Ji Eun_Jinny

696 56 7
                                    

Thank you buat semua yang masih setia nunggu update an author.

Happy Reading
🏵️🌸🌺

Jinny masih diam memandang Ji Eun. Jinny bukan lah tipe orang yang ramah dan mudah akrab. Bisa saja kan itu hanya akal2 an Ji Eun,,dan justru malah Ji Eun lah yang menyukai Jungkook.
"Kau pikir aku anak kecil...aku tau Jungkook dia itu Normal..." Jinny.
Ji Eun hanya tersenyum. "Ada cafe yang lumayan di dekat sini...kau mau makan siang..." Ji Eun.
Jinny masih diam penuh tanya. "Kenapa gadis ini sangat nekat dan percaya diri sekali..." Batin Jinny.
"Tapi bagaimana jika yang di katakan gadis ini benar..." Batin Jinny.
Akhirnya Jinny memutuskan untuk mengikuti Ji Eun,,Jinny juga ingin tau apa yang akan di cerita Ji Eun padanya.
"Langsung saja pada intinya aku tidak suka basa basi..." Jinny.
"Berapa lama kau bersama si brandalan idiot Jungkook..." Ji Eun.
"Dua tahun..." Jinny.
"Aku sejak SMU sudah berpacaran dengan Jimin,,tapi karena suatu hal aku berpisah dengan nya Jimin oppa pergi ke Seoul untuk meneruskan sekolah nya,,baru setelah aku kuliah bertemu dia lagi...tapi tanpa kusangka cukup lama kami berpisah membuat Jimin berubah...awalnya aku pikir jimin punya banyak kekasih di Seoul tapi ternyata Jungkook yang menjaganya..." Ji Eun.
"Apa kau pikir aku akan percaya...aku sudah mengatakan nya kan jika Jungkook ku normal...mungkin Mentan kekasihmu itu yang gay...secara Jungkook itu tampan..." Jinny.
"Aku akui memang mantan kekasih mu itu tampan tapi bagaimana jika justru Jungkook lah yang jatuh cinta pada jiminku..." Ji Eun.
Deg .
Deg..
Deg..
"Apa maksud mu...?" Jinny mulai curiga.
Ji Eun hanya tersenyum.
"Baik sekarang aku tanya padamu,,kau sudah lama berpacaran dengan Jungkook pernah tidak dia mengabaikan mu selama kalian bersama...? Tidak kan,,Jungkook pasti akan memprioritaskan kau lebih dulu...aku benar kan Jinny...?" Ji Eun.
Deg..
Deg..
Deg..
Jinny hanya diam ,memang itu benar dulu Jungkook seperti benar2 tergila gila pada Jinny.
"Sama aku juga,, Jimin sabar perhatian dan apapun dia lakukan jika aku yang minta nya,,selelah apapun dia akan menuruti ku,,aku yang utama baginya,,tapi sejak kenal dengan jungkook dia berubah..dia bahkan mengabaikan sejak awal kita bertemu lagi...kau juga merasakannya kan...bahkan itu untuk hal2 kecil seperti sentuhan...." Ji Eun.
Deg .
Deg..
Deg..
Jinny hanya diam sambil berfikir,,apa yang di katakan ji Eun memang benar,,kemarin saat dia hampir di keroyok preman Jungkook Hanya menolong nya layaknya laki2 biasa,,bukan sebagai kekasih yang masih mencintai nya. Bahkan Jungkook tidak membalas pelukan Jinny. Itu memang Jinny rasakan.
"Kau diam berarti membenarkan kata2 ku...kalau kau tidak percaya ayo kita buktikan...ikut aku..." Ji Eun mengajak Jinny kembali ke kampus. Ji Eun mengajak Jinny untuk mengikuti Jimin diam2.
"Dengar Jungkook saat ini sedang bertengkar dengan Jimin aku tidak tau Masalah nya,,tapi yang jelas Jungkook akan berusaha meminta maaf Jimin...aku akan kasih liat buktinya Jinny..." Ji Eun.
Jinny hanya diam memandang ji Eun sambil bersembunyi memantau Jimin.
Jimin sedang duduk di perpustakaan sendirian.
"Itu Jimin oppa sedang di perpustakaan dia selalu duduk di situ paling pojok..." Ji Eun.
Dan benar saja tiba2 Jungkook datang.
"Itu perhatikan mantan kekasih tampan mu datang menemui Jimin oppa... sekarang perhatikan tatapan si idiot pada Jimin oppa..." Ji Eun.
Deg..
Deg..
Deg..
"Ju .Jungkook.." batin Jinny.
Jungkook memandang Jimin tanpa berkedip." Sayang kumohon maafkan aku...aku terpaksa melakukannya kumohon...jangan jauhi aku,,dan mendiamkan ku seperti ini Park Jimin...sayang ayolah kita bicara..aku akan menjelaskan semuanya kumohon sayang..." Jungkook bicara sedikit keras membuat ji Eun dan jinny bisa mendengar nya.
Deg...
Deg...
Deg..
"Sekarang kau percaya akan Jinny...." Ji Eun.
Jinny syok dia hanya memandang Ji Eun dengan tatapan kosong.
Mereka berdua keluar perpustakaan. Mereka berjalan menuju cafe di luar kampus. Jinny hanya diam,,sambil memikirkan kejadian yang baru saja dia liat.
"Kita beli moccachino saja agar kau lebih rilek Jinny...." Ji Eun.
Ji Eun tau jika Jinny masih syok melihat kejadian tadi. "Ini minumlah dulu agar kau kembali tenang..." Ji Eun. Jinny meminum moccachino nya.
"Aku tidak percaya ini... bagaimana bisa Jungkook seperti ini bagaimana bisa Jungkook menyukai laki2..pasti Jimin yang menggoda Jungkook..." Jinny.
"Ck,,justru yang jatuh cinta lebih dulu itu mantan kekasih mu yang idiot itu...aku yakin ini ada campur tangan teman2 geng Jungkook... mereka yang selama ini membantu Jungkook dan Jimin..." Ji Eun.
Jinny hanya diam.
"Tidak...aku tidak mau Jungkook seperti ini,,,jauh2 aku dari new Zealand untuk mengajak dia kembali ke sana dan kita bersama...aku juga tidak terima jika Jungkook menyukai Jimin atau laki2 lain atau gadis manapun jungkook hanya milikku...." Jinny.
"Karena itu aku ingin mengajakmu Bekerja sama memisahkan mereka berdua...aku sudah berusaha sejauh ini...tapi aku tidak menyangka jika ini sedikit sulit..." Ji Eun.
"Benarkah..." Jinny.
Ji Eun hanya mengangguk. "Jika kita tidak bermain halus maka yang ada Jimin dan Jungkook justru malah membenci kita..." Ji Eun.
Jinny hanya mengangguk mulai mengerti.
"Tapi sepertinya akhir akhir ini mereka sedikit renggang dan itu aku tidak tau apa alasan nya,,aku juga tau jika sebenarnya Jimin mau bersama ku akhir2 ini hanya untuk menghindari Jungkook..." Ji Eun.
"Kau yang lebih dekat dengan Jimin,,di bandingkan Jungkook mungkin Jimin lebih lembut kau bisa cari tau apa yang sebenarnya terjadi...dan lagi selama ini kau sedikit kesulitan memisahkan mereka  karena kau sendirian teman belum lagi teman2 Jungkook yang sedikit merepotkan,, sekarang ada aku,, jangan khawatir kita susun strategi...hal seperti ini harus dengan cara halus...jika terburu-buru maka yang ada kita justru kehilangan mereka..." Jinny.
"Lalu apa rencana mu...?" Ji Eun.
"Pertama cari tau kenapa mereka bertengkar...kedua aku akan gunakan kesempatan selama aku disini untuk dekat dengan Jungkook,,kita buat mereka berdua lebih sering bertemu dalam situasi yang sulit..." Jinny.
Ji Eun hanya tersenyum. "Masalah nya si idiot mantan pacarmu itu laki2 yang tidak pantang menyerah..meski Jimin oppa tidak mau bicara padanya,,Jungkook akan terus mengejar nya..." Ji Eun.
Tiba2 Jinny menelfon Jungkook.
"Lihat ini...aku yakin jungkook akan datang kesini..." Jinny.
Jinny menelfon orang suruhan dia untuk datang ke sekitar cafe.
"Halo..lakukan seperti beberapa waktu yang lalu...aku akan membayarmu lagi..." Jinny.
Ji Eun masih bingung apa yang akan di lakukan Jinny.
Jinny keluar dia menuju ke gang sempit.
Jinny merobek baju nya,,baju bagian atas nya.
"Kau sembunyi disini dan liat apa yang akan terjadi..." Jinny.
Ji Eun hanya diam dia bingung. Jinny menelfon Jungkook.
"Sayang tolong aku ....aku mau di perkosa preman preman tolong...aku di dekat cafe depan kampus mu...akkhh..sakit tolong kook,,please lepaskan aku...hikss...hiksss..." Jinny.
Ji Eun dari jauh pun hanya membelalakkan matanya.
Lima belas menit kemudian Jungkook benar2 datang.
Bruakk..
Brruuakkk...
Jungkook memukul preman2,,lalu menolong Jinny yang terkulai lemas.
"Jinny,,astaga jin..kamu tidak apa2..." Jungkook khawatir.
"Kook..hikss..hiks...aku takut..." Jinny memeluk Jungkook.
Jungkook menggendong Jinny dan mengantar Jinny pulang. Sementara Ji Eun hanya tersenyum. "Hebat juga dia berakting..." Ji Eun.
Jinny mengirim pesan chat ke Ji Eun. "Bagaimana aktingku...." Jinny.
"Oke...." Ji Eun.
"Sebenarnya ada yang kurang..." Jinny.
"Apa...? "  Ji Eun.
"Harus nya saat itu ada Jimin..."Jinny.
Melihat balasan chat Jinny, Ji Eun hanya tersenyum. "Ini baru permulaan unni,,besuk giliranmu..." Jinny.
"Liat saja besuk pagi datanglah ke apartemen Jungkook..." Setelah Ji Eun membalas chat Jinny. Ji Eun tersenyum. "Memang jika ada teman akan lebih mudah..." Batin Ji Eun.
Sementara Jungkook masih berjalan di belakang Jimin,,mengikuti kemanapun Jimin pergi tidak peduli jika dibilang Dia penguntit.
"Kook,,jangan mengikutiku aku risih..." Jimin. Mereka berada di parkiran mobil gedung apartemen. Jimin terpaksa naik taksi online karena Ji Eun sibuk.
"Aku tidak akan berhenti mengejar mu sebelum kau mau mendengar kan cerita ku yang sebenarnya..." Jungkook.
Jimin buru2 masuk ke apartemen lift.
Jungkook masih diam di parkiran. Tiba2 pak satpam datang.
"Mas Jungkook,,tuan muda Jimin mana..?" Satpam.
"Oh,,dia sudah masuk lebih dulu pak.." jungkook.
"Aku mau berterimakasih pada tuan muda Jimin yang kemarin memberikan ayam goreng pedas,,kata tuan muda kemarin untuk tuan Jungkook tapi karena tiba2 tuan jungkook pergi saat tuan muda Jimin datang ..akhirnya ayam nya di berikan ke saya..ayam masakan tuan Jimin enak,, Terimakasih tolong sampaikan ke tuan muda Jimin..." Pak satpam.
Deg .
Deg...
Deg..
"Ayam goreng pedas pak...kapan...?" Jungkook bingung kapan Jimin ke apartemen nya.
"Kemarin lusa tuan muda jeon,,saat itu malam2 tuan muda Jimin bahkan mengikuti anda sampai ke parkiran sini..." Pak satpam.
Deg..
Deg..
Deg..
"Jimin,,,jangan bilang dia tau aku menjemput Jinny.." batin Jungkook. Selama ini Jungkook bingung kenapa Jimin sangat marah padanya sampai tidak mau bertemu.
"SIAL..." Batin Jungkook sambil berlari menuju ke apartemen,,menuju ke apartemen Jimin.
"Jim,,Jimin sayang kumohon buka pintunya...Park Jimin...aishh...ah..aku tau Mama park..." Jungkook menelfon mama park agar bersedia membuka kan pintu,,tapi ternyata mama park sedang pulang ke Busan.
"Asihh...kenapa saat seperti ini mama park malah pulang ke Busan..." Batin Jungkook bingung bagaimana caranya agar Jimin mau membukakan pintu untuknya.
Akhirnya semalam Jungkook menunggu di depan pintu sampai kedinginan. "Ya tuhan cuaca dingin sekali...mana sepi sekali lorong nya..tidak ada siapa pun..." Jungkook duduk berjongkok di depan pintu..hanya ada beberapa orang pulang kerja tengah malam,,mereka hanya melihat Jungkook aneh di cuaca yang dingin seperti ini,,malah duduk di luar.
"Jungkook sudah kembali ke apartemen dia belum ya.." batin Jimin sedikit khawatir.
"Bagaimana kalo masih di depan pintu...?" Batin Jimin.
Malam semakin larut jam sudah menunjukkan pukul 1 dini hari,,Jimin terbangun dari acara tidur nya ingin nya dia minum.
Deg..
Deg..
Deg..
Jimin teringat Jungkook. Jimin memutuskan membuka pintu dan melihat Jungkook apa masih di depan pintu atau tidak.
Cklekk....suara Jimin membuka pintu.
Deg..
Deg...
Deg..
"Ju...Jung...Jungkook...astaga kook...bangun...Kook..." Jungkook pingsan karena kedinginan.
Jimin mengajaknya ke kamar,, menyelimuti nya. Membuatkan nya teh hangat. Jimin bahkan menyalakan penghangat ruangan.
"Enghhh..." Jungkook sadar.
"Hatchiing...." Jungkook bersin.
"Kok,, bagaimana kau tidak apa2..." Jimin.
"Sayang akhirnya kau membuka pintu..." Jungkook.
"CK,,DASAR BODOH IDIOT... BAGAIMANA KAU BISA DI DEPAN PINTU SEMALAMAN...KAU TAU KAN CUACA SEKARANG MUSIM DINGIN BAGAIMANA KALO KAU SAKIT,, BAGAIMANA KALO TADI AKU TIDAK MEMBUKA PINTU..."Jimin marah2 pada Jungkook.
Jungkook justru tersenyum dia tau Jimin khawatir.
Cup...
Jungkook mencium dan melumat bibir Jimin,,tidak peduli jika Jimin marah2 padanya.
"Aku merindukan mu..." Jungkook.
Deg .
Deg..
Deg.

Jinny

❤️ 3000 likes"Sayang cepatlah datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❤️ 3000 likes
"Sayang cepatlah datang.." JeonJk

To be Continue...

Nerd (Sexy,Cuty,Lovely) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang