Laksara terus berjalan sambil sesekali melihat ke belakang menuju kebun miliknya tempat ia bersembunyi tadi. Di punggungnya terkulai Andini yang masih pingsan karena syok dengan keadaan orangtuanya. Sekitar pukul 5 sore mereka sampai di gubuk,Laksara merebahkan tubuh Andini secara perlahan seolah tak ingin gadis kecil itu merasa tak nyaman sedikitpun. Setelah itu Laksara kembali ke kampung,mencari bahan" makanan serta pakaian dan alat" yang ia perlukan selama tinggal di hutan nantinya.....
.......Ya,,ia berencana kabur ke dalam hutan sejauh mungkin karena ia sadar tinggal menunggu waktu sampai gubuknya di temukan oleh para tentara sialan itu. Setelah mengumpulkan barang" yang ia dan Andini butuhkan,ia langsung kembali ke gubuk. Disana Andini sudah tersadar dari pingsannya. Ia bertanya" dimana saat ini ia berada. Ia ingin keluar dari gubuk namun niatnya urung akan rasa takut dan trauma yang luar biasa. Ia hanya bisa menangis dan meringkuk sampai suara langkah kaki mengagetkannya. Ia bersembunyi di balik pintu gubuk,mencoba mengintip keluar dan ternyata suara langkah kaki itu berasal dari bocah yang ia kenal yaitu Laksara. Yah,,meskipun mereka tak begitu akrab sebelumnya namun mereka tinggal di kampung yang sama jadi banyak tidaknya mereka saling tahu nama masing". Laksara segera membuka pintu,masuk kedalam gubuk dan mendapati Andini yang berdiri mematung di dalam gubuk.
"Kamu sudah sadar?" Tanya Laksara
"I..iya.."Jawab Andini sambil menunduk."Kamu jangan takut,disini kita aman. Setidaknya sampai besok pagi" ucap Laksara
"Hmm.. Orangtuaku huhuu.... Tangis Andini sesenggukan.
"Laksara segera mendekat ke arahnya dan memeluknya. "Iya,aku tahu. Demikian pula ibu dan bapak serta kakak ku. Mereka semua di bunuh oleh manusia" biadab itu." Jawab Laksara.
Andini masih sesenggukan di pelukan Laksara.
"Kamu sebaiknya istirahat, aku akan siapkan makan malam untuk kita. Kamu pasti lapar kan?" Tanya Laksara.Andini menggeleng,ia benar" tak berselera makan setelah melihat semua yang terjadi.
"Kamu harus makan,kita berdua harus makan. Kalau tidak bagaimana kita bisa bertahan hidup. Kamu tidurlah,tenangkan fikiranmu. Aku akan keluar mencari singkong di kebunku. Setelah makan malam kita akan pergi ke dalam hutan. Disini tidak aman untuk kita berlama lama" ucap Laksara.
Andini hanya diam dan merebahkan tubuhnya. Air matanya menetes kembali mengingat kejadian tadi siang yang di alamai ibu dan bapaknya. Sampai tak terasa matanya terpenjam dalam lelahnya tangisan.
****************
Laksara kembali ke gubuk menenteng singkong dan air dalam kendi,ia menatap Andini yang tertidur kemudian tersenyum Sambil meneteskan air mata. Ia tidak menunjukkan wajah sedihnya di depan Andini karena ia adalah lelaki,yang harus menguatkan dan menjaga gadis remaja itu...
_______________
Setelah langit menghitam ia segera menyalakan api di tungku di dalam gubuknya. Ia sengaja menunggu malam agar asap dari api di gubuk tersebut tidak dilihat oleh para tentara itu. Setelah api menyala ia segera membakar singkong untuk mereka santap sebelum menapaki malam menuju tengah hutan belantara."Hey...ayo bangun! Waktunya makan" titah Laksara
"Iya,,terimakasih ya. Kamu sudah membawaku kesini,mungkin jika tidak ada kamu sekarang aku sudah bernasib sama seperti keluarga kita" jawab Andini.
"Sudah,tidak perlu berterimakasih. Kamu satu"nya harta yang ku miliki sekarang. Tentu aku tak akan membiarkan apapun terjadi padamu" ucap Laksara.
Mendengar jawaban Laksara,membuat Andini bingung. Kenapa Laksara menyebutnya harta. Tapi Andini tidak mau ambil pusing,ia hanya fokus memakan singkong bakar untuk mengisi kembali tenaganya
..........Selesai makan,mereka mengumpulkan barang" yang akan mereka bawa,kemudian menyalakan obor dan segera meninggalkan gubuk. Tak lupa mematikan api di tungku agar tak terlalu meninggalkan jejak.
Mereka terus berjalan menyusuri gelapnya hutan. Berbekal obor dan sebuah golok,Laksara menuntun dan memegang tangan Andini agar tak terpisah darinya. Entah sudah berapa jam mereka berjalan,sampai terdengar suara gemuruh sungai. Mereka segera mendekati sungai itu untuk istirahat disana kemudian melanjutkan perjalanan besok pagi.**************
.........Keesokan paginya mereka terbangun dan membersihkan diri masing" di sungai yang nampak begitu segar. Airnya begitu sejuk dan berwarna hijau kebiruan. Sejenak mereka melupakan beban yang begitu berat. Setelah itu mereka sarapan dengan sisa singkong semalam. Masih cukup untuk mengisi perut serta tenaga mereka sampai malam nanti.
**********
.........
.........
.........Tak terasa sudah tiga hari mereka menyusuri sungai dan masuk semakin dalam kehutan belantara itu. Pohon" mulai tampak begitu tinggi dan lebat,udara semakin sejuk,lolongan binatang bersahutan serta sungai yang semakin tampak besar.
Mereka terus berjalan menyusuri sungai itu,menapaki hutan sedalam mungkin sampai mereka menemukan air terjun yang begitu tinggi......
....Ya,,,,sungai yang begitu jernih ternyata berasal dari air terjun itu. Kedua anak manusia itu terperangah melihat keindahan air terjun itu. Seketika muncul di benak mereka,disinilah kita akan tinggal dan memulai hidup baru..Tunggu next chapter ya
Sabtu,15 mei 2021

KAMU SEDANG MEMBACA
Arlingga Pria Belantara
Fantasycerita ini bertema gay,jadi yang homophobic maaf ya. Banyak adegan dewasanya. Ada fantasy nya. Cerita bertema gay Cerita awalnya emang ngebosenin tapi gua usahain makin kedalam makin seru dan enak hehehe Selamat membaca! Semoga suka!