga hanya menggeleng melingkah kelakuan muridnya. Ia seharusnya marah karena muridnya mengatainya. Tetapi jujur saja Yaga sudah lelah mengeluarkan emosinya. 

Setelah membagikan kertas hasil ujian, Yaga menghela napas sebentar dan berpikir. Terlintas ide cemerlang diotaknya

"Hey Satoru!!"

"Ya sensei?"

"Bagaimana jika kau satu bangku dengan Suguru? Setidaknya kau bisa berbagi catatan pelajaran dengannya bukan?"

Jantung Satoru tidak baik-baik saja. ia tidak bisa membayangkan jika ia bisa duduk bersebelahan dengan orang yang ia sukai. Tapi bayangan itu, ia buang jauh-jauh karena ia tidak yakin jika Suguru mau bersebelahan dengannya. 

"Bagaimana Suguru?" 

"Hm terserah. But, it's okay"

Wajah Gojo memerah mendengar jawaban Suguru. Apakah ia sedang berqada di alam mimpi? Ia sangat yakin apa yang terjadi kali ini adalah kenyataan. 

"Ok bagus bagus!! Kalau Satoru kurasa kau mau bukan?"

Satoru hanya mengangguk, tanda ia setuju.

"Anak baik! Ya sudah sekarang kalian sudah boleh pulang"

Seluruh kelas langsung bangkit dari tempat duduknya dan berlari keluar kelas. Sedangkan Satoru masih memperhatikan Suguru dari jauh yang sedang bercanda dan tertawa dengan temannya. Tidak sepertinya, Suguru memiliki banyak teman dan dihormati. Satoru tidak punya satupun teman. Waktu istirahat ia habiskan untuk membaca buku. Alasan ia tidak memiliki teman karena ia memiliki ayah yang sangat membatasinya. Satoru juga terlalu takut untuk menatap orang lain. Ia jarang berkomunikasi dengan orang lain, ia hanya mengangguk atau menggeleng. Kadang juga tersenyum. Suara Satoru adalah salah satu hal yang paling langka untuk ditemui. 

🎬🎬🎬

Satoru datang ke sekolah lebih awal. Ia memperhatikan kursi yang ada disebelahnya. ia tersenyum samar membayangkan Suguru akan menduduki kursi tersebut. Tetapi tidak lama Suguru dan teman-temannya masuk ke kelas dengan heboh. Suguru masih ingat jika hari ini ia duduk bersebelahan dengan Satoru. Ia hanya meninggalkan tas ranselnya dan langsung berlari keluar kelas.

THE WAY I PROTECTED HIM//SUGUSATOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang