Keduanya sampai di mall ketika waktu sudah petang. Terpaksa Yeonjun membangunkan istirahat pria di bahunya."Soobin bangun, sudah sampai." Ucap Yeonjun sembari membelai halus pipis Soobin. Yang dipundak hanya mengerang lembut menandakan ia sudah bangun namun masih nyaman berada di tempatnya.
"Yaudah gausah jadi ke mall ya kalau cape?" Ucap Yeonjun ke mall.
"No. We're going," ucap Soobin dengan suara seraknya. Namun bukannya bangun ia malah semakin menduselkan wajahnya di curuk leher Yeonjun.
"Kalau begitu ayo cepat tuan Choi. Aku harus lanjut mengerjakan tugas nanti malam." Ucap Yeonjun malas.
Hanya anggukan yang ia dapat sebagai jawaban yang lebih tinggi.
———————————————————————————
Keduanya telah sampai di lantai 2 mall, tempat toko-toko elektronik. Yeonjun sedari tadi hanya mengikuti langkah Soobin. Kemanapun Soobin berjalan ia akan mengikutinya namun dengan jarak yang cukup jauh.
Iya, Yeonjun sengaja menjaga jarak. Katanya takut ada anak kampus yang liat mereka jalan bersama. Soobin sebenarnya tidak setuju, hanya saja Yeonjun mengancamnya tidak akan mau membeli hanphone baru. Ah anak itu memang benar-benar.
Walaupun berjarak, Soobin selalu memantau ke belakang, memastikan apakah si manis mengikutinya. Namun baru saja ia menghadap ke belakang, ia dibuat panik dengan keberadaan Yeonjun yang tidak terlihat di jangkauannya.
Soobin berjalan ke belakang berusaha mencari kemana Yeonjun pergi. Ternyata Yeonjun berhenti di depan toko eskrim. Ia memandang penuh harap deretan rasa eskrim yang di jual. Benar-benar seperti anak ilang.
Hahhh dasar bocah. Soobin bersumpah ia akan memaksa menggandeng tangan Yeonjun. Ia tidak peduli jikapun Yeonjun protes. Salah sendiri Yeonjun yang membuatnya serangan jantung tiba-tiba.
Belum sempat Yeonjun memesan eskrim, tangannya ditarik oleh seseorang. Soobin yang menarik tangannya.
Soobin menarik tangan Yeonjun kuat memaksa Yeonjun mengikuti jalannya. Dari air wajahnya ia terlihat sedikit errrr kesal?
"Soobin lepas! Gaenak kalo ada anak kampus," Yeonjun berbisik marah. Hei bukannya mereka sudah deal untuk menjaga jarak?
Protesnya tidak ditanggapi oleh yang lebih tingi. Bahkan gengaman tangannya semakin di per-erat
"Soobin, apaan sih?!" Yeonjun meninggikan nada bisaranya.
"Diem, Siapa suruh tadi ilang?" Ujar Soobin dingin. Sepertinya Yeonjun tidak menyadari ia hanya memperburuk suasana.
"Tapikan kita sudah deal Soobin!" Yeonjun berusaha menjaga suaranya agar terdengar oleh orang sekitar.
"Nurut atau aku cium disini?" Ancam Soobin dingin. Yeonjun kaget. Ia tidak pernah melihat sisi Soobin yang ini sebelumnya. Soobin terlihat menyeramkan.
Ancaman Soobin membuat nyalinya menciut seketika. Tolonglah, mereka di tempat umum, Yeonjun masih punya urat malu.
Untuk kali ini saja Yeonjun mengalah. Mereka berjalan bersebelahan sambil saling mengenggam. Berbading terbalik dengan Soobin, Yeonjun berjalan menunduk berusaha agar dirinya tidak dikenali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Relation [Soojun]
FanfictionSoojun/Binjun, Soobin X Yeonjun Bottom/Submisive; Yeonjun Top/Dominant; Soobin Warn! bxb Dilarang salpak ⚠️Mature⚠️ ⚠️Harsh word⚠️