05

862 88 20
                                    


Sudah setahun ini Wonwoo harus bertahan dengan kondisi tubuhnya yang semakin melemah, serta jangan lupakan sikap Mingyu yang tidak berubah sama sekali. Seperti pagi ini, meski Mingyu tidak pernah meliriknya sama sekali, Wonwoo selalu berusaha untuk membuat hati Mingyu luluh kepadanya. Ia selalu membuatkan sarapan serta makan malam untuk Mingyu meski harus berakhir dirinya memakan makannya sendiri atau bahkan harus ia buang. Namun rencananya pagi ini Wonwoo akan pergi ke kantor kakak tirinya-Seungcheol-.

Wonwoo sudah lama sangat ingin datang ke kantor kakaknya dan bertemu dengan sang kakak namun dirinya harus kembali di usir oleh beberapa asisten kakaknya. Kaki kurus itu sudah berdiri di hadapan sebuah gedung tinggi dan besar dengan perasaan yang sangat gugup. Wonwoo menghembuskan nafasnya berat dan menyemangati dirinya untuk tidak takut dan khawatir untuk bertemu dengan kakaknya, di tangan kanannya ia membawa sebuah tas yang berisi beberapa macam kue kering kesukaan kakaknya.

Senyum Wonwoo semakin lebar ketika melihat Jeonghan-Kakak iparnya- berjalan ke arahnya. Tubuh kurus Wonwoo langsung dipeluk dengan erat oleh Jeonghan.

"Kakak merindukanmu.."

Wonwoo membalas pelukan Jeonghan sama eratnya. "Aku juga merindukanmu Kak.."

Jeonghan melepaskan pelukannya dan menatap wajah tirus adik iparnya itu. "Kau baik-baik saja? Kau terlihat sangat kurus."

"Aku baik-baik saja Kak.."

"Seungcheol sedang berada di ruangannya, kau ingin bertemu?"

"Apa boleh?"

"Tentu saja, mengapa tidak boleh. Ayo, Kakak akan mengantarmu ke ruangan kakakmu.."

Keduanya berjalan ke dalam gedung tinggi itu dan menuju ke ruangan Seungcheol. Pada saat Jeonghan akan membuka pintu ruangan Seungcheol, tangannya ditahan oleh asisten suaminya itu. "Maaf Tuan. Tuan Seungcheol hanya mengijinkan Tuan Jeonghan untuk masuk. Tapi tidak dengan Tuan Wonwoo."

Jeonghan yang mendengarnya mendengus. "Ini atas perintahku, aku akan bertanggung jawab."

Asisten Seungcheol itu menggeleng. "Maaf Tuan tidak bisa."

Wonwoo yang sedari tadi berdiri dibelakang Jeonghan menepuk bahu Jeonghan dan tersenyum. "Tidak apa Kak. Aku hanya ingin menitip ini untuk Kak Seungcheol."

Jeonghan menatap sebuah tas kecil yang diberikan oleh Wonwoo untuk suaminya. "Aku akan meminta Seungcheol untuk datang kemari. Kau tunggu disini." Tanpa menunggu balasan dari Wonwoo, Jeonghan langsung masuk ke dalam ruangan suaminya dan memintanya untuk mengikutinya. Pada awalnya Seungcheol menolak, namun dengan paksaan dari Jeonghan akhirnya dirinya ikut dengan Jeonghan.

Langkah kakinya terhenti ketika melihat seseorang yang sudah lama ia coba untuk lupakan kembali datang dan kini berdiri dihadapannya. Orang itu adalah Wonwoo, ia hanya tersenyum kikuk ketika melihat wajah datar Kakaknya.

"Kak Seungcheol.."

Seungcheol menatap Jeonghan dengan tatapan kesal. "Bukankah aku sudah memberitahumu? Aku tidak mengijinkan dia untuk datang kemari?! Apa kau tidak mendengarkan perkataanku?!"

Jeonghan terkejut karena suaminya itu langsung membentaknya. Sama halnya dengan Jeonghan, Wonwoo pun sama terkejutnya.

"Dia ingin bertemu denganmu.."

"Tapi aku tidak, dia bukan bagian dari keluargaku lagi. Bahkan kini Ayah dan Ibu sudah tidak ingin menganggapnya anak. Dia sudah menyakiti adikku."

Wonwoo menatap Seungcheol dengan tatapan memohon. "Kak, aku akan menjelaskannya. Kumohon beri aku kesempatan. Kalian salah paham, aku tidak menyakiti Yoojun sama sekali."

Seungcheol mendecih. "Selalu saja banyak alasan, mengapa kau bersikap seperti ini? Apa kau kini kesepian? Apa kau membutuhkan uangku? Asal kau tahu, dengan perginya dirimu dari kehidupan kami itu sudah memang pilihan yang tepat. Lalu sekarang kau kembali kemari? Untuk apa? Apa kau ingin menyakiti Yoojun lagi?"

Wonwoo menggeleng. Kedua matanya sudah memerah. "Kak, aku mohon beri aku kesempatan untuk menjelaskannya."

"Aku tidak membutuhkannya, dimataku kau salah. Pergi dari sini sekarang."

Wonwoo menghela nafasnya berat, ini bukan pertama kalinya ia mendengar perkataan yang menyakiti hatinya, namun entah mengapa kali ini dirinya sangat ingin bertemu dengan Kakak serta kedua orang tua asuhnya. Dirinya hanya ingin meminta maaf karena takut tidak bisa mendapatkan kata maaf dari mereka yang telah ia sakiti.

Wonwoo mengangguk, ia menatap Jeonghan dengan senyum yang sangat tulus dimata Jeonghan. "Terima kasih Kak sudah mau membantuku bertemu dengan Kak Seungcheol dan juga maafkan aku ya Kak."

Setelah mengatakan itu Wonwoo pergi dari hadapan keduanya dengan perasaan yang entah bagaimana. Biarlah dirinya kembali merasakan sakitnya, ia simpan kembali sendiri tanpa seorang pun tahu jika Wonwoo saat ini sangat membutuhkan seseorang untuk ia bagi ceritanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Damaged; Meanie [DISCONTINUED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang