"Sendirian aja nih?." tanya raga mencairkan suasana canggung yang sempat terbentuk.
"Hahaha iya nih, eh btw duduk napa ga, apa gak pegel tuh kaki dari tadi berdiri terus udeh kek upacara bendera aja"
"Hahaha kocak lu " kekeh raga dengan tatapan yang tak jenuh melihat wajah cantik seorang pria yang taklain adalah kakak kelasnya ( ehe bercanda seyeng bukan cantik tapi lucu kek pelawak eh gak kok lucu aja deng).
Hening kembali tercipta antara dua pemuda tersebut hanya suara sutil dan penggorengan yang diiringi suara kendaraan yang lalu lalang terdengar bak sebuah orkestra yang sempurna yang sayang untuk di lewatkan.
mereka sibuk dengan pikirannya masing masing dan sampai akhirnya terdengar suara yang memecah keheningan itu."Dek ini nasi gorengnya ,jadi 30 ribu" ujar penjual nasi goreng itu yang memecah dan mengembalikan kedua pemuda itu ke dunia nyata.
"Makasih " ucap aji dengan memberikan uang 50 ribuan.
Tidak ingin menyia nyiakan kesempatan sang pemuda yang tadinya masih duduk kini bangkit lalu menyusulnya.
"Khm,pulangnya gue anter ya" tawar raga
"Haaah kaget, elah lu demen banaget dah ngagetin gue" kesal aji yang masih mengatur napasnya.
"Eeh maap , gak maksut ngagetin "sesal raga merutuki kebodohannya yang berniat baik malah membuat kakak kelasnya itu menjadi kaget tapi terlihat menggemaskan jadi pengen culik batinnya.
"Eh tadi lu mau nganterin gue pulang? Gak usah lah ngerepotin tapi kalo lu maksa ayoklah gue juga capek jalan kaki"
Raga yang sempat kecewa karna sang kakak kelas tidak mau ia antar namun berubah pikiran sehingga membuat senyumnya kembali tergamabar pada wajah gantengnya.
"Bentar gue ambil motor dulu" ujar raga bersemangat dan aji meresponya dengan anggukan.
Sambil menunggu aji pun mengecek hp nya karna ada sebuah notif yang masuk dari aplikasi berbagi foto yang amat di gandrungi pada era milenial ini, ternyata permintaan mengikuti siapa nih aneh banget namanya guman aji dalam hati.
Tin tin tin suara klakson kembelai mengagetkan aji , ternyata pelakunya taklain adalah raga yang berada tepat di hadapannya dengan motor klx menambah kesan gagah pada sosok raga.
"Lu kayaknya harus priksa jantung deh , cepet banget kaget soalnya." Ejek raga pada sosok kakak kelasnya yang kini menatap tajam kearahnya.
"Anyimh lah , " umpat aji dan dengan kasarnya mendaratkan pantan semoknya pada jok motor yang kecil itu.
"Udah siap? Pegangan soalnya gue mau ngebut nih"
Tanpa di sangka aji langsung memeluk raga erat "lah ayo buruan katanya mau ngebut".
"Sip , brangkat" ujar aji menirukan pemain tukang ojek pemgkolan.
Tanpa di sadari raga terus tersenyum sepanjang perjalanan karna pelukan dari kakak kelasnya itu.
"Eeeh rumah gue kelewatan " beritahu aji setengah berteriak
"Ehh sorry sorry" sesal raga lalu memutar balik.
"Nah yang gerbang ijo rumah gue" beritahu aji yang kini sudah turun dari boncengan raga.
"Makasih yak jadi ngerepotin nih, maau mampir dulu gak? Kita ngupi ngupi dulu lah" tawarnya pada raga yang terlihat membuka keca helemnya.
" mungkin tidak sekarang , namun cepat atau lambat gue akan bawa kedua orang tua gue ketemu orang tua lo. Tunggu ya" dengan senyum yang amat menghipnotis raga kembali mengebakan helem nya dan berpamitan "gue pulang dulu , mimpiin gue" sambil mengacak gemas pucuk rambut aji.
Dengan masih mematung dan mencerna perkataan raga tadi perlahan sosok adik kelasnya itu menghilang dari pandangnya."Samlekom bang ? Lu di mana " triak aji yang begitu memekakan telinga siapapun yang berada di dalam rumah itu.
Dengan kesalnya aji pun mencari bram ke kamarnya namun yang dia dapatkan ternyata bram sedang tidur pulas.
Spontan muncul ide ituk mengerjai abangnya itu , saat aji keluar menuju kamarnya untuk mengambil spidol tiba tiba hpnya berbunya rupanya sang mama menelfon.
"Hallo ma, mama sama ayah kemana si?""Ji, mama tadi lupa ngasitu kamu kalo mama sekarang lagi di lombok hihihi "
"Ah curang mama sama ayah gak mau ngajak aji "
"Heh initu urusan bisnis ayah kamu tau, tapi tadi mama udah nelfon abang kamu kok untuk ngejagain kamu."
" mama di lombok berapa hari?"
"Mungkin 5 hari kalo urusannya cepet selesai , paling lama juga 2 minggu doang"
"Hah 2 minggu seriusan , trus aji gimana uang jajan gimana"
"Hihihi kasi mama waktu untum me time lah capak mama ngurusin kamu, untuk masalah uang jajan minta ke abang kamu , yaudah mama ada acara bakar bakar nih di pantai senggigi dah mama sayang aji " tut tut tut sura sambungan telfon terputus.
Kesallll karna mama dan ayahny bersenang senang tanpa mengingatnya sama sekali namun hampir saja terlupa aji kemudian melihat sepidol yang ada di genggamannya ide jahil itu kembali muncul, lalu melangkah menuju kamar bram.
Dengan mengendap endap aji mendekati sosok bram yang masih terlihat damai.
Saat memandangi bram dari wajah sampai ujung kakiny aji berbicara setengah berbisik .
"Kenapa si lo sesempurna ini, sedangkan gue keliatan kek babunya lo, gue iri amjin gue juga kan pengen punya badan bagus kulit putih ganteng" .
Dan saat tangan aji akan memulai mencoret wajah tampan bram tiba tiba tangan nya memegang tangan adiknya secepat kilat membanting tubuh montok iti ke ranjangnya.
Dan kini posisiny telah berganti yang tadinya bram sedang dalam posisi tertidur namun kini dia sedang menindih adiknya ."Lo mau ngapain hah" dengan tatapan tajam dan suara yang serak bram masih menindih adiknya.
Dengan pucat aji masih syok atas perlakuan bram yang tiba tiba membantingnya dengan mudah.
" gggggue maau bangunin lo kambing, tu nasi gorengnya keburu dingin".
Dengan menaikan sebelah alisnya bram tak percaya apa yang di katakan adiknya barusan.
" bohong , gue denger omongan lu tadi" slidik bram
" iya gue ngaku, tadi gue mau nyoret nyoret muka lu pake spidol permanen"
"Hah permanen? , gila lo mau bikin muka gue yang ganteng ini jadi jelek kek muka babu lo yang dekil ini?, gak lo harus di hukum "
Dengan posisi masih menindih aji, bram pun mengglitik pinggang adiknya itu
"Uwaaaaaaaa hahahahah hahahaha Aaaaaaaahhhh aaaaaaahmpuuun banggg ahhahahahahahahaha amphuuunn ahahahahhh" jerit aji tak bisa menahan rasa geli. Bram yang melihat itu semakin bersemangat mengerjai adik kesayangannya itu
"Gak , lu harus terima hukuman gue karna udh berani gangguin tidur gue"
"Aaahh ahhhhhmpun bang jago sorry bang jago"Hampir 5 menit bram mengglitik pinggang aji , brontakan yang tadinya kuat kini mula melemah.
Melihat adiknya yang sudah tak berdaya bram pun berseloroh
"Payah lu segini doang udah keok , gimana mau jadi istri ke 2 gue yang ada lu pingsan".Haihhhh om balik lagi nih setelah berhibernasi yang amat panjang , semoga kalian masih ingat dengan cerita ini hahahaha seyu neks capter ok , om sayang kalian ketchuppp basah satu satu 💋.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cowok? kok hamil ?
RomanceWOE INI CERITA HOMO KALO GAK SUKA JAUH JAUH SANA! di upload ulang setelah di hapus