¤ Posponed Disaster

753 106 14
                                    

BABIES APA KABAR AKU KANGEN DISAPA KALIANN, maaf banget ngecewain kalian.. ini jadwalnya agak berantakan dan otakku juga lagi macet but this is for uuuu <3

Sumpah aku takut kalian ga baca bioku dan ga nemu akunku😭 i was afraid tapi sekarang udah santai kembali heheh

Enjoy babiess sorry for typo🥰🐿💖
Each part will be the key, be carefull

Chapter three;

Postponed Disaster

.

.

.

———

"So... kau sudah menemukan Matemu?"
Jungwon mengangguk mantap, berjalan beriringan dan masih berusaha menyeimbangi langkahnya.

Sejak satu jam lalu, mereka hanya berjalan-jalan disekitar mall tanpa tujuan membeli sesuatu. Hanya jalan-jalan. Niat awal Jungwon hanya menemani, tetapi ia masih tetap tergoda ketika melihat banyaknya stand makanan dan toko lainnya disepanjang mereka melewati lorong mall.

Berakhir dirinya kalap.

"Aku tidak pernah berpikir kau akan menemukan Matemu sedini ini," Jungwon mengendik bahu, sebisa mungkin tetap memegang erat minumannya dengan jari-jari yang hampir penuh dengan tas belanjaan miliknya. "Maksudku, kau tau. Seumurmu, sangat minim populasi orang-orang yang bertemu Matenya"

Jungwon tertawa, "Tidak termasuk hal besar yang perlu dipermasalahkan, bukan?" Memang pada umumnya, sepasang Mate bertemu disaat umur mereka sudah benar-benar matang dan  rahim yang sehat dan kuat untuk mengandung, 25 tahun.

"Tidak perlu risau, Heesung. Aku tidak akan meninggalkanmu" Jungwon tersenyum lebar, menunjukan gigi-giginya sembari menggusak surai Heesung. "Hm, setelah 20 tahun hidupmu, apa kau pernah berpikir bagaimana rupa Matemu? Beta atau Omega?"  lanjutnya.

Jungwon berjinjit, memberikan bisikan yang membuat Heesung tertawa geli, "Yang jelas, kurasa aku selalu lebih unggul, yeah?" Jungwon menekan telunjuknya pada pipi Heesung.

"Apapun itu, kau selalu lebih unggul. Itu kalimat yang kau mau? Sayangnya tidak" Heesung menggerakan telunjuknya tepat diwajah Jungwon, mendekatkan wajahnya  "My Mate must be soo pretty and sexy, tidak sepertimu, bocah." Lalu berlari menembus kerumunan membuat Jungwon mengernyit kesal kemudian tertawa kecil.

Langkah kakinya hendak terpacu namun sudut matanya menangkap sosok tidak asing. Omega itu menoleh, memilih malangkah mendekati sosok familier itu daripada mengejar Heesung yang kebingungan saat tidak melihat Jungwon dibelakangnya.

"Aku seperti... mengenalnya.."

"..Sahabat Sunghoon? Ah, aku tidak mengingat namanya"

*---*

Sunghoon menutup buku catatannya, merenggangkan otot-otot tangannya setelah menghabiskan sepuluh lembar kertas untuk mencatat materi yang ia tinggalkan beberapa hari lalu.

"Haaaa..AAHHH" dirinya tidak merasa sedang berteriak, tetapi atensi orang-orang yang berada di taman teralih padanya seketika membuatnya tersenyum kikuk  dan menyadari bahwa dia memang melakukannya. Sunghoon menunduk membuka tasnya, mencari masker untuk menutupi wajahnya.

"Kau memiliki suara selantang Alpha jauh didalam, ya. Hahaha" Beomgyu muncul entah dari arah mana, langsung mendudukan diri tanpa permisi pada Sunghoon yang sudah menemukan meja itu lebih dulu. "Aku memiliki satu kelas lagi hari ini," Ijin tersirat untuk duduk lebih lama "So, yeah. Aku duduk disini"

Sencillo [JakeHoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang