Cinta atau hanya penasaran

1.2K 114 3
                                    

APARTEMEN JIMIN

"Sayang bagaimana sekolah kamu...?"
Mama bertanya sambil mengoleskan selai di roti untuk Jimin.
"Baik mah...lebih baik dari pada di Busan.."
"Kecuali satu Jungkook yang selalu seenaknya sendiri.." batin Jimin.
Mama dan papa tersenyum setidaknya Jimin mulai kembali seperti dulu meski butuh waktu.
Ting...nong...
"Mah coba buka pintu..kayaknya ada tamu..?"
"Siapa ya pah...kita di Seoul kan baru tidak ada yang kita kenal..?"
"Tidak tau mah..coba buka saja.."
Mama berjalan menuju ke pintu.
Tiba2 di depan Mama sudah ada anak laki2 yang seumuran Jimin,,tampan dan senyumnya manis.
"Selamat pagi nyonya Park..Jimin ada..?"
Nyonya Park melihat Jungkook dari atas ke bawah,,dandanan yang wahhhh...sangat fashionable dan rapi. Barang2 brended yang di pakai mulai tas sepatu jam dan ponsel.
"Iya ada..kamu siapa..?"
Jungkook tersenyum.
"Perkenalkan Tante saya Jeon Jungkook dari Jeon Corp teman sekolah Jimin...Jimin ada Tante saya ingin mengajak berangkat bareng.."
Mama membelalakkan matanya "Jeon Corp...kau putra tunggal dari Tuan Jeon Yunho..?"
Jungkook tersenyum.
"Iya Tante.." Mama hanya tersenyum.
"Ayo masuk jimin masih sarapan apa nak Jungkook sudah sarapan..?
"Sudah tante.."
"Jadi kau teman sekelas Jimin..?"
"Iya Tante.."
"Jimin sayang sudah selesai makannya ini Jungkook..datang.."
"Jungkook..."batin Jimin.
"Sedang apa berandalan aneh kesini..ck,,pasti mau nyuruh2 aku.."
Jimin malas menjawab.
Mama jadi penasaran Jimin tidak juga ke ruang tamu."sebentar ya Jungkook Mama panggil Jimin dulu..."
Jungkook menunggu di ruang tamu.
"Jimin sayang kenapa masih di meja makan...itu ada Jungkook.."
"Jimin malas mah.."
"Ehh...tidak boleh begitu sayang teman kamu datang ngajak berangkat bareng..tidak baik menolak sayang..lagi pula kamu kan satu sekolah Jungkook juga bilang kamu satu kelas dengan nya..ayo cepat kasihan Jungkook nunggu..." Mama bicara panjang lebar,,Jimin terpaksa menuruti.
"Mah Pa Jimin berangkat dulu..."
Papa senang jika Jimin punya teman.
"Mah seperti nya Jungkook anak yang baik..."
"Memangnya papa sudah kenal Jungkook..aku tidak bisa percaya begitu saja pah...mengingat apa yang sudah terjadi pada Jimin Karena teman sekelasnya jaehyun...aku tidak bisa percaya begitu saja.."
Papa diam Mama benar juga.

Jimin dan Jungkook ada di parkiran mobil.
"Denger ya Jungkook jangan seenaknya kamu datang ke apartemenku apalagi saat mama dan papa ada.." Jimin kesal Jungkook seenak jidat nya datang dan pergi ke apartemen dia mentang2  satu gedung.

"Jadiiii kamu mau aku datang saat papa dan mama mu keluar jim..?"
Jungkook mengatakannya sambil mendekati Jimin,,sangat dekat sampai punggung Jimin menabrak mobil jungkook.
Jimin kelabakan dan gugup.
"Bu ..bukan begitu maksudku Jungkook.."
"Lalu yang kamu maksud seperti apa jimin..?"
Jimin makin gugup. "Itu..em...maksudku kau jangan mengikuti ku terus.."
Jungkook menaikkan satu alisnya.
"Park Jimin kau lupa masih punya hutang padaku...kau harus menuruti perintahku...jika tidak aku akan meminta preman2 menghajarmu..atau aku sendiri yang akan memukulmu kau pikir aku tidak berani Park Jimin..."
Jimin benar2 ketakutan.
"I..iya iya aku ikut..."
Jungkook hanya tersenyum. "Sekarang masuk.. CEPAAAT.."
"IYA2 CEREWET..."
"Mama Jimin takut..bagaimana kalo Jungkook benar2 mukul Jimin...mamaaaa tolong jimiiiinnn.." batin Jimin sudah menangis dalam hati.
"Kita mampir dulu ke cafe langganan ku, aku mau sarapan.."
Jimin mengernyitkan dahinya.
"Kau bilang tadi sudah sarapan...Jungkook bohong sama mama...?"
"Ck,,dasar bodoh aku baru pertama kali bertemu mama mu tentu aku sungkan jika harus sarapan bareng..
Nanti saja kalo sudah resmi.."
"Hah...apa kook resmi apanya.."
Deg...
"Mati aku..itu maksudku nanti kalo sudah sering bertemu mama mu..kalo mama Park meminta sarapan baru aku mau..ini pertama kali aku merasa sungkan..."
"Ohh..." Jimin hanya ber oh ria.
"Untung saja Jimin polos menjurus ke bodoh...kalo tidak bisa malu aku ketahuan..."batin Jungkook sambil tetap menyetir mobil.

Mereka sampai di cafe.
"Jim..lu pesan minum sambil nunggu aku makan.." Jimin hanya mengangguk.
"Permisi mas mbak mau pesan apa..?"
Jungkook hanya menahan tawanya.
"Em..mbaaakkk...eh mas mas gak liat saya pakai baju laki2..saya ini laki2 jangan seenaknya mas manggil saya mbak mbek mbak mbek ya.."
Pelayan hanya melongo begitu juga Jungkook.
"Oh i iya mas ma maaf habis mas manis keliatan kayak perempuan..." Jimin kesal dan malu.
"Saya pesan Lemon tea hangat..satu.."
Jungkook tertawa melihat tingkah Jimin.
"Saya nasi goreng satu mas sama kopi jangan lupa.."
"Iya di tunggu..."
"Kamu suka kopi kook.."
"Hem.." Jungkook hanya berdehem sambil memainkan ponsel nya.
"Jim follow IG ku.."
"Gak mau..." Jungkook mengeluarkan death. Glere nya.
"Berani kamu melawanku Hem.."
"Aku gak mau kook nanti teman2 tau dan kenal aku.."
Jungkook hanya mengernyitkan dahinya.
"Heh cupu ..astaga kita ini memang sekolah Jimin..pasti banyak teman di sekolah dan semua pasti kita kenal satu sama lain meski tidak akrab setidaknya kita tau namanya..gimana sih..kalo gak mau Lu tinggal di hutan sama macan Sono..ada2 aja ni bocah.."
Jimin menunduk. "Tapi aku benar2 takut kook.."
Deg... Jungkook yang menatap Jimin yang menunduk menggenggam ponsel pin sedikit gugup. Tatapan jungkook melunak. "Em..oke ..em be begini saja aku punya ponsel dua aku punya akun sendiri yang semua orang tidak tau..nanti kau follow aku yang itu saja..nanti sampai apartemen sepulang sekolah..." Jimin hanya mengangguk.

Jungkook melanjutkan sarapannya. "Ck,,gara2 si cupu aku harus rela beli ponsel lagi hanya demi di follow dia.." batin Jungkook. Sebenarnya Jungkook hanya punya ponsel satu...terpaksa beli lagi demi di follow Jimin.
"Tapi kenapa Jimin takut banyak yang tau tentang dia..? " Batin Jungkook yang masih menghabiskan nasi goreng nya sambil sesekali melirik ke arah Jimin.

Selesai sarapan mereka ke sekolah. Suga yang sudah menunggu Jungkook dari tadi menghampiri Jungkook.
"Kook aku ingin kita bicara saat istirahat nanti.."
"Tentang apa Hyung...?"
"Jimin..." Jungkook diam. "Iya Hyung.." jika dengan Suga Jungkook akan nurut. Hanya Suga yang tau kehidupan Jungkook sebelumnya.
Jam istirahat di mulai. Mereka duduk di kantin belakang semenatara teman2 duduk di depan. "Hyung mau tanya apa..?"
"Kau serius dengan Jimin atau hanya main2..?" Jungkook diam sejujurnya dia sendiri tidak yakin dengan perasaan nya.
"Kook kau tidak tau Jimin sebelumnya seperti apa..aku takut nanti kau kecewa..mungkin saja dia sudah punya pacar..lagi pula Jimin kan normal hati2 kook..kau sendiri juga normal kan.." Jungkook terhenyak mendengar penjelasan Suga. Tentu saja Jungkook normal begitu juga Jimin. Jungkook bahkan sudah tau jika Jimin punya mantan kekasih yang menurut Jungkook cantik.
"Entahlah Hyung aku sendiri tidak yakin..tapi saat bersama Jimin aku merasa tenang..aku lupa dengan Jinny..."
Suga menghela nafas panjang. "Saranku jangan buru2 cari tau dulu tentang Jimin...dan cari tahu juga hatimu..yakinkan hatimu kook...walau bagaimana pun Jimin itu laki2 dia juga punya harga diri..aku rasa kau mengerti maksudku...yasudah ayo gabung sama yang lain.." Jungkook mengikuti Suga dari belakang.

Apa yang di katakan Suga memang benar..Jungkook belum tau sifat Jimin bagaimana sebenarnya Jimin...dan lagi mereka berdua sama2 normal. Bagaimana tanggapan Jimin nanti jika tau Jungkook menyukainya. Jungkook sendiri juga tidak menyangka jika dia bisa tertarik dengan Jimin yang awalnya hanya ingin mengerjai Jimin dan main2 saja.
Jungkook masih diam dan memikirkan kata2 Suga.
"Heh kook tumben lu gak bully Jimin.." Jungkook hanya diam.
"Malas.." jungkook bicara seadanya sambil minum ice moccachino.

Tiba2 jimin masuk ke kantin bersama J-Hope.
Jimin duduk di depan tempat duduk Jungkook.
Jungkook masih menatap Jimin tiba2 ada seorang gadis bernama Lisa datang.
"Jimin oppa ini aku bawakan bekal...terimalah.." Lisa bicara sambil tersenyum.
Melihat bekal yang di bawa Lisa Jimin tersenyum dia teringat saat dimana dia banyak mendapat makanan dari fans saat di sekolah lamanya.
Jimin tersenyum "Terimakasih ya kau sangat baik..aku tau pasti kau bangun pagi2 sekali untuk membuat ini.." Lisa pergi benar2 senang. Jimin hanya tersenyum sambil membuka bekal yang di bawa Lisa.
Jungkook yang melihatnya pun membelalakkan matanya. "Bagaimana Jimin bisa menerima bekal itu dasar cupu bodooohhh.." batin Jungkook sambil minum ice moccachino nya.
Suga yang melihat Jungkook yang di bakar cemburu pun hanya tersenyum.
"Wahhh si cupu banyak juga yang naksir ya.." Taehyung tiba2 celoteh.
"Makanya jangan liat orang dari tampilannya tidak semua gadis2 di sekolah ini hanya melihat namja dari goodlooking aja tapi lebih ke kepribadian kita.." Namjoon menjelaskan pada teman2nya.
"Tapi kalo di liat2 si cupu emang manis sih..ya gak sih.." Taehyung menambahkan.
Plakkkk...tiba2 Suga geplak kepala Taehyung.
"Jangan macam2 lu tet.."
"IYA2 my sugar aku hanya cinta kamu my sugar.." Suga malas mendengar jawaban Taehyung Suga kembali ke kelas. Taehyung masih mengejar Suga.."Suga sayangku maafin AA taehyung ya.."
"Diam lu tet.." Suga makin kesal. Taehyung bersikap lebay..itu juga salah Taehyung sendiri..sudah tau Suga savage nya minta ampun kalo cemburu bisa bahaya.
Sementara Jungkook masih memandang Jimin tajam. Jungkook tidak tau kenapa bisa marah hanya dengan melihat interaksi Lisa dan Jimin
"Apa aku cemburu...?" Batin Jungkook.

To be Continue..

 

Nerd (Sexy,Cuty,Lovely) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang