misteri hutan

3.5K 95 5
                                    

Sejak umur 7 tahun,Laksara serta Andini sudah merasa janggal dengan putra semata wayang mereka. Bagaimana tidak,kedua suami istri itu mendapat putra yang berbeda dari manusia pada umumnya,Arlingga tumbuh dengan begitu cepat. Bahkan di umurnya yang ke satu tahun Arlingga sudah fasih berbicara dan begitu lancar berjalan.. Ketika itu,,tepat pada ulang tahun Arlingga yang ke 7 tahun,,Andini mendapati putranya meringkuk tanpa sehelai benang pun di tepi sungai tempat mereka tinggal. Yang membuat Andini syok adalah benda aneh di punggung Arlingga. Benda itu nampak seperti bulu" berwarna putih,menempel pada punggung Arlingga seolah menyatu dengan tubuhnya.

........Andini segera menggendong Anak kesayangannya masuk kedalam rumah pohon mereka. Ia begitu cemas melihat putranya yang tak sadarkan diri dengan benda aneh melekat di punggungnya. Menjelang malam Laksara pulang membawa hasil buruan. Andini segera memberitahukan tentang putra mereka pada Laksara,begitu Laksara melihat keadaan putranya ia tak kalah kagetnya dengan sang istri.

"Buk,dari awal bapak sudah merasa ada hal yang janggal dengan anak kita Arlingga. Tapi bapak fikir itu hanya kelebihan yang biasa dimiliki anak manusia yang lain. Namun yang satu ini berbeda,bapak tidak tahu apa yang telah terjadi dengan anak kita tapi bapak percaya ada makhluk selain manusia yang menghuni hutan ini. Entah itu ada kaitannya dengan putra kita,anggap saja ini suatu mukzizat dari yang kuasa"

"Iya,pak.. Ibu juga berfikir demikian. Bagaimanapun nantinya anak kita,dia tetaplah darah daging kita yang harus kita jaga."

Laksara memeluk Andini dan mengusap pundaknya.

"Euhm... ayah,ibu.."
Arlingga akhirnya bangun. Andini serta Laksara segera duduk di samping tempat tidur anaknya.

"Bagaimana nak,perasaanmu? Apa sudah mendingan? Apa ada yang sakit?" Tanya Andini cemas

"Ibu,ayah.."
Arlingga tampak berfikir sejenak,menoba mengingat kejadian yang ia alami di sungai tadi siang.

"Euhmm sstttt..(Arlingga memijit kepalanya)..tadi Lingga lihat ada sosok pemuda yang begitu tampan. Pemuda itu sedang mandi di sungai ketika Lingga turun dari rumah. Saat Lingga mendekat ke arah sungai,pemuda itu menoleh ke arah Lingga. Ia tersenyum. Senyumnya begitu indah,begitu manis dan hangat. Seketika itu juga jiwa ini terasa bergetar. Tatapannya yang teduh seolah menuntun Lingga untuk semakin mendekat. Ia menjulurkan tangannya,seperti terhipnotis tangan Lingga bergerak sendiri menerima uluran tangannya. Saat tangan kami bersentuhan ketika itu juga tubuhku bergetar dan terasa panas, namun tiba tiba sungai di halaman kita mengalami pasang,muncul gelombang yang begitu besar menyapu pemuda itu hingga menuju air terjun. Genggamannya terlepas,ia lantas tersenyum padaku dan berkata..

KETIKA TUBUHMU SIAP BERSANDING DENGAN TUBUHKU,KETIKA ITU JUGA AKU AKAN DATANG KEMBALI MENJEMPUTMU,ARLINGGA KU."

"setelah itu Lingga tidak ingat apa apa lagi. Semua gelap,bu,ayah.."

......
Laksara dan Andini berpandangan dengan raut wajah bingung dan sulit diartikan....

....Yahh,,tempat yang mereka tinggali memang menyimpan begitu banyak misteri. Bahkan sejak pertama kali sepasang suami istri itu menapaki tempat tersebut,tidak pernah mereka menemukan satupun  hewan buas yang mengancam keselamatan mereka. Bahkan burung" pun tak pernah melintas diatas wilayah tempat mereka tinggal seolah ada yang berjaga mensterilkan tempat itu dari berbagai macam bahaya. Selama ini hanya ikan di sungai itu lah satu satunya jenis hewan yang hidup di tempat itu selain mereka. Untuk mendapatkan buruan seperti kijang,kelinci atau rusa,Laksara harus berburu dilokasi berjarak sekitar dua kilometer dari tempat mereka tinggal. Binatang" hutan seolah enggan menjejakkan kaki diwilayah tersebut. Laksara dan Andini menyadari hal ini setelah setahun tinggal disitu.

"Nak,mungkin itu hanya halusinasimu saja. Tak usah terlalu difikirkan. Akhir" ini kamu terlalu banyak berlatih berburu bersama ayahmu,karena lelah kamu jadi berhayal yang tidak tidak" ucap Andini.

"Tapi bu,,ini sangat nyata. Aku bahkan mas akhhh....sakit bu".

"Lingga... Kamu kenapa nak??!" Tanya Andini panik

"Nak kamu kenapa??,apa yang sakit??" Laksara yang panik mendekati putranya dan melihat benda Aneh di punggung putranya semakin tumbuh besar.

"Agkkhhhh...ayah...ibu..apa ini??! Apa yang terjadi dengan punggung Lingga???! akhh sakiiittt" Pekik Arlingga...
Arlingga yang semakin panik meneteskan air mata karena menahan sakit yang teramat sangat serta syok dengan keadaan punggungnya yang di tumbuhi bulu-bulu seperti sayap namun begitu panjang dan berwarna putih.
______

Andini dan Laksara yang panik mencoba menenangkan putra mereka dengan memeluknya agar putranya tenang. Namun beberapa saat kemudian Arlingga kembali berteriak dan melompat dengan begitu cepat keluar rumah dan.... BRUGGG...
Terdengar suara benda terjatuh. Laksara dan Andini yang panik segera berlari mengikuti Putranya.
sesampainya di pintu...
.....LINGGAAA.......!!!!

keduanya berteriak histeris ketika mendapati putra mereka telah......

Keep waiting for the next chapter

Minggu,16 mei 2021.

Arlingga Pria BelantaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang