Arlingga Pria Belantara

Kau adalah kekasihku

Hanya butuh waktu sekejab untuk Neil bisa sampai di tempat Arlingga. Sekarang ia berdiri memandang ke arah tubuh yang terbaring bagai tak bernyawa. Di sampingnya terlihat dua orangtua yang nampak terlelap dalam kesenduan malam,gelisah akan putra mereka yang tak kunjung bangun.
..............

Neil mendekat ketempat Arlingga,ia menatap wajah itu dengan raut muka sedih. Menyentuh wajah indah pemuda itu dengan penuh rasa cinta.

"INDAH..milikku memang indah. Kamu indah,pangeran Arlingga" gumam Neil yang lebih terdengar seperti bisikan.

Ia mengangkat tubuh pemuda itu,,membawanya keluar. Tak menghiraukan kedua suami istri yang kini semakin terlelap dalam mimpinya karena sudah terbius oleh mantra Raja Neil...

Ya... Neil sengaja membuat orangtua Arlingga tertidur sampai ia membawa Arlingga kembali ke rumah ini nantinya.

**********

Saat ini Raja Neil telah berdiri di tepi air terjun. Di pelukannya terkulai Arlingga yang masih setia memejamkan mata. Bulu matanya yang panjang dan lebat tertiup oleh angin malam dan seketika membuat Raja Neil tersenyum.

"Kamu akan segera bangun,pangeranku".

Neil menatap kebawah air terjun,dan melompat namun tak terjatuh. Ia melayang...,...menatap air yang yang terhempas kebawah. Lalu ia terbang menembus air terjun itu....

Siapa sangka,di balik air terjun yang begitu tinggi nan megah ternyata menyimpan pemandangan yang lebih menakjubkan. Bagaimana tidak,disana terpampang padang rumput hijau dan tumbuh pohon-pohon tanpa daun namun dengan bunga yang sangat lebat dan indah,dengan bunga yang berbentuk seperti bunga sakura namun warnanya bervariasi di tiap pohonnya...
Warna warni bunga dari pohon-pohon itu seakan memanjakan mata setiap orang yang melihatnya. Di tengah-tengah pohon itu terdapat kolam yang begitu jernih dengan warna biru langit serta mengeluarkan cahaya dari dasarnya. Seolah ada lampu yang terpasang di dasar kolam,menyembulkan kilauan cahaya kepermukaan.

Neil yang masih menggendong Arlingga dengan langkah pelan berjalan kedalam kolam itu. Meletakkan tubuh Arlingga di tengah-tengah kolam dan membiarkannya tenggelam ke dasar, lalu ia menepi dan keluar dari dalam kolam. Duduk di atas rumput hijau sembari menanti kekasihnya bangkit dari ketidaksadarannya.

Beberapa saat kemudian kolam biru itu memancarkan kilauan cahaya yang lebih terang dari awal ketika Raja Neil datang. Seolah mempersembahkan lahirnya jiwa baru yang akan segera menatap dunia. Raja Neil tersenyum

"Selamat datang kembali kekasihku" gumam Neil..

.....dan tak lama muncul Arlingga dari tengah-tengah kolam. Ia keluar dari dasar kolam,,menengadahkan kepalanya keatas sehingga rambutnya yang hitam legam tersisir rapi kebelakang oleh air. Dengan mata terpejam ia berdiri dan membuka matanya perlahan..

DEGGG...!!!

Jantung Raja Neil seketika berdetak kencang saat menyaksikan pemandangan indah itu. Ia begitu terpesona melihat kekasihnya. Tetesan air mengalir dari wajah Arlingga, menyusuri bibir merahnya menuju dagu kemudian turun ke leher. Mata Raja Neil terus mengikuti tiap tetesan air kolam itu dengan wajah merah padam dan jantung yang berdetak tak beraturan.

Raja Neil MARAH..!!!.....wajahnya menyiratkan betapa terpesona dan murkanya ia saat itu. Neil cemburu pada tetesan air yang bebas menyusuri tiap inci tubuh indah Arlingga. Namun ia juga tak bisa memarahi siapapun. Dia akan di anggap gila jika marah pada tetesan air itu. Namun hatinya begitu kalut tatkala menyaksikan benda lain yang dengan leluasa menggerayangi tubuh kekasihnya.

"Kau sudah bangun,kekasihku!" Ucap Raja Neil dengan senyuman indahnya.

Arlingga yang mendengar suara orang langsung mengalihkan pandangannya ke arah sumber suara. Arlingga sedari tadi mengitari tiap sudut tempat ia berada. Ia begitu kagum dengan tempat itu sehingga tak menyadari bahwa dia tak sendirian disini.