Lima
.
Saat ini Lisya tengah duduk di dalam mobil bersama Arthur di sampingnya. Entah akan kemana mereka saat ini, ia tak tahu.
Pikiran Lisya kosong dengan pandangan yang selalu menatap keluar jendela mobil. Begitupula Arthur yang hanya terdiam tanpa sedikitpun niat untuk mengajak wanita yang akan menjadi istrinya untuk bicara. Tak ada yang penting untuk dibahas, jika Arthur mengajak Lisya berbicara sama saja dengan mengajak perempuan itu untuk berdebat.
Tiga puluh menit kemudian, mobil yang mereka tumpangi berhenti di sebuah villa dekat perbukitan yang dikelilingi pepohonan yang cukup tinggi. Selain itu, beberapa mobil juga terparkir di area halaman villa yang lumayan besar.
Lisya tak tahu dimana ia sekarang berada. Meskipun saat diperjalanan matanya hanya menatap ke arah jalan, namun, pikirannya benar-benar terfokus pada alasan mengapa Arthur begitu ingin Lisya menjadi istrinya.
Selama ini yang Lisya ketahui bahwa Arthur sangat jarang memperhatikan atau bahkan memperlakukannya dengan baik selayaknya seseorang yang sedang jatuh cinta. Heran, pria itu malah menidurinya sehari sebelum ia pergi dari rumah keluarga Arthur. Apa tujuannya?
Arthur juga memiliki seorang tunangan yang merupakan dokter kecantikan yang sangat terkenal di negeri ini. Siapa yang tak mengenal Claudia Ratulangi. Wanita yang sempat membuat hampir semua pria di Indonesia patah hati karena kabar pertunangannya bersama salah satu pewaris utama kekayaan keluarga Ristiady, yaitu Steven Arthur Ristiady.
Arthur terlihat begitu mencintai sang tunangan, bahkan akan berencana menikah dalam waktu dekat. Namun, sekarang Arthur malah menikahi Lisya yang merupakan seorang pembantu. Kepala Lisya sangat pusing karena memikirkan alasan Arthur menikahi gadis rendahan seperti dirinya.
Langkah kaki Arthur membawa Lisya turun dari mobil terlebih dahulu, lantas membukakan pintu mobil untuk Lisya. Dengan paksa pria itu menarik tangan Lisya untuk segera keluar dari mobil. Lisya berdecak sebal, Arthur sangat kasar.
Arthur menyeret Lisya untuk masuk ke dalam villa, tak memperdulikan Lisya yang kesulitan dengan kebaya yang melekat di tubuhnya. Lisya ingin memaki penata rias yang memberikan kebaya kekecilan ini. Bernapas pun ia kesulitan.
"Saya bisa jalan sendiri, tuan," tekan Lisya sembari menghempaskan tangan dari cengkraman Arthur.
"Terserah, cepat ikuti saya! Penghulu sudah menunggu sejak tadi."
Arthur berjalan terlebih dahulu meninggalkan Lisya yang merasa memiliki kesempatan untuk kabur dari pernikahan konyol ini. Akan tetapi, langkahnya terhenti saat melihat beberapa bodyguard yang ternyata sudah ada semenjak tadi mengawal mereka berdua. Sial! Mana bisa Lisya kabur dari empat pria berbadan besar ini.
Menarik napas kasar, Lisya kembali berjalan mengikuti langkah Arthur yang sebentar lagi akan memasuki villa.
Ketika ia ikut memasuki villa yang mewah itu, matanya membesar kaget. Ia melihat ayah Arthur serta beberapa orang yang ia kenal ada di sana, termasuk tunangan Arthur sendiri bersama kedua orang tuanya.
Sebenarnya ada apa ini?
Pernikahan diadakan dengan sangat sederhana dan tertutup. Lisya benar-benar tak bisa tenang, otaknya kalang kabut memikirkan apa yang akan terjadi usai ia sah menjadi istri seorang Arthur. Tepat di sampingnya, lelaki itu tengah menjabat tangan sang penghulu.
"Bagaimana saksi?" tanya sang penghulu. Ucapan dari penghulu membuat tamu yang hadir di acara pernikahan itu melantunkan kata 'sah' bersama-sama. Hal tersebut berarti sekarang Lisya sudah sah menjadi istri Arthur. Dengan terpaksa Lisya mencium tangan pria itu. Tidak ada ciuman di kening seperti yang biasanya Lisya lihat di televisi, dan ia pun tak mengharapkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arthur's Obsession (REVISI)
ChickLit[LENGKAP di Karya Karsa] Malam ini Lisya akan berusia 18 tahun. Yang dimana itu berarti ia harus pergi meninggalkan rumah orang yang telah menampungnya selama ini. Namun sebelum ia pergi, kejadian buruk menimpanya. Ia berusaha menghindar dari orang...