Back to where it all started

5.1K 48 0
                                    

Pada malam minggu yang cerah itu, ditengah gegap gempita pesta pernikahan Erlina dan Steve, Ferdinand yang sudah sejak kuliah menyimpan rasa untuk Erlina hanya bisa dilimuti rasa penyesalan. Ya penyesalan, penyesalan kenapa Ia terlahir hanya untuk menjadi pengecut yang bahkan tidak berani untuk menyatakan perasaannya yang sesungguhnya kepada wanita yang Ia cintai, Erlina.

"Kalau aja gw lebih berani, sedikit aja keberanian buat gw ajak lo jalan dan menyatakan perasaan gw yang sebenernya buat lo Er" Ucap Ferdinand dalam hati.

"Yah, ini memang salah gw. dari awal kalau gw nembak lo Er, gw gak akan tersiksa batin kayak sekarang ini. Sekarang gw cuma bisa ikhlas ngeliat lo dinikahi Steve" Lanjut Ferdinand berucap dalam hati.

"Gimana Fer rasanya? datengin resepsi pernikahan cewek yang lo suka seumur-umur hidup lo??" Tanya Rafa, sahabat Ferdinand, memecah lamunannya.

"Ahhh sial, udah lah yuk abisin tuh siomay lo. kita salaman sama mereka, terus pulang, gw gak enak badan sakit" Jawab Ferdinand kesal

"Yang sakit bukan badan lo Fer, tapi hati lo kali" canda Rafa

"Yok ah, cepettt!!" perintah Ferdinand

Ferdinand dan Rafa kemudian bersalaman dengan kedua mempelai, dan secepatnya mereka pergi dari venue tempat resepsi berlangsung.

Di perjalanan pulang, Ferdinand kemudian mengajak Rafa untuk menemaninya "minum-minum". Paling tidak dengan minum-minum mungkin bisa mengobati kekalutan hatinya, pikirnya.

"Bro, mending gw aja yang nyetir mobil lo, lo terlalu mabok, gw takut" Ucap Rafa seusai menemani Ferdinand minum

"Mabok apa sih? gw masih sober ini coy!" bantah Ferdinand

"Shit man, yaudahlah cepet, gw udah kangen kasur gw, ngantuk gw" Jawab Rafa, sambil mengucek-ngucek matanya

Benar saja hal yang ditakuti Rafa terjadi, Ferdinand yang terlalu mabuk mengendarai mobil dengan ugal-ugalan dan mengakibatkan kecelakaan lalu lintas. Ferdinand dan Rafa mengalami luka berat dan hilang kesadaran.

"Er, Erlina, bangun Ce, ini hari pertama kamu kuliah lo ayo bangun" seseorang tidak dikenal berteriak mengetuk kamar membangunkan Ferdinand.

"Apa sih, gw udah lulus kuliah! gw udah kerja punya rumah punya mobil, udah sukses!" sahut Ferdinand pelan

"Tunggu, Ibu itu tadi siapa? dan kenapa panggil gw 'Erlina'?" ucap Ferdinand seraya Ia menyadari suaranya yang berbeda

"Haaahhh, suara gw? ya ampun, kok jadi suara cewek? terus Ibu tadi panggil gw Erlina? apa jangan-jangan gw bertukar tubuh dengan Erlina?" lanjut Ferdinand tergesa-gesa mencari cermin untuk mengkonfirmasi dugaannya tersebut

"G...Gak mungkin, g..gw beneran jadi Erlina.... Cantik..." Ucap Ferdinand sembari terpesona dengan apa yang Ia lihat di cermin, yang tidak lain adalah pantulan wajah Erlina yang dikendalikan oleh Ferdinand.

"Yaudah mamah tunggu dibawah ya, ini sarapan juga sudah mamah buatkan kamu cepat bangun mandi, terus makan, dan berangkat, jangan sampai telat sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaudah mamah tunggu dibawah ya, ini sarapan juga sudah mamah buatkan kamu cepat bangun mandi, terus makan, dan berangkat, jangan sampai telat sayang." Ucap mamah Erlina.

"O..ooh jadi tadi itu nyokapnya Erlina" 

"Oh ya, HP! gw harus cek HP!, ini dia. No way.... tanggal 1 Agustus 2011, ya ini benar emang hari pertama gw kuliah"

"Hmm...hehe...haha...well, to be honest, gw gak ngerti apa yang terjadi. But I'll make sure to make the most out of it"

"Ehemmm.. Hi, kenalin, aku Erlina!" ucap Erlina (Ferdinand) dengan imutnya di depan cermin

Hari-hari Ferdinand sebagai Erlina pun akhirnya dimulai kembali. Apa saja yang akan dilakukan Ferdinand di dalam tubuh Erlina, wanita yang sangat Ia cintai itu?







CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang